Fotokita.net-Beberapa waktu lalu foto skenario pemulihan ekonomi Indonesia beredar luas dan diperbincangkan di jagat maya.
Foto tersebut menunjukkan timeline beroperasinya kembali berbagai sektor. Kementerian Koordinator Perekonomian menyampaikan, foto yang beredar luas tersebut merupakan bagian dari kajian awal pemerintah dalam menentukan kebijakan pemulihan ekonomi dari pandemi Covid-19.
"Yang beredar di masyarakat tersebut merupakan kajian awal Kemenko Perekonomian, yang selama ini secara intens melakukan kajian dan kebijakan pemerintah menjelang, selama, dan pasca-pandemi Covid-19," kata Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono dalam keterangan tertulis, Jakarta, Kamis (7/5/2020).
Ekonom sekaligus mantan menteri keuangan Chatib Basri meramal ekonomi Indonesia akan masuk resesi paling tidak pada jangka waktu kuartal II-2020.
Artinya pada April-Juni 2020 akan menjadi awal mula anjloknya produk domestik bruto (PDB) atau pertumbuhan ekonomi di sektor riil negatif.
Lebih lanjut, Chatib Basri memprediksi pertumbuhan ekonomi April-Juni 2020 akan kontraksi ke level 2%.
Ini disebabkan aktivitas konsumsi sebagai penyumbang PDB terbanyak dalam tren melemah, begitu pula dengan investasi, khususnya investasi portofolio.
Seorang ayah di Kelurahan Oro-Oro Ombo, Kecamatan Kartoharjo, Madiun, Jawa Timur bernama Agus Supriyanto menjadi korban pemutusan hubungan kerja (PHK) lantaran corona.
Duka Agus tak berhenti sampai di situ, ia kini kebingungan merawat bayinya yang mengalami hidrosefalus tanpa penghasilan.
Bayi enam bulan bernama Elvano Kenzie Mahardika itu bahkan sempat mengalami kejang dan panas.
Agus menuturkan bagaimana ia kehilangan pekerjaannya semenjak pandemi. Agus yang bekerja sebagai karyawan di salah satu warung nasi goreng di Kota Madiun terpaksa diberhentikan.
Penyebabnya, pemilik warung tak kuat membiayai gajinya. Padahal Agus harus menanggung istri serta bayinya yang masih berusia enam bulan dan mengalami hidrosefalus.
Ia pun selama ini hanya tinggal bersama istri dan buah hatinya di indekos berukuran 3x4 meter.
Ilustrasi bayi pengidap hidrosefalus
Untuk kebutuhan sehari-hari, Agus harus bekerja serabutan. Sedangkan istrinya menerima jasa jahitan.
Agus juga dihadapkan pada kewajiban merawat putra semata wayangnya, Elvano Kenzie Mahardika (6 bulan) yang menderita hidrosefalus.
Putra pasangan Agus dan Yuli Fatmawati (25) itu mengalami kelainan tersebut sejak dilahirkan.
“Anak kami memang sejak lahir sudah menderita hidrosefalus. Saat lahir berat badannya 4,6 kg dengan kondisi kepala sudah membesar,” ujar Agus, yang ditemui Rabu (3/6/2020).
Bayi Elvano sempat menjalani operasi. Usai operasi kondisi Elvano membaik. Namun dua dulan kemudian, kepala Elvano kembali membesar.
Cerita pilu seorang ayah yang jadi pengangguran semenjak pandemi Covid-19 dan harus berjuang mengobati sang anak yang menderita penyakit hidrosefalus.
Bahkan putranya itu kejang-kejang dan mengalami panas tinggi. Lantaran kondisi keuangannya, Agus tak bisa membayar biaya BPJS Kesehatan.
“Terakhir saya kontrolkan sekitar pertengahan April 2020. Setelah itu tidak saya kontrolkan karena iuran BPJS kami menunggak. Jadi, setelah itu, belum kami kontrolkan lagi,” ujar Agus.
Tuhan menjawab doa Agus, seorang donatur melunasi iuran BPJS kesehatannya hingga kurun waktu setahun.
Dalam waktu dekat, Agus akan mengontrolkan kondisi Elvano.
(Sumber: Kompas.com/Penulis: Kontributor Solo, Muhlis Al Alawi)