Fotokita.net- Sejak wabahvirus corona menyerang warga dunia, tatanan kehidupan pun sontak berubah. Tak hanya mengubah wajah kesehatan dunia, wabah corona juga berhasil meluluhlantakkan perekonomian seantero jagat.
Nyaris seluruh negara kolaps gara-gara tak ada satu pun bangsa yang siap menghadapi pandemi Covid-19.
Beberapa bulan kemudian, pelaku bisnis mulai beradaptasi seiring penjelasan Badan Kesehatan Dunia (WHO) terkait perkembangan vaksin untuk Covid-19 masih harus menempuh jalan panjang.
Wabah virus corona memangmemberi dampak besar terhadap berbagai lini bisnis. Salah satu dampaknya adalah digitalisasi yang terakselerasi pada proses bisnis setiap perusahaan.
Rencana digitalisasi yang sebelumnya direncanakan untuk diadopsi secara berkala, kini terpaksa dipercepat akibat munculnya kebutuhan akses data dari jarak jauh.
Bagi perusahaan yang sudah melakukan transformasi digital, proses itu tinggal dilanjutkan. Namun bagi pelaku bisnis yang masih konvensional, perubahan strategi perlu dilakukan.
Infrastruktur maupun kesiapan TI dalam melakukan migrasi data harus disiapkan. Begitu juga dengan biaya dan waktu untuk implementasinya karena memerlukan trial and error.
Namun, proses akan berbeda jika perusahaan melirik data center sebagai alternatif migrasi data. Proses Data akan relatif lebih cepat mengingat infrastrukturnya cenderung jauh lebih stabil dan tidak lagi memerlukan development layaknya membuat jaringan baru.
Adanya data center juga dapat membantu perusahaan dalam mengolaborasikan tim TI tanpa perlu memikirkan akses dan faktor jarak.

:quality(100)/photo/2020/04/27/3351404022.jpg)
Pandemi Dorong Percepatan Digitalisasi, Pengelolaan Data Center Jadi Solusi
TI juga dapat memaksimalkan ruang yang tersedia untuk membangun infrastruktur maupun aplikasi pendukung yang bermanfaat bagi perkembangan bisnis di dalamnya.
Setelah memilih untuk memanfaatkan data center, perusahaan perlu mempertimbangkan faktor-faktor penting dalam pengelolaannya.
Sebab vendor penyedia data center pada dasarnya menyediakan berbagai fitur dan fasilitas lengkap sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah kebutuhan akses yang diperlukan, besarnya data yang dimiliki perusahaan, hingga estimasi penggunaan kapasitas layanan untuk menampung seluruh informasi yang semakin meningkat dari tahun ke tahun.
Ilustrasi data center
Perusahaan juga perlu memastikan apakah penyedia data center yang dipilih memiliki akses pertukaran data yang lancar dan gesit, terutama bila industri bisnis berada di lingkungan internet, seperti e-commerce maupun layanan digital lainnya.
Keamanan data yang krusial pun tak kalah penting, apalagi jika dihadapkan pada pilihan antara cloud server dan colocation yang memiliki kelebihan serta kekurangan masing-masing. Termasuk dalam pemeliharaan di dalam data center itu sendiri.
Lalu, bagaimana tindakan yang tepat bagi perusahaan awam yang menginginkan terjadinya percepatan digitalisasi?
Bagaimana menentukan solusi antara cloud server dan colocation?
Solusi apakah yang mampu mengakomodasi seluruh kebutuhan dengan cara yang efisien?
Semua akan diulas langsung melalui webinar TechGathering: Mengelola Infrastruktur di Era New Normal yang dilaksanakan pada Kamis (16/07/2020), pukul 10.00-11.30 WIB. Pendaftaran dapat dilakukan melalui form pendaftaran ini.