China Makin Cuek Serobot Wilayah Tetangga Hingga Banyak Negara Lakukan Boikot, Prabowo Subianto Ternyata Justru Terima Telepon dari Menteri Pertahanan Tiongkok, Begini Isi Pembicaraannya

Senin, 06 Juli 2020 | 21:00
hindustantimes.com

ilustrasi konflik China dan India yang berebut Lembah Galwan

Fotokita.net- Aksi main serobot wilayah negara tetangga bikin China dimusuhi banyak bangsa. Tak cuma perairan tetangga di Laut China Selatan, Lembah Galwan juga sudah diincar Tiongkok dari genggaman negara sebelah, India.

Akibatnya China memicu amarah sejumlah negara, seperti Vietnam, Filipina, India hingga polisi dunia Amerika Serikat.

Negara-negara yang selama ini direcoki China bersiap melakukan perlawanan dari berbagai bidang.

Salah satu contohnya, India menaikkan tarif pajak impor barang dari China.

India juga melarang investasi dari China.

Baca Juga: Orang-orang Prabowo Subianto Disebut Terlibat Ekspor Benih Lobster, Respon Susi Pudjiastuti Langsung Jadi Sorotan: 'Saya Hanya Rakyat Biasa yang Tak Rela...'

India pun telah memblokir banyak aplikasi-aplikasi dari China dan lain sebagainya.

Para penduduk India juga beramai-ramai memboikot produk "Made in China".

Gerakan tersebut juga semakin masif kala pemerintah India meminta situs jual beli daring skala internasional, Amazon, menunjukkan negara pembuat produknya.

Langkah-langkah yang diambil pemerintah India dan penduduk India merupakan buntut dari bentrok berdarah antara tentara India dengan tentara China di perbatasan India-China bulan lalu.

Baca Juga: Masih Ingat Enzo Zenz Allie? Taruna Akmil Keturunan Perancis yang Viral Gegara Diduga Simpatisan Organisasi Terlarang, Begini Kabarnya Sekarang Setelah Bertemu Menhan Prabowo

Puluhan tentara India tewas dalam tragedi berdarah tersebut.

Di Asia Tenggara, Filipina siap angkat senjata atas klaim China di Laut China Selatan.

Ketegangan antara Filipina dengan China memuncak ketika kapal nelayan Filipina ditenggelamkan di perairan Filipina oleh kapal China.

Presiden Filipina Rodrigo Duterte menyebut kapal-kapal perang milik China berlayar semakin dekat ke perairan Filipina.

Baca Juga: Dikenal Galak Pada Pemerintah Lewat Kritik Setajam Silet, Rocky Gerung Akhirnya Harus Bertekuk Lutut Lantaran Wanita Idaman Ini: 'Statusnya Adalah On Going...'

indianexpress.com
indianexpress.com

Semangat Menyambut Perang dengan China, India Borong Berbagai Mesin Tempur Kelas Berat dari Rusia

AS yang sudah perang dagang dengan China dan kesal dengan ulah China pun menggerakkan kekuatan militernya.

Angkatan Laut Amerika Serikat menggelar latihan dua kapal induknya di Laut China Selatan, tepatnya di perairan Filipina.

Latihan Angkatan Laut Amerika Serikat itu merupakan buntut pemberlakuan Undang-undang (UU) Keamanan Nasional di Hong Kong oleh otoritas China.

Baca Juga: Belum Cukup Laut China Selatan dan Lembah Galwan, Tiongkok Ketahuan Incar Tanah Negara yang Tak Disangka-sangka Ini, Kini Indonesia Siapkan Natuna Jadi Garis Depan Sengketa

Pemberlakuan UU tersebut memicu protes besar pada Rabu (1/7/2020) namun dipatahkan oleh pihak kepolisian.

Beberapa warga Hong Kong ditangkap.

UU tersebut mengekang kebebasan demokrasi bagi warga Hong Kong dan melarang tindakan subversif, pemisahan diri, terorisme, dan berkolusi dengan tentara asing.

Atas penerapan UU tersebut, sejumlah negara di dunia, sebagai contoh Inggris dan Kanada, menawarkan kewarganegaraan bagi warga Hong Kong.

