Kapal Perangnya Saling Todong dengan Armada Militer China, Tiba-tiba Jet Tempur Amerika Cegat 4 Bomber Rusia di Wilayah Ini, Pecah Perang Baru?

Jumat, 19 Juni 2020 | 07:06
FB US Pacific Fleet

Ilustrasi Kapal-kapal Perang Amerika Serikat

Fotokita.net -Urusan wabah virus corona belum lagi kelar sepenuhnya, ketegangan yang melibatkan kekuatan militer sudah mulai terjadi di sejumlah wilayah.

Tak cuma dengan India di perbatasan daratnya, sikap China yang petantang petenteng di wilayah perairan Laut China Selatan bikin Amerika Serikat gerah.

Akibatnya, perseteruan antara China dan Amerika Serikat kian memanas di Laut China Selatan.

Buktinya, bisa dilihat dari lokasi kapal perang mereka.

Dilansir dari kontan.co.id pada Rabu (17/6/2020),kapal perang milikChina dan Amerika Serikat dilaporkanberada dalam lokasi yang berdekatan.

Tak heran, banyak yang menganggap kondisi inikian nyata.

Baca Juga: Belum Lagi Ketegangan dengan India Reda, Militer Tiongkok Dibikin Panas Dingin Gegara Aksi 3 Kapal Induk Amerika Berlayar ke Laut China Selatan: Perang Segera Pecah?

Seorang sumber militer China mengatakan bahwa dalam satu insiden di bulan April, kapal-kapal dari kedua negara saling berdekatan sejauh 100 meter.

"Insiden semacam itu menunjukkan kurangnya kepercayaan politik antara kedua militer," kata sang sumber seperti dikutipSouth China Morning Post.

Namun sang sumber itu tidak menyebutkan kapal perang mana yang terlibat dalam pertemuan itu.

Baca Juga: Anaknya Dilantik Sebagai Prajurit TNI AD 3 Tahun Lalu, Orang Rimba yang Tinggal di Belantara Jambi Titip Pesan Begini Buat KSAD Andika Perkasa

Beijing dan Washington telah berkompetisi untuk mengerahkan lebih banyak kapal perang ke wilayah tersebut sejak kru di kapal induk yang berbasis di Pasifik Amerika, USS Theodore Roosevelt dan USS Nimitz terpapar virus corona pada akhir Maret.

Sementara kapal-kapal Angkatan Laut People's Liberation Army (PLA) China yakni Liaoning dan Shandong, tampaknya tidak terpengaruh oleh wabah corona.

Baca Juga: Kirim Pasukan Bersenjata Berat ke Perbatasan, Pesawat Kim Jong Un Tiba-tiba Kepergok Terbang di Antara Ketegangan Korea, Sidak Kekuatan Militernya?

Hu Bo, Direktur Pusat Studi Strategi Maritim di Universitas Peking, mengatakan penyebaran baru dilakukan AS termasuk dengan mengirimkan kapal serbu amfibi USS America.

Sementara Angkatan Laut PLA juga mengerahkan sejumlah kapal yang serupa.

Baca Juga: Foto 2 Bungkus Indomie Goreng dengan Bumbu Saus yang Beda Jadi Viral, Inilah Sosok Peracik Mi Instan Terenak di Dunia yang Jarang Tereskpos

SCMP
SCMP

Pangkalan militer Laut China Selatan

Dia mengatakan Amerika Serikat membuat penyebaran baru karena khawatir bahwa China mungkin mengambil keuntungan dari kekosongan kekuatan di Laut China Selatan yang dihasilkan dari wabah virus corona.

Dia mengatakan kedua belah pihak sebagian besar tetap profesional dan terkendali dalam insiden di bulan April.

Tetapi ada risiko bahwa insiden tersebut dapat mengakibatkan kesalahan perhitungan dan meningkat menjadi konflik militer.

Baca Juga: Sempat Berganti Posisi Saat Antarkan dari Bandung ke Subang, Driver Ojol Ini Enggak Ngeh Jika Penumpangnya Bukan Manusia, Risa Saraswati Pun Dibikin Merinding

"Perilaku provokatif semacam ini sepenuhnya didorong oleh kebutuhan politik yang ditujukan untuk menunjukkan kekuatan."

"Tetapi aksi itu bisa saja menjadi kecelakaan," katanya.

scmp
scmp

Ilustrasi kapal perang Amerika Serikat.

