Ingat Tikiri, Gajah Tinggal Tulang dan Kulit yang Foto-fotonya Bikin Marah Netizen Seluruh Dunia? Begini Nasib Akhirnya yang Berujung Tragis

Jumat, 19 Juni 2020 | 08:52
Lek Chailert

Gajah kurus kering, Tikiri.

Fotokita.net - Pada Agustus 2019 foto-foto seekor gajah Asia yang disebarluaskan olehSave Elephant Foundation (SEF) bikin murka netizen di seantero jagat. Maklum, kondisi si gajah yang kurus kering jadi penyebabnya.

Save Elephant Foundation (SEF) memang menyoroti nasib si gajah dengan menampilkan foto-fotonya ke publik dunia.

Setelah foto-fotonya viral, Menteri Pariwisata Sri Lanka mengatakan kepada BBC bahwa Tikiri akan tidak diikutkan dalam pawai.

Gajah tersebut belakangan dikembalikan ke pawangnya, sebagaimana dilaporkan media Sri Lanka.

Baca Juga: Gajah yang Bertubuh Tambun Itu Jadi Kurus Kering Menyayat Hati Gara-gara Perilaku Keji Manusia. Foto-foto Ini Jadi Buktinya

Seekor gajah berumur 70 tahun, yang kondisinya memicu kemarahan warganet tahun ini, telah mati.

Tikiri adalah satu di antara 60 gajah yang dipaksa berpawai pada Festival Perahera di Kandy setiap tahun.

Baca Juga: Kapal Perangnya Saling Todong dengan Armada Militer China, Tiba-tiba Jet Tempur Amerika Cegat 4 Bomber Rusia di Wilayah Ini, Pecah Perang Baru?

metro.co.uk
metro.co.uk

Tikiri melakukan kegiatan fetival tahunan.

Namun, Lek Chailert, pendiri SEF, mengabarkan bahwa Tikiri telah mati.

"Penderitaan Tikiri telah berakhir, jiwanya sekarang bebas. Tidak ada lagi perbuatan buruk yang menimpanya," sebut Chailert dalam unggahannya di Instagram.

"Beristirahatlah dengan tenang, Tikiri sayang. Jangan menatap dunia ini lagi yang berbuat begitu keji terhadapmu dan teman-temanmu," lanjutnya.

Pada Agustus 2019, SEF memang sudah mengunggah beragam foto Tikiri. Ada foto yang memperlihatkan Tikiri berbalut kain cerah pada Festival Perahera. Namun, ada pula foto kondisi fisiknya yang kurus kering saat kain itu dibuka.

Baca Juga: Foto-foto Tragis Ini Tunjukkan Karma Pada Pemburu Satwa Liar, Mati Dilahap Singa Hingga Diinjak Gajah

metro.co.uk
metro.co.uk

Tikiri mati di usia 70 tahun setelah menghabiskan hidupnya menjadi budak.

Lek Chailert mengatakan Tikiri jalan berkilo-kilo meter dengan kaki dirantai setiap malam sehingga orang dapat menikmati festival itu.

"Tidak ada yang bisa melihat badan kurus dengan tulang yang terlihat atau kondisi yang lemah karena tubuhnya ditutup jubah," tulisnya melalui akun Facebook saat itu.

Juru bicara Sacred Tooth Relic, kuil Buddha yang menyelenggarakan festival itu, mengatakan kepada harian Metro bahwa Tikiri menderita "penyakit pencernaan" sehingga bobot tubuhnya tidak bisa bertambah.

Baca Juga: Deretan Foto-foto Ini Bakal Bikin Kita Kapok Menonton Pertunjukan Sirkus Gajah. Mau Tahu Alasannya?

Akan tetapi, juru bicara itu menambahkan, penyakit itu tidak "berpengaruh pada tenaga dan kemampuan (Tikiri)".

Facebook Save Elephant Foundation
Facebook Save Elephant Foundation

Tikiri, Gajah yang dipaksa bekerja hingga badan tinggal kulit dan tulang

Bagaimanapun, foto-foto Tikiri memicu kemarahan netizen. Sejak itu dia mendapat perawatan.

Namun, menurut SEF, kondisinya secara umum "tetap sama".

"Tikiri diambil dan tetap terisolasi. Sayangnya, masa depannya seperti suram," sebut SEF pada awal September lalu.

Baca Juga: Usia Sudah Lewat Setengah Abad, Dokter Ini Sukarela Layani Warga di Pelosok Papua. Sayang, Kisahnya Berakhir Tragis dalam Kerusuhan Wamena

Metro.co.uk
Metro.co.uk

Tikiri, Gajah 70 Tahun Akhirnya Mati Setelah Menjadi Budak dan Dipaksa Bekerja Siang Malam

Kelompok pembela hak-hak hewan, PETA, mengatakan kepada BBC bahwa banyak gajah di Sri Lanka menderita dari "perlakuan serupa dan bahkan lebih buruk guna melayani industri pariwisata yang eksploitatif dan menyiksa".

Kelompok itu menyerukan penerapan undang-undang perlindungan hewan yang lebih ketat. Para turis juga diimbau untuk menjauhi tempat-tempat uang menawarkan layanan menunggang gajah atau pertunjukan gajah. (BBC Indonesia)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma