Fotokita.net - Sebagai penggagas aturan yang melarang ekspor baby lobster, eks Menteri KKP Susi Pudjiastuti sebelumnya menyatakan keberatan jika akhirnya ekspor dibuka kembali.
Saat masih menjabat Menteri KKP, kala itu Susi mengaku khawatir besarnya ekspor benih lobster ke Vietnam akan membuat kerusakan ekologi.

:quality(100)/photo/2018/05/25/1292962940.jpg)
Susi Pudjiastuti Tindak Tegas Pelaku Penyelundupan Bibit Lobster
Tingginya permintaan benih lobster dari Vietnam membuat benih lobster dieksploitasi lewat penangkapan besar-besaran.
Padahal, kata Susi, jika benih lobster atau benur dibiarkan hidup di laut bebas, bisa bernilai sangat tinggi saat lobster dewasa ditangkap nelayan pada masa mendatang.
Pasca-kritikan Susi, Edhy Prabowo menegaskan bahwa pihaknya baru mengkaji soal wacana membuka ekspor benih lobster.
Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti kembali kritik kebijakan ekspor benih lobster. Saat masih menjabat Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti melarang ekspor benih lobster.
Kali ini,Susi Pudjiastuti menyoroti Penerimaan Negara Bukan Pajak / PNBP eskpor benih lobster yang kecil. Sesuai PP 75 Tahun 2015, tarif PNBP ekspor benih lobster / benih krustacea adalah Rp 250 per 1.000 ekor benih lobster.
Dua perusahaan pengekspor (eksportir) benih lobster, yakni PT ASL dan PT TAM mengekspor masing-masing 37.500 ekor dan 60.000 ekor benih lobster.
Edhy Prabowo dan Susi Pudjiastuti saat acara pisah sambut Kementerian Kelautan dan Perikanan di Jakarta, Rabu (23/10/2019). Presiden Joko Widodo melantik Edhy Prabowo sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan di Istana Negara pada Rabu (23/10/2019) Pagi.
Artinya, bila 37.500 ekor benih lobster dikali Rp 250 per 1.000 ekor, negara hanya menerima PNBP ekspor benih lobster sekitar Rp 9.375 dari satu kali ekspor.
Sementara dari PT TAM, negara hanya menerima PNBP ekspor benih lobster Rp 15.000 dari 60.000 ekor benih lobster yang diekspor.
"PNBP ekspor bibit lobster Rp 250 per 1.000 ekor. Satu kali ekspor dapat satu bungkus rokok masuk ke rekening negara," sentil Susi dalam unggahan di akun Twitternya, Kamis (25/6/2020).
Bahkan Susi membandingkan PNBP ekspor benih lobster dengan harga rempeyek udang rebon. Menurutnya, PNBP ekspor benih lobster tak lebih besar dari harga peyek udang rebon yang harganya sudah di atas Rp 1.000 per buah.
"Harga peyek udang rebon satu biji saja tidak dapat itu Rp 1.000. Ini lobster punya bibit, lho," sebutnya.
Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo menyatakan ekspor benih lobster dikenakan pajak dan besarannya tergantung margin penjualan.
PNBP ekspor benih lobster disesuaikan dengan harga pasar.
Dia ingin, pemasukan bagi negara terus berjalan sembari menunggu budidaya di dalam negeri siap.
Bila kemampuan budidaya di Indonesia semakin baik, otomatis benih yang ada dimanfaatkan sepenuhnya untuk kebutuhan pembudidaya di dalam negeri. Artinya, ekspor benih lobster tidak terus menerus dilakukan.
"PNBP ekspor benih lobster ini sangat transparan, lho. Hanya mereka yang mengekspor saja yang bayar, bukan nelayan atau yang cuma berbudidaya. Aturan PNBP pun disesuaikan dengan harga pasar," terang Edhy.
KKP, kata Edhy, memiliki alasan untuk ekspor benih lobster. Alasan utamanya adalah membantu belasan ribu nelayan kecil yang kehilangan mata pencarian akibat dilarangnya ekspor benih lobster.
Larangan itu diatur dalam Permen KP 56/2016 pada masa Susi Pudjiastuti.
Peraturan menteri pada masa Susi akhirnya diubah menjadi Permen KP Nomor 12 Tahun 2020.
Edhy pun menepis, ekspor benih lobster condong ke kepentingan korporasi.
"Ekspor ini tidak hanya melibatkan korporasi tapi juga nelayan. Karena penangkap benihnya kan nelayan.
Terdapat 13.000 nelayan yang menggantungkan hidup dari mencari benih lobster.
Ini sebenarnya yang menjadi perdebatan, karena akibat ekspor dilarang mereka tidak bisa makan. Mereka tidak punya pendapatan.
Ini sebenarnya pertimbangan utama kami," papar Menteri KKP Edhy.
Mantan menteri kabinet Jokowi jilid satu, Susi Pudjiastutimembeberkan kisah yang dialaminya saat masih menjabat di pemerintahan.
Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan itu mengaku pernah diledek Presiden Joko Widododi depan banyak orang.
Hal itu disampaikan Susi kala berbincang dengan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Keakraban Susi dengan Khofifah sudah terjalin ketika keduanya bersama di kabinet kementerian Presiden Jokowi.
Susi Pudjiastuti pun mengurai cerita kocak saat bersama sahabatnya, Khofifah Indar Parawansa.
Sebuah cerita dari Susi didapat Khofifah saat melakukan kunjungan ke Wayngapu, Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur.
Ketika masih menjabat Menteri KKP, Susi Pudjiastuti pernah menghadiri acara panen rumput laut bersama Khofifah.
Kunjungan tersebut rupanya meninggalkan kesan di hati Khofifah.
Sebab, Khofifah jadi tahu soal salah satu alasan mengapa Susi Pudjiastuti gemar berenang di laut.
Mendengar 'aib'nya dibongkar Khofifah, Susi Pudjiastuti pun tak kuasa menahan tawa.
Cerita tersebut diurai Khofifah saat diwawancarai Kiky Saputri di tayangan Susi Cek Ombak Metro TV.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa berbincang dengan Mantan Menteri KKP, Susi Pudjiastuti
Dilansir TribunnewsBogor.com pada Kamis (25/6/2020), Kiky Saputri melalui sambungan video call mewawancarai Khofifah.
Kiky penasaran dengan persahabatan yang terjalin di antara Susi Pudjiastuti dan Khofifah.
Hingga akhirnya, Khofifah mengungkap cerita pengalamannya saat melakukan kunjungan bersama Susi Pudjiastuti.
Kala itu, Khofifah mengaku kagum melihat keberanian Susi Pudjiastuti saat di laut.
Sebab tanpa aba-aba, Susi Pudjiastuti tampak berani langsung nyebur ke laut.
Setelah ditelusuri, Susi Pudjiastuti nyemplung ke laut itu karena sebuah alasan.
Kepada Khofifah, Susi Pudjiastuti mengaku kebelet buang air kecil.
Mengingat warga di Wayngapu jarang yang memiliki MCK, Susi Pudjiastuti pun akhirnya nekat buang air kecil di laut.
Mendengar cerita Khofifah, Kiky Saputri pun tak kuasa menahan tawa.
"Keren ya Bu Susi ini, sering nyemplung ke laut. Jadi kita mah pokoknya keren.
"Enggak tahunya (Bu Susi pernah bilang alasannya nyemplung ke laut) 'ini enggak ada MCK di sini, jadi saya nyemplung itu untuk menyelesaikan sesuatu'," ungkap Khofifah.
"Bu Khofifah ini, dikasih tahu sama Kiky, besok Gue di-roasting sama dia," ucap Susi Pudjiastuti seraya malu.
"Ini akan jadi gong !" kata Kiky Saputri seraya tertawa lepas.
Mengurai cerita kocak tersebut, Susi Pudjiastuti pun akhirnya menjelaskan kronologinya.
Kala itu, Susi Pudjiastuti memang tak tahan ingin buang air kecil.
"Itu di Wayangapu ceritanya, orang NTT enggak punya MCK, jarang MCK. Acara panen rumput laut, dari airport ke lokasi 2,5 jam.
Terus nunggu panen, pidato segala macam sampai 2 jam lagi, 4,5 jam," kenang Susi Pudjiastuti.
Kaget mendengar jarak MCK dari tempatnya berdiri adalah 5 km, Susi Pudjiastuti akhirnya memutuskan untuk nekat.
Ya, Susi Pudjiastuti langsung meminta agenda acara panen tersebut dipindahkan ke laut.
Hal itu agar dirinya bisa segera nyebur ke laut untuk buang air kecil.
"Gue mau pipis, terus nanya 'MCK di mana'. (Kata warga) '5 km Bu dari sini'. Masa suruh 10 orang tutup kan tidak mungkin.
Akhirnya kita ganti skenario panennya di laut, lari saya ke laut, jebur ke laut, mau pipis," pungkas Susi Pudjiastuti.
"Jadi orang ngiranya Bu Susi suka nyemplung ke laut, padahal mah ...," kata Kiky Saputri meledek.
Cerita soal aksi kocak Susi Pudjiastuti buang air kecil di laut itu rupanya menyebar ke kabinet.
Awalnya bercerita ke Megawati, Susi Pudjiastuti terkejut saat mendengar Presiden Jokowi juga tahu.
Hingga akhirnya, Presiden Jokowi pun ikut meledek Susi Pudjiastuti.
"Itu jadi ledekan semua. Kan Aku cerita sama Bu Mega. Enggak tahunya Bu Mega juga buka sama Pak Jokowi.
Jadi Pak Jokowi kalau ke mana ngobrol (bilang) 'menteri saya tuh hebat loh, berani nyebur ke laut karena mau pipis'," ungkap Susi Pudjiastuti malu-malu