Masih Ingat Siti Aisyah? TKW Indonesia yang Ikut Terseret dalam Pembunuhan Tragis Adik Tiri Kim Jong Un, Akhirnya Bisa Cium Tangan Presiden Jokowi

Minggu, 07 Juni 2020 | 10:44
Wartakota

BEBAS DAKWAAN - Presiden Joko Widodo disalami Siti Aisyah (kanan) WNI yang terbebas dari dakwaan pembunuhan Kim Jong Nam di Malaysia, saat pertemuan di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (12/3/2019). Pembebasan Siti Aisyah sebagai upaya pemerintah melindungi warga negaranya. (Warta Kota/Henry Lopulala

Fotokita.net-Pembunuhan itu menjadi perhatian dunia.Doang Thi Huong (30), TKW Vietnam dan rekannya, Siti Aisyah (26), TKW asal Indonesia yang bekerja di Malaysia, menjadi tersangka pembunuhan Kim Jong Nam, saudara tiri pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un.

Pada awalnya Siti dan Huong terancam dihukum mati, karenaundang-undang di Malaysia yang akan memberi hukum gantung bagi pelaku pembunuhan.

Pejabat Korea Selatan dan negara-negara Barat menuduh Korea Utara sebagai dalang dan kedua perempuan itu dikambing hitamkan.

Huong dan Siti diduga membunuh Kim Jong Nam, saudara tiri Kim Jong Un dengan racun saraf di bandara Kuala Lumpur.

Baca Juga: Helikopter TNI AD yang Jatuh di Kendal Dikenal Sebagai Alat Angkut Anti Peluru dan Jadi Kebanggaan Rusia

Setelah Siti Aisyah dibebaskan dari dakwaan pada 11 Maret 2019, rekannya, Huong akan segere menyusulnya menghirup udara bebas.

TKW asal Vietnam yang dituduh membunuh saudara tiri pemimpin Korea Utara akansegera dibebaskan.

Dilansir dari Asia One pada Senin (1/4) Doan Thi Huong merasa senang karena hukumannya diringankan, "Saya senang," ucapnya.

Sebelumnya, Doang Thi Huong dijatuhi hukuman penjara tiga tahun empat bulan, namun hukumannya akan direndahkan.

Pengacaranya, Hisyam Teh, mengatakan Huong bisa dibebaskan pada awal Mei karena perilakunya yang baik.

Baca Juga: Pernah Masuk Penjara Gegara Hina Jokowi, Ahmad Dhani Sesumbar di Muka Kevin Aprilio Bisa Bongkar Kecurangan Royalti yang Rugikan Dirinya: 'Untung Partai Saya Berkuasa, Jadi Bisalah'

Pria gemuk dengan pakaian gombrong itu memasuki bandara Kuala Lumpur seorang diri pada awal Februari 2017.

Selama beberapa saat dia terlihat memerhatikan jadwal keberangkatan pesawat yang ada di dinding bandara.

Tak lama setelah dirinya beranjak dari kafeStarbucks, tiba-tiba seorang perempuan menghampiri pria yang belakangand diketahui bernama Kim Jong Nam, adik tiri dari diktator Korea Utara, Kim Jong-Un.

Tiba-tiba dia dibekap oleh selembar kain basah yang setelah diselidiki ternyata mengandung racun saraf VX cair.

Baca Juga: Bak Ketiban Rejeki Nomplok Sehabis Batal Jadi Menantu Ahmad Dhani, Gadis Cantik Ini Malah Sukses Gaet Cucu Pengusaha Tajir, Sering Bolak-balik Plesiran ke Luar Negeri

BBC

Kasus pembunuhan Kim Jong Nam.

Setelah itu, kain tersebut diarahkan pada waah Kim Jong Nam. Racun mematikan itu membuatnya meninggal di ambulans ketika sedang dalam perjalanan menuju rumah sakit.

Kim Jong Nam diketahui membawa ransel berisi uang 100.000 dollar AS dan empat paspor Korea Utara.

Menurut keterangan polisi, sebelumnya dia telah bepergian dengan nama samaran Kim Cho.

Kasusnya kemudian 'menyeret' nama Indonesia karena salah seorang terduga pelaku pembunuhan berasal dari Indonesia. Berikut ini perjalanan kasusnya.

Baca Juga: Pernikahannya yang Beda Keyakinan Tetap Langgeng Selama 23 Tahun, Suami Artis Cantik Ini Ternyata Bukan Orang Sembarangan Pantas Selalu Bisa Bagikan Foto Glamor di Luar Negeri

AFP
144129+0000

Terdakwa warga Vietnam, Doan Thi Huong (kanan) dan terdakwa warga Indonesia Siti Aisyah (kedua, kiri) dikawal petugas polisi di Bandara Internasional Kuala Lumpur 2 di Sepang, saat kunjungan ke lokasi pembunuhan sebagai bagian proses persidangan, pada 24 Oktober 2017. Siti Aisyah yang menjadi terdak

Atas perintah langsung Kim Jong-Un?

Banyak teori bermunculan terkait pembunuhan Kim Jong Nam.

Namun, yang paling banyak dipercaya adalah bahwa Kim Jong Nam dibunuh atas perintah Kim Jong-un langsung.

Penyelidikan oleh AS menyimpulkan Korea Utara terbukti memerintahkan pembunuhan terhadap Kim Jong Nam, saudara tiri sekaligus pesaing Kim Jong Un yang potensial, dengan menggunakan racun VX.

Baca Juga: Sehabis Bikin Netizen Bersorak Gegara Urusan Sisir, Nagita Slavina Mendadak Banjir Komentar Pedas Saat Ketahuan Timbun Barang Subsidi Pemerintah Buat Warga Miskin di Rumah: 'Mungkin Buat Water Heater'

businessinsider.com
businessinsider.com

Kim Jong Nam, adik tiri Kim Jong-Un tewas dengan racun saraf VX di tangan Siti Aisyah, seorang wanita asal Indonesia

"Ini penghinaan publik terhadap norma universal terhadap penggunaan senjata kimia," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri AS Heather Nauert, Selasa (6/3/2018).

"Lebih jauh, ini menunjukkan sifat ceroboh Korea Utara dan menggarisbawahi, kami tidak dapat menoleransi program senjata pemusnah massal Korea Utara dalam bentuk apapun," tambahnya.

Temuan tersebut memicu pemberian sanksi ekonomi lanjutan dari AS kepada pemerintah Korea Utara.

Berdasarkan undang-undang AS, ketika sebuah negara atau pemimpin melanggar larangan penggunaan senjata kimia dan biologi, larangan impor dari negara tersebut akan diberlakukan.

Baca Juga: Tuding WHO Sebagai Boneka China, Donald Trump Akhirnya Hentikan Sokongan Dana, Lantas Mengapa Bos Badan Kesehatan Itu Malah Pamer Senyum Bareng Presiden China?

Agen CIA atau justru kawan dekat China?

Belakangan, di pertengahan 2019, muncul kabar bahwa Kim Jong Nam merupakan agen CIA.

Menurut laporanWall Street Journalpada Senin (10/6/2019), pria berusia 46 tahun itu merupakan informan bagi Badan Intelijen Pusat AS (CIA).

Dikutip Reuters, Wall Street Journal mewawancarai seorang sumber yang mengetahui tentang hal tersebut.

Meski demikian, banyak rincian terkait hubungan Kim Jong Nam dengan CIA masih belum jelas. Sementara CIA menolak untuk berkomentar.

Baca Juga: Bak Kena Karma Suka Klaim Teritori Laut Negara Lain, China Kini Limbung Gara-gara Kapal Penghancur Rudal Amerika Menerobos Perairan Negeri Panda Itu

Namun sumber tersebut mengungkap, ada hubungan antara CIA dan Kim Jong Nam.

"Beberapa mantan pejabat AS menyatakan saudara tiri, yang telah tinggal di luar Korea Utara selama bertahun-tahun dan tidak memiliki basis kekuatan di Pyongyang, tidak mungkin dapat memberikan rincian tentang pekerjaan rahasia negara itu," demikian laporan Wall Street Journal.

Peran Kim Jong Nam sebagai informan CIA juga disebutkan dalam sebuah buku baru tentang Kim Jong Un berjudul "The Great Successor", karya reporter Washington Post Anna Fifield yang akan terbit.

Fifield menyebut, Kim Jong Nam biasanya bertemu dengan orang yang menanganinya di Singapura dan Malaysia.

telegraph.co.uk
telegraph.co.uk

Kim Jong Nam, adik tiri Kim Jong-Un tewas dengan racun saraf VX di tangan Siti Aisyah, seorang wanita asal Indonesia

Keterangan itu berdasarkan pernyataan sumber yang memiliki pengetahuan tentang intelijen.

Buku tersebut juga memuat tentang rekaman kamera keamanan dari perjalanan terakhir Kim Jong Nam ke Malaysia.

Rekaman CCTV memperlihatkan dirinya berada di sebuah lift hotel dengan seorang pria berwajah Asia, yang dilaporkan sebagai agen intelijen AS.

Ransel Kim Jong Nam yang berisi 120.000 dollar AS dalam bentuk tunai kemungkinan bayaran untuk kegiatan yang berhubungan dengan intelijen atau pendapatan dari bisnis kasinonya.

Namun, dikutip SCMP Selasa (11/6/2019) sejumlah mantan pejabat AS yang menjadi sumber The Journal menuturkan kapasitas Kim Jong Nam sebagai informan diragukan.

"Fakta dia hidup di luar Korut selama bertahun-tahun dan tak punya kekuasaan membuatya diragukan bisa membagi informasi tentang cara kerja negara itu," ulasThe Journal.

Mantan pejabat anonim itu juga menuturkan bahwa Kim Jong Nam hampir pasti melakukan kontak dengan dinas keamanan dari negara lain, utamanya adalah China.

Laporan itu tidak bisa diverifikasi kebenarannya baik oleh kantor berita seperti Reuters maupun media dari negara tetangga Korut dengan CIA memilih tak berkomentar.

Baca Juga: Walaupun Usianya Sudah Menginjak 94 Tahun, Mantan Perdana Menteri Malaysia Ini Tak Terinfeksi Virus Corona. Apa Resep Rahasianya?

Siti Aisyah dan Doan Thi Huong bebas, lalu siapa pelaku sebenarnya?

Dua perempuan yang ditangkap atas kasus pembunuhan saudara tiri pemimpin Korea Utara pada 2017 telah bebas dari penjara.

Siti Aisyah asal Indonesia dan Doan Thi Huong asal Vietnam dibebaskan oleh Malaysia masing-masing pada Maret lalu dan hari ini (3/5/2019).

Siti telah kembali ke kampung halamannya di Serang, Banten. Sementara Doan dijadwalkan terbang ke Vietnam pada malam nanti.

Mengaku ditipu oleh agen Korea Utara dengan modus acara "prank" di televisi, keduanya telihat mendekati Kim Jong Nam di Bandara Kuala Lumpur pada Februari 2017.

Setelah mereka dibebaskan, hingga kini tidak ada orang lain yang ditahan atas kasus pembunuhan tersebut. Kemungkinan besar juga mereka yang berada di balik rencana menghabisi Kim Jong Nam tidak dapat dihukum.

Baca Juga: Kembali Terjadi, Master Tai Chi Langsung KO dalam Hitungan Detik Sehabis Dipukul Petarung UFC: Videonya Jadi Bahan Candaan Netizen

Seperti diketahui, saudara tiri Kim Jong Un itu meninggal setelah diolesi racun saraf yang terlarang.

"Para pembunuh belum dibawa ke pengadilan," kata pengacara Doan, Hisyam Teh Poh Teik, kepada kantor berita AFP.

Dia mengatakan, tim hukum Siti dan Doan secara konsisten berargumen ada empat warga Korut yang kabur dari Malaysia setelah pembunuhan tersebut.

Mereka juga telah didakwa dalam keadaan in absentia sebagai pembunuh sebenarnya oleh pengadilan Malaysia.

Racun VX pernah digunakan Saddam Hussein saat lakukan genosida

Dua pekan setelah kasuspembunuhan Kim Jong Nam mulai diselidiki, polisi Malaysia mengumumkan bahwa racun yang digunakan untuk membunuh kakak tiri pemimpin Korea Utara itu adalah VX, zat pemusnah massal yang dilarang PBB.

Saddam Hussein pernah pula dituduh menggunakan racun VX saat melakukan pembunuhan massal terhadap warga sipil Kurdi dalam serangan di Halabja pada 1988.

Apa sebenarnya racun VX? Inilah sembilan hal yang perlu kita ketahui tentang zat maut itu:

Baca Juga: Pernah Jadi Kaya Raya Gara-gara Emas Hitam, Negara di Ujung Amerika Selatan Akhirnya Rela Serahkan Berton-ton Cadangan Harta Terakhir dan Impor Minyak dari Iran

hellohumans
hellohumans

ilustrasi racun.

* Merupakan zat yang jernih, berwarna jingga, cairan berminyak berasa dan tak berbau.

*Merupakan zat paling mematikan di antara semua zat kimia beracun yang digunakan sebagai senjata kimia. Satu tetes VX pada kulit bisa berakibat fatal.

* Zat ini bisa membunuh manusia dalam hitungan menit.

* Cara kerjanya adalah merembes masuk tubuh lewat kulit dan mengacaukan sistem saraf.

Baca Juga: Bak Petir di Siang Bolong, Angka Kematian Akibat Corona di Indonesia 3 Kali Lipat dari Data Resmi, Pakar Malah Bilang Penyakit Ini Bukan Wewenang Jokowi: Siapa yang Mau Disalahin?

* Bisa disebarkan dengan semprotan atau uap, atau dengan mencampurkannya ke dalam air, makanan, atau produk pertanian.

* VX bisa diserap tubuh karena diisap, ditelan, sentuhan kulit, atau sentuhan pada mata.

*Pakaian atau kain bisa membawa VX selama sekitar 30 menit sesudah terkena uapnya, dan bisa menjalar pada orang lain.

Baca Juga: Bikin Anji Melongo Depan Kamera, Penyanyi Campursari Ini Beberkan Rahasia Sulap Lagu Bermodal Rp 650 Ribu Buat Hasilkan Duit Rp 1 Miliar di YouTube: Inikah Calon Pengganti Sang Maestro Didi Kempot?

* Terkena zat VX dalam dosis kecil atau sedang dengan mengisap, menelan, atau lewat kulit bisa menyebabkan gejala seperti hidung berair, mata perih, pandangan buram, air liur tak terkendali, keringat berlebihan, dada sesak, sulit bernapas, sering buang air kecil, gelisah, mengantuk, lesu, mual, atau muntah-muntah.

* Nama resmi zat ini adalah S-2 Diisoprophylaminoethyl methylphosphonothiolate dan dilarang PBB melalui Konvensi tentang Senjata Kimia tahun 1993.

(Ade Sulaeman/Intisari.grid.id)

Beberapa bagian dari artikel ini pernah dimuatdi Kompas.com dengan judul "Saudara Tiri Kim Jong Un yang Tewas di Malaysia Disebut sebagai Informan CIA", "Selain CIA, Saudara Tiri Kim Jong Un Juga Berhubungan dengan China", "AS: Korea Utara Perintahkan Pembunuhan Kim Jong Nam dengan Racun VX", "Siti Aisyah dan Doan Thi Huong Bebas, Siapa Pembunuh Kim Jong Nam?", "Apa Itu Racun VX yang Digunakan Membunuh Kim Jong Nam?".

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya