Fotokita.net - PDI-P terkesan galau untuk mengumumkan nama pasangan bakal calonyang akan diusung pada Pilkada Surabaya 2020. Anak sulung Tri Rismaharini malah sebut nama ini yang cocok gantikan posisi ibunya di Surabaya.
Untuk kesekian kalinya PDI-P kembali menjadwal ulang pengumuman nama pasangan bakal calon yang akan diusung pada Pilkada Surabaya 2020.
Semula, pengumuman akan digelar Senin (24/8/2020). Namun, hingga Senin pagi, PDI-P Jawa Timur belum menerima kepastian jadwal pengumuman.
Sekretaris DPD PDI-P Jawa Timur Sri Untari Bisowarno sudah memberi sinyal mundurnya pengumuman calon pengganti Risma sejak Minggu (23/8/2020) malam.
"Belum ada instruksi dar DPP PDI-P," kata Sri Untari saat dikonfirmasi, Minggu malam.
Pada Senin pagi, informasi pengumuman juga belum diterima DPD PDI-P Jawa Timur.
Kepala Badan Pemenangan Pemilu DPD PDI-P Jatim Deni Wicaksono mengaku belum menerima informasi tentang kepastian jadwal pengumuman.
"Sepertinya mundur lagi, sampai saat ini belum ada informasi dari DPP," ucap Deni saat dikonfirmasi, Senin pagi.
Deni mengaku belum mengetahui kapan DPP PDI-P akan mengumumkan pasangan calon untuk Pilkada Surabaya. Deni juga mengaku tidak tahu alasan mundurnya jadwal pengumuman.
"Bukan hanya Surabaya yang diundur, tapi semua daerah," ucapnya.
Berdasarkan catatan, sudah dua kali kali jadwal pengumuman rekom calon pengganti Risma ditunda.
Semula rekom akan diumumkan pada 19 Agustus, lalu mundur pada 24 Agustus, dan sekarang mundur lagi hingga waktu yang belum ditentukan.

:quality(100)/photo/2020/08/04/3496127621.jpg)
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini beberkan rahasia bagaimana kota Surabaya menjadi zona hijau virus corona.
Sebelumnya, ada 19 nama yang mendaftar ke PDI-P Jawa Timur sebagai bakal calon wali kota dan wakil wali kota Surabaya di Pilkada Surabaya 2020.
Ke 19 nama pendaftar tersebut yakni, Dyah Katarina (anggota DPRD Surabaya), Armuji (anggota DPRD Jatim), Anugerah Ariyadi (mantan anggota DPRD Surabaya), Mega Djadja Agustjandra (pengusaha), Sutjipto Joe Angga (pengusaha), dan Chrisman Hadi (seniman).
Selanjutnya, Sri Setyo Pertiwi (pengusaha), Laksda TNI (Purn) Untung Suropati, Fandi Utomo (mantan anggota DPR RI), Warsito (mantan anggota DPRDSurabaya), Gunawan (pengusaha), Dwi Astutik (Muslimat NU), Haries Purwoko (pengusaha), dan Lia Istifhama (fatayat NU).
Ada juga nama Achmad Wahyuddin (pengusaha), Whisnu Sakti Buana (wakil wali kota Surabaya), Ony Setiawan (aktivis), Edy Tarmidy (politisiPDI-P), dan Ahmad Nawardi (anggota DPD).
Fuad Bernardi dan Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristianto di Jalan Teuku Umar, Jakarta, Sabtu (14/10/2017).
Fuad Bernardi, putra sulung Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, berbicara tentang figur yang dinilai cocok menggantikan ibunya.
Fuad pun menyebut nama Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya, Eri Cahyadi.
"Surabaya membutuhkan pemimpin dengan kemampuan teknokratik yang teruji, plus punya jiwa kerakyatan.
Dan itu sudah ada di sosok Pak Eri Cahyadi," kata Fuad saat menghadiri deklarasi dukungan Gerakan Arek Suroboyo kepada Eri Cahyadi sebagai pengganti Risma di Surabaya, Minggu (23/8/2020).
Menurutnya, Eri memahami tujuan dan cita-cita pembangunan Surabaya. Eri juga dianggap memahami betul program Risma selama ini.
"Bersama Bu Risma, banyak pula program prorakyat yang dikawal Pak Eri, mulai pemerataan pembangunan infrastruktur untuk warga, pembukaan lapangan kerja, hingga program-program sosial untuk warga kurang mampu," jelasnya.
Sejak awal, Eri Cahyadi sudah muncul sebagai calon yang disebut "Jagoan Risma" di Pilkada Surabaya 2020.
Nama lain yang muncul sebagai calon wali kota pengganti Risma yakni Machfud Arifin.
Bahkan mantan Kapolda Jatim ini sudah mengantongi dukungan 8 partai politik.
Sementara itu, PDI-P sebagai partai penguasa di Surabaya dijadwalkan akan mengumumkan nama calon wali kota Surabaya pengganti Risma yang diusung di Pilkada Surabaya, Senin (24/8/2020). Tapi, pengumuman ini kembali ditunda.
Fuad Bernardi, putra sulung Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, enggan sesumbar akan mendapat rekomendasi dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) di Pilkada Surabaya 2020.
"Saya sih menyerahkan semua kepada Allah SWT sama dari DPP PDI-P nanti rekomnya seperti apa. Saya sih, bukan enggak terlalu berharap atau berambisi ya, pokoknya saya nothing to lose lah," kata Fuad, Sabtu (15/8/2020).
Namun, kader PDI-P Kota Surabaya itu mengaku siap total jika mendapat mandat tersebut. Dirinya juga mengaku telah mendapat restu dari Tri Rismaharini atau akrab disapa Risma.
"Kalau memang partai menunjuk saya, merekomendasikan saya untuk menjadi salah satu calon di pilwali, ya saya maju.
Kalau enggak direkomendasikan, siapapun calon yang diusung akan saya dukung dengan maksimal," jelas Fuad.
Yang pasti, kalau sudah mendapat rekomendasi, (Risma) pasti setuju ya," ujar dia. Sebelumnya, Fuad menyampaikan dirinya layak untuk maju di pilkada.
Pasalnya, dirinya mendapatkan informasi namanya masuk dalam survei internal PDI-P sebagai kandidat calon wali kota Surabaya.
(Kompas.com/Kontributor Surabaya, Ghinan Salman)