Fotokita.net -Sebuah kamera video merekam dengan jelas detik-detik amblesnya trotoar jalan yang menelan 21 mobil ke bawah tanah.
Amblesnya trotoar itu langsung menimbulkan lubang besar yang menganga di pinggir jalan raya.
Pihak berwenang melaporkan tidak ada yang terluka dalam insiden itu, yang terjadi pada Rabu (19/8/2020) tengah malam.
Kejadian trotoar yang ambles ini muncul di China bagian selatan yang terus menerus diguyur hujan lebat hingga menimbulkan banjir.
Banjir di China selatan telah menyebabkan air dari Sungai Yangtze mencapai ujung kawasan Patung Buddha Raksasa yang terkenal di kota Leshan, provinsi Sinchuan.
Menurut laporan yang dilansir dari CNN pada Rabu (19/8/2020), baru pertama kalinya dalam beberapa dekade Patung Buddha Raksasa di lokasi tersebut terdampak banjir.
Pada tahun ini banjir telah melanda sebagian besar wilayah, kemudian mendorong pejabat lokal untuk menaikkan tingkat risiko dan mengevakuasi penduduk di sekitar hulu sungai.
Banjir tahun ini juga telah menyebabkan air menyentuh jari-jari kaki Buddha Raksasa Leshan, yang dilaporkan media pemerintah Xinhua tidak terjadi setidaknya dalam 7 dekade.
Patung Buddha duduk setinggi 233 kaki ini diukir dari lereng bukit di Gunung Emei sekitar 1.200 tahun yang lalu.
Patung ini merupakan bagian dari situs warisan dunia UNESCO di provinsi Sichuan, China.
Biasanya patung Buddha Leshan tidak terdampak terhadap debit air sungai Yangtze yang sedang meluap, maka turis masih bisa berkunjung.
Namun, kali ini daerah itu ditutup untuk pengunjung sejak Senin (17/8/2020), sebagai tanggapan atas air yang meluap.
"Para pejabat berharap itu akan dibuka kembali pada akhir pekan ini, setelah penilaian keamanan dilakukan, tulis mereka di jejaring sosial China, Weibo.
Banjir musim panas tidak jarang terjadi di wilayah tersebut, tetapi beberapa bulan terakhir telah membawa kesulitan tertentu.
Baca Juga: Hati-hati! 4 Negara ASEAN Laporkan Infeksi Virus Corona yang 10 Kali Lebih Menular, Indonesia?
Cekungan Sungai Yangtze yang lebih luas, yang mencakup Danau Poyang dan membentang lebih dari 3.900 mil (6.276 kilometer) dari Shanghai di timur hingga perbatasan Tibet di barat, telah menyumbang 70 persen untuk produksi beras negara China.
Sementara itu, trotoar yang ambles di kota Yibin, Provinsi Sichuan, China, menelan 21 mobil ke bawah tanah.
Amblesnya trotoar itu langsung menimbulkan lubang besar yang menganga di pinggir jalan raya.
Pihak berwenang melaporkan tidak ada yang terluka dalam insiden itu, yang terjadi pada Rabu (19/8/2020) tengah malam.
Sekitar 500 meter persegi trotoar ambles menurut media pemerintah China yang dikutip Daily Mail.
Penyebab insiden masih diselidiki lebih lanjut. Video yang dirilis stasiun tv provinsi Sichuan SCTV menunjukkan, kendaraan yang diparkir ikut anjlok masuk ke lubang usai trotoar ambles.
Insiden ini bertempat di luar pusat perbelanjaan di Jalan Cuibai di Yibin, kota berpenduduk sekitar 5,5 juta orang, menurut pernyataan resmi.
Tim penyelamat sudah dikirim ke sana untuk mencari apakah ada korban dalam insiden tersebut. Beruntung tidak ada yang ditemukan tewas atau terluka.
Para ahli kemudian memeriksa kondisi tanah di dekat lokasi insiden, dan menurut mereka tetap aman untuk dilintasi orang-orang maupun kendaraan, lapor tv pemerintah China CCTV.
Detik-detik rekaman video kamera bisa kita saksikan di sini.
Pihak berwenang kemudian memgambil tindakan pencegahan untuk mencegah bencana susulan, menurut CCTV.
Kemudian sebuah video yang dirilis tv pemerintah menunjukkan, mobil-mobil diangkat dari lubang dan dipenuhi air berlumpur.
Provinsi Sichuan kerap diguyur hujan deras bulan ini. Akibatnya banjir menerjang, bahkan mencapai ujung kaki patung raksasa Budda Leshan yang terkenal di dekat Yibin pada Rabu.
Ini adalah kali pertama dalam 70 tahun banjir bisa mencapai ujung kaki patung sakral itu.
Banjir yang disebabkan hujan musiman yang sangat lebat, telah memakan lebih dari 200 korban jiwa atau orang hilang di "Negeri Panda" tahun ini.
Sementara itu kerugian akibat kerusakan ditaksir mencapai 25 miliar dollar AS (Rp 369,3 triliun, kurs Rp 14.700/dollar AS) menurut pihak berwenang pekan lalu.