Baca Juga: Awalnya Gagah Berani Bakar Mobil Hingga Lukai Polisi, Para Lelaki Kampung Ini Mendadak Menghilang Tanpa Ada Bekas, Kepala Desa Akhirnya Mengundurkan Diri

technologyreview.com
technologyreview.com

China akhir-akhir ini terlibat sengketa dengan banyak negara, salah satunya di Laut China Selatan

Di sisi lain, perusahaan telekomunikasi asal China, Huawei, kini juga diblokir dari pengembangan jaringan 5G di sejumlah negara.

Australia mengerahkan tentara siber untuk mempertahankan diri dari serangan siber setelah tensi dengan China meningkat.

Pada Rabu, Kongres AS dengan suara bulat memberikan sanksi bagi China atas UU Kemanan Nasional yang diterapkan di Hong Kong.

Baca Juga: Pernah Jadi Omongan Orang Gegara Suami Jabat Bupati Istri Sebagai Ketua DPRD, Akhirnya Keduanya Malah Ditangkap KPK, Inilah Kekayaan Sang Pemimpin Daerah

Namun ada hal mengejutkan yang datang dari China terkait Indonesia.

Anggota Dewan Negara dan Menteri Pertahanan Tiongkok Wei Fenghe pada hari Selasa (12/5/2020) berbicara melalui telepon dengan Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto.

Melansir Xinhua, dengan mempertimbangkan bahwa China telah mengambil langkah-langkah pencegahan dan pengobatan yang tegas terhadap penyakit virus corona baru (COVID-19), dan telah mencapai pencapaian strategis utama dalam membendung penyebaran COVID-19, Wei mengatakan China akan dengan tegas mendukung upaya Indonesia untuk memerangi epidemi.

Baca Juga: Nekat Curi Ponsel Pasien Positif Corona di Ruang Isolasi, Begini Nasib Maling Ini Sebelum Digelandang ke Kantor Polisi

Tahun ini menandai peringatan 70 tahun hubungan diplomatik China-Indonesia.

Oleh karena itu, Wei menyerukan upaya untuk melanjutkan komunikasi tingkat tinggi dan memperkuat kerja sama di semua bidang antara kedua angkatan bersenjata.

Sebagai balasannya, Prabowo menyatakan rasa terima kasihnya kepada angkatan bersenjata Tiongkok atas dukungan dan bantuannya.

Baca Juga: Kapolda Jatim Cuma Usir Anak Buahnya yang Tertidur di Tengah Rapat, Kim Jong Un Tembak Menhan Korea Utara dengan Senjata Anti Serangan Udara Gara-gara Terlelap dalam Acara Resmi

Dia mengatakan, Indonesia sangat memuji pencapaian China dalam memerangi virus dan kontribusinya terhadap kerja sama global dalam memerangi pandemi.

Prabowo juga bilang, Indonesia juga bersedia untuk memperkuat kerja sama dengan angkatan bersenjata China.

Sebelumnya diketahui bahwa status wilayah Laut China Selatan yang masih merupakan laut internasional dan masih menjadi wilayah sengketa tak menghentikan China untuk mengeksploitasinya.

Baca Juga: Selalu Punya Akal Bulus, PSK di China Gunakan Belut Supaya Dikira Perawan Oleh Pelanggan: Ternyata Inilah Caranya

China tak henti-hentinya mengeruk isi di dalam Laut China Selatan untuk kepentingannya sendiri.

Padahal, selain bukan pemilik sah, tindakan tersebut juga merugikan dalam berbagai hal.

Baca Juga: Stop Lakukan Kebiasaan Ini Kalau Masih Sayang Nyawa Keluarga, Ternyata Pelihara Ayam di Rumah Bisa Sebarkan Virus Mematikan Seperti Corona: Begini Penjelasan Ahli

Mulai dari masalah lingkungan hingga faktor sejarah di mana China berani memorak-porandakan ratusan 'makam' yang berada di Laut China Selatan.

Hal ini diketahi melalui foto-foto yang menunjukkan armada kapal keruk yang berbasis di Tiongkok terus-menerus berputar di Laut China Selatan.

(Danur Lambang Pristiandaru)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sering Berkonflik, Negara-negara di Dunia Ini "Serang" China"

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma