Fotokita.net - Fenomena matahari tepat di atas Kabah ternyata juga bisa dilihat dari Indonesia.
Di Indonesia, kondisi matahari yang tepat berada di atas Kabah tersebut akan terjadi pada tanggal 28 Mei 2020 pukul 16.18 WIB, sehingga dapat disaksikan dari Indonesia bagian barat hingga tengah.
Masjidil Haram dan Masjid Nabawi akan segera dibuka untuk kegiatan Ibadah bagi masyarakat umum saat Ramadan.
"Adalah fenomena tahunan di mana Matahari berkedudukan tepat di atas Kabah sehingga bayang-bayang benda apa pun yang terpasang tegak lurus paras Bumi akan tepat berimpit dengan arah kiblat setempat," ujar dia.
Kepala Bagian Humas Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Akhmad Taufan Maulana mengatakan, peristiwa matahari berada di atas Ka'bah akan berulang setiap tahunnya di tanggal yang sama.
"Kondisi seperti ini akan terulang tiap tahunnya pada tanggal 27-28 Mei dan 15-16 Juli," ujar dia.
Berikut cara cek arah kiblat menurut BMKG:
1. Sesuaikan jam yang digunakan dengan jam BMKG
2. Memasang batang yang lurus secara tegak lurus pada permukaan yang datar. Pastikan barang tersebut menghasilkan bayangan.
Baca Juga: Ingat Terakhir Besok, Begini Cara Mudah Mengisi dan Daftar Pertanyaan Sensus Penduduk Online 2020
3. Tandai arah bayangan yang dihasilkan oleh batang lurus saat matahari tepat berada di atas Ka'bah pada pukul 16.18 WIB.
4. Arah kiblat mengarah dari ujung batangan menuju batang yang disediakan.
Matahari akan tepat berada di atas Ka'bah pada hari ini, Kamis (28/5/2020) sore.
Peristiwa ini dapat dimanfaatkan masyarakat khususnya umat muslim untuk mengecek kembali arah kiblat.
Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kementerian Agama Agus Salim menyebutkan, matahari akan melintas tepat di atas Ka'bah pada pukul 16.18 WIB atau 17.18 WITA.
"Peristiwa alam ini akan terjadi pada pukul 16.18 WIB atau 17.18 WITA. Saat itu, bayang-bayang benda yang berdiri tegak lurus, di mana saya, akan mengarah lurus ke Ka'bah," kata Agus Salim, melalui keterangan tertulis, yang dipublikasikan melalui website Kementerian Agama, Selasa (26/5/2020).
Peristiwa yang dikenal dengan nama Istiwa A'dham atau Rashdul Qiblah ini merupakan waktu matahari di atas Ka'bah.
Saat peristiwa ini terjadi, bayangan benda yang terkena sinar matahari menunjuk arah kiblat.
Kesempatan ini dapat dimanfaatkan umat Islam untuk memverifikasi kembali arah kiblatnya.
Ada beberapa hal yang perlu dipehatikan saat proses verifikasi arah kiblat dengan arah bayang-bayang beda saat Rashdul Qiblah. Apa saja?
Berikut yang perlu diperhatikan:
1. Memastikan benda yang menjadi patokan harus benar-benar berdiri tegal lurus atau pergunakan lot/bandul.
2. Permukaan dasar harus betul-betul datar dan rata
3. Jam pengukuran harus disesuaikan dengan BMKG, RRI atau Telkom.