Ini bukan pertama kalinya kedua angkatan laut melakukan pertemuan dalam jarak dekat.

Pada bulan Oktober 2018, foto udara yang diambil oleh Angkatan Laut AS menunjukkan sebuah kapal perusak China bergerak dalam jarak 41 meter dan hampir bertabrakan dengan kapal perusak USS Decatur selama pertempuran tegang di Laut Cina Selatan.

Hu mengatakan kedua negara harus membuat mekanisme manajemen krisis yang efektif untuk menangani insiden seperti itu.

Baca Juga: Bak Kena Tulah, Minta Buru-buru Cari Pasangan, Nenek Ini Malah Dinikahi Anak Angkatnya yang Berumur 24 Tahun dengan Mas Kawin Rp 100 ribu

Collin Koh, seorang peneliti di Institut Studi Pertahanan dan Strategis, yang berbasis di Universitas Teknologi Nanyang di Singapura, mengatakan kedua belah pihak harus mendokumentasikan insiden semacam itu untuk menunjukkan apa yang terjadi, termasuk dengan foto dan umpan radar.

“Benar-benar tidak profesional jika ada kapal perang yang berusaha sedekat ini."

Baca Juga: Pasang Foto Makan Es Krim dengan Bagian Dada Tampak Menonjol, Model Cantik yang Nikahi Bule Mualaf Ini Banjir Komentar: 'Nggak Pernah Makan Ya Badan Langsing'

"Meskipun saya bertanya-tanya mengapa pihak China bahkan membiarkan itu terjadi,” kata Koh.

Amerika Serikat (AS), Rabu (17/6/2020), mengirim jet tempur untuk mengawal empat pesawat pembom strategis Tupolev Tu-95MS berkemampuan nuklir Rusia saat melakukan penerbangan di dekat perbatasan negeri Paman Sam.

Mengutip kantor beritaRIA, Reuters melaporkan, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, empat pembom itu melakukan penerbangan 11 jam di atas perairan netral Chukotsk, Bering, dan Okhotsk Seas serta bagian Utara Samudra Pasifik.

Persis seminggu lalu, Rabu (10/6/2020), jet tempur AS juga mencegat dua formasi pembom Rusia di lepas pantai Alaska, menurut Komando Pertahanan Ruang Angkasa Amerika Utara (NORAD).

Baca Juga: Sempat Diminta Dihapus Petugas, Fotografer Ini Akhirnya Berhasil Selundupkan Foto-foto yang Dilarang untuk Dipotret di Korea Utara, Inilah Deretan Karya Visualnya

MelansirChannelnewsasia.com,NORAD menyebutkan, jet tempur F-22 Raptor AS mencegat formasi pesawat pembom Rusia, Rabu (10/6/2020) pagi, yang berjarak 20 mil laut (37 kilometer) dari Pantai Alaska.

Menurut NORAD, formasi itu terdiri dari dua pembom Tupolev TU-95, dua jet tempur Sukhoi SU-35, dan sebuah pesawat peringatan dini dan kontrol udara Beriev A-50.

Kemudian, formasi kedua terdiri dari dua pembom TU-95 dan A-50 yang datang dalam jarak 32 mil laut (60 kilometer) dari Pantai Alaska.

NORAD menyatakan, pesawat tempur Rusia tetap berada di wilayah udara internasional setiap saat dan tidak memasuki wilayah udara AS.

Amerika Serikat mempertahankan Zona Identifikasi Pertahanan Udara di lepas pantai Alaska yang melampaui wilayah nasional untuk memungkinkan tanggapan terhadap kemungkinan serangan musuh.

Baca Juga: Dikira Cuma Sedikit Ternyata India Laporkan 20 Prajuritnya Tewas dalam Perang Tanpa Senjata di Perbatasan China, Mengapa Pertempuran Tangan Kosong Itu Baru Terjadi Sekarang?

"Patroli udara terbang melindungi pendekatan ke negara-negara kami dan mengirimkan pesan yang jelas, bahwa kami terus melaksanakan misi pertahanan tanah air kami dengan kemampuan dan kapasitas yang sama dengan yang selalu kami bawa ke pertempuran," kata Komandan NORAD Jenderal Terrence O'Shaughnessy dalam sebuah pernyataan seperti dikutipChannelnewsasia.com.

(Tendi Mahadi)

(Artikel ini sudah tayang di kontan.co.id dengan judul "Konflik kian nyata di Laut China Selatan, jarak kapal perang AS-China hanya 100 meter")

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya