Pantasan Tentara India Langsung Hujani Musuh dengan Paku dan Batu Gegara Militer China Kepergok Lakukan Hal Ini di Himalaya, Tanggung Malu Tiongkok Pun Enggan Rilis Jumlah Prajuritnya yang Tewas

Jumat, 19 Juni 2020 | 18:29
https://www.afternoonvoice.com/

Pasukan India dan China

Fotokita.net -Situasi di perbatasan Himalaya yang memisahkan antara wilayah India dan China semakin memanas seiring bentroknya militer dua negara.

Kedua pasukan terlibat konflik tanpa menggunakan senjata api. Akan tetapi, mereka saling menyerang dengan menggunakan pentungan paku hingga batu.

Bentrokan itu adalah yang paling serius sejak 1967. Sejak awal Mei, kedua tentara berhadapan di perbatasan di mana India mengatakan pasukan China telah menyusup dan membangun struktur sementara.

Konfrontasi berubah menjadi perkelahian mematikan pada hari Senin (15/6/2020).

Baca Juga: Dikira Cuma Sedikit Ternyata India Laporkan 20 Prajuritnya Tewas dalam Perang Tanpa Senjata di Perbatasan China, Mengapa Pertempuran Tangan Kosong Itu Baru Terjadi Sekarang?

MelansirBBC, menurut pejabat India, setidaknya 20 tentara India tewas dalam bentrokan dengan pasukan China di daerah perbatasan Himalaya yang disengketakan.

Baca Juga: Siap Tempur di Perbatasan, Begini Perbandingan Kekuatan Militer Korea Utara dan Korea Selatan, Siapa yang Menang?

24h
24h

Senjata yang digunakan China dalam betrokan dengan India.

Insiden ini mengikuti meningkatnya ketegangan, dan merupakan bentrokan mematikan pertama di daerah perbatasan dalam setidaknya 45 tahun.

Tentara India awalnya mengatakan tiga tentaranya telah tewas, menambahkan bahwa kedua belah pihak menderita korban.

Baca Juga: China Memang Punya 2.200 Rudal Balistik yang Bikin Amerika Ketar-ketir, Tapi Kekuatan Itu Bisa Lenyap Seketika BIla Perjanjian Ini Diteken Tiongkok

Namun kemudian pada hari Selasa, para pejabat mengatakan sejumlah tentara yang terluka kritis telah meninggal karena luka-luka mereka.

Kementerian urusan luar negeri India menuduh China melanggar kesepakatan yang dicapai minggu sebelumnya untuk menghormati Garis Kontrol Aktual (LAC) di Lembah Galwan.

Koresponden diplomatikBBCJames Robbins mengatakan petempuran antara dua pasukan di Himalaya sangat serius, dan tekanan akan kian meningkat pada kedua negara untuk tidak menggunakan kekuatan nuklir dan jatuh ke dalam konflik skala penuh.

Baca Juga: Pecah Perang di Laut China Selatan? Tak Sabar Tunggu Kedatangan Kapal Induknya, Kapal Perang Amerika dan China Saling Berhadapan Hanya dalam Jarak 100 Meter!

zeenews.india
zeenews.india

Pasukan militer India

MengutipBBC, pada Selasa pagi, tentara India mengatakan tiga tentaranya, termasuk seorang perwira, tewas dalam bentrokan di Ladakh, di wilayah Kashmir yang disengketakan.

Kemudian pada hari yang sama, kedua pihak mengeluarkan pernyataan yang mengatakan mereka telah memisahkan diri.

India menambahkan bahwa terdapat 17 tentara India yang mengalami luka kritis dalam menjalankan tugas dan meninggal karena luka-luka mereka. Hal ini menjadikan total korban pasukan India yang tewas dalam pertempuran itu menjadi 20 orang.

Baca Juga: Kirim Pasukan Bersenjata Berat ke Perbatasan, Pesawat Kim Jong Un Tiba-tiba Kepergok Terbang di Antara Ketegangan Korea, Sidak Kekuatan Militernya?

MelansirReuters,sumber pemerintah India di New Delhi dan di sisi perbatasan India di wilayah Ladakh mengatakan, pertempuran itu dipicu oleh pertikaian dua tenda dan menara observasi Tiongok yang India katakan telah dibangun di sisi LAC.

China telah berusaha untuk mendirikan "struktur" di Lembah Galwan di sisi India dari LAC bahkan setelah pejabat militer telah mencapai kesepakatan pada 6 Juni untuk menurunkannya, kata Menteri Luar Negeri India Subrahmanyam Jaishankar kepada diplomat senior China, Wang Yi, dalam sebuah panggilan telepon pada hari Rabu, kata Kementerian Luar Negeri India. Belum jelas maksud struktur yang dimaksud.

Baca Juga: Perang Tanpa Senjata Meledak, Sedikitnya 20 Tentara India Tewas dan 43 Anggota Militer China Jadi Korban dalam Ketegangan di Perbatasan

REUTERS/Stringer

ILUSTRASI. Korban tentara India yang berkonflik dengan China.

Dua sumber pemerintah yang mengetahui situasi militer mengatakan, masalah muncul ketika sebuah patroli India mengunjungi daerah dekat punggungan untuk memverifikasi pernyataan China bahwa pasukannya telah pindah kembali dari LAC.

Pasukan China mulai berkurang dan meninggalkan dua tenda dan pos pengamatan kecil. Pihak India kemudian menghancurkan menara dan membakar tenda, kata sumber itu.

Baca Juga: Kapal Perangnya Saling Todong dengan Armada Militer China, Tiba-tiba Jet Tempur Amerika Cegat 4 Bomber Rusia di Wilayah Ini, Pecah Perang Baru?

Bagaimana kronologi pertempuran?

Sekelompok besar tentara Tiongkok tiba dan berhadapan dengan pasukan India, yang dipimpin oleh Kolonel Santosh Babu. Mereka dipersenjatai ringan sesuai dengan aturan keterlibatan di LAC, salah satu sumber mengatakan.

India dan China belum pernah melakukan baku tembak di perbatasan sejak 1967, meski kadang terjadi gejolak. Tentara di bawah instruksi untuk menjaga senapan mereka agar tetap digantung di punggung mereka.

Tidak jelas apa yang terjadi selanjutnya, tetapi kedua belah pihak segera bentrok, di mana militer China menggunakan tongkat besi dan pentungan dengan paku, salah satu sumber mengatakan.

Kolonel Babu adalah salah satu dari 20 korban, kata mereka. Lebih banyak pasukan India dilibatkan dan konfrontasi berubah menjadi keributan selama berjam-jam yang akhirnya melibatkan hingga 900 tentara, kata sumber itu. Tetap tidak ada tembakan di kedua sisi.

Baca Juga: Enggak Sadar Lidahnya Setajam Pisau, Kini Ahok Akui Hidup dalam Penyesalan Gegara Pernah Ucapkan Kalimat Pedas yang Mengiris Hati Anak Sulungnya

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Zhao, menolak versi acara itu. "Hak dan kesalahan dari insiden ini sangat jelas. Tanggung jawab tidak ada pada China."

Mengapa tidak menggunakan senjata?

MengutipReuters, pada 1996, India dan China menandatangani perjanjian damai LAC. Dalam perjanjian itu disebutkan bahwa kedua belah pihak tidak akan menggunakan kekuatan miiliter dalam konflik perbatasan.

Baca Juga: Pecah Perang di Laut China Selatan? Tak Sabar Tunggu Kedatangan Kapal Induknya, Kapal Perang Amerika dan China Saling Berhadapan Hanya dalam Jarak 100 Meter!

People's Daily
People's Daily

Ilustrasi tentara China

Para pakar mengatakan, sesuai kesepakatan, tentara dari kedua negara kemudian menggunakan senjata lain termasuk tangan, batu, kayu yang dipasang paku atau kawat berduri.

Nah, dalam bentrokan yang terjadi hari Selasa, militer India mengatakan 20 tentaranya tewas dan 17 mengalami luka berat.

Baca Juga: China Sudah Nyatakan Pasar Seafood Wuhan Terbebas dari Corona, Beijing Tiba-tiba Beri Pengumuman Tempat Transaksi Ekonomi Ini Jadi Klaster Baru: Kembali Berlakukan Lockdown?

"Serdadu China menyerang dengan batangan besi, perwira komandan mengalami cedera serius dan jatuh, dan ketika terjadi, lebih banyak tentara tiba di lokasi kejadian dan diserang dengan batu," kata sumber pemerintah India kepada Reuters.

Associate Profesor Jian Zhang, pakar kebijakan China di UNSW Canberra mengatakan kepadaABCmengatakan penggunaan senjata non-militer menggambarkan keinginan kedua pihak guna menghindari kemungkinan situasi di perbatasan berkembang menjadi konflik militer.

Baca Juga: Belum Lagi Ketegangan dengan India Reda, Militer Tiongkok Dibikin Panas Dingin Gegara Aksi 3 Kapal Induk Amerika Berlayar ke Laut China Selatan: Perang Segera Pecah?

telegraphindia.com
telegraphindia.com

Perdana Menteri India di depan pasukan militer negaranya.

Walau pejabat China tidak menjelaskan apakah ada korban di pihak mereka, editor tabloid milik pemerintah The Global Times lewat Twitter-nya mengatakan tentara mereka juga tewas dalam bentrokan tersebut.

Kantor beritaANIyang mengutip sumber anonim melaporkan, ada 43 serdadu Negeri "Panda" yang terluka atau terbunuh, meski tak ada konfirmasi langsung.

Baca Juga: Kesengsem Janda Bertubuh Wangi, Tukang Sayur Ini Merasa Bosan dengan Istri Sendiri yang Sudah Berikan 7 Anak Selama 10 tahun Menikah: Dia Tak Mengerti Kebutuhan Saya

Apa yang terjadi di masa lalu?

Insiden tewasnya 20 tentara India itu merupakan yang pertama sejak ratusan orang tewas di kedua sisi dalam bentrokan perbatasan besar pada 1967 antara negara tetangga yang bersenjatakan nuklir, yang merupakan dua negara terpadat di dunia.

India dan China berperang singkat di Ladakh dan di timur laut India pada tahun 1962. Ketidakpercayaan satu sama lain kadang-kadang menyebabkan gejolak sejak saat itu. Pekerjaan infrastruktur di dekat atau di dalam wilayah yang disengketakan sering diikuti oleh meningkatnya ketegangan.

Baca Juga: Belum Lagi Ketegangan dengan India Reda, Militer Tiongkok Dibikin Panas Dingin Gegara Aksi 3 Kapal Induk Amerika Berlayar ke Laut China Selatan: Perang Segera Pecah?

LAC sebagian besar mengikuti garis gencatan senjata setelah perang 1962, tetapi kedua belah pihak tidak setuju di mana letaknya berada.

Pertikaian besar terakhir terjadi pada tahun 2017 di dataran tinggi Doklam dekat perbatasan India, Bhutan dan China.

Setelah memanasnya hubungan, kedua belah pihak sepakat untuk "memisahkan pasukan" secara cepat, menurut kementerian luar negeri India.

(Barratut Taqiyyah Rafie/Kontan.co.id)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya