Fotokita.net-Komedian sekaligus presenter kondang Andre Taulany dan Rina Nose saat ini tengah tersandung kasus. Keduanya dituntut atas kasusdugaan pencemaran nama baik.
Semua itu bermula saat Andre dan Rina Nose tengah bercanda memplesetkan nama artis Prilly Latuconsina dalam acara ini Talkshow.
Namun, beberapa waktu berselang, terdapat salah seorang pemilik marga tersebut yang merasa tersinggung lantaran marga Latuconsina dijadikan bahan bercandaan.
Hal itu diketahui dari unggahan akun gosip @lambe_turah pada (18/05/2020).
Dalam unggahan itu, seorang laki-laki tersebut mengungkapkan kekecewaannya terhadap sang komedian.
"Pagi ini kita terkejut dengan video yang beredar. Ada candaan yang menghina kita orang Maluku.
Candaan dari Andre Taulany dan Rina Nose tentang marga Latuconsina yang disebut Latukonstruksi dan latukondangan.
Ini sebuah hal yang sungguh tidak layak," ujar seorang dengan akun Facebook bernama Ust Arsal Tuasikal II.
Buntut dari hal itu adalah, Andre dan Rina Nose kini telah dilaporkan ke Polda Metro Jaya, pada Senin (18/5/2020).
Terkait hal itu, Prilly Latuconsina pun ikut buka suara.
Dilansir dari Tribunjakarta.com, Prilly mengatakan bahwa sebelum hal itu terjadi, sang artis sempat dihampiri Andre dan Sule di belakang panggung untuk menyampaikan sebuah pesan.
Prilly bahkan telah mendengar penjelasan dari Andre Taulany dan Rina Nose lantaran pada saat itu Prilly tengah menjadi bintang tamu.
Tangkapan layar unggahan Prilly Latuconsina.
"Udah ketemu karena kebetulan aku diundang. Emang pas ada kejadian itu, aku kebetulan jadi bintang tamunya," kata Prilly Latuconsina.
Bahkan sebelum kejadian, pihak stasiun televisi telah meminta maaf kepada Prilly atas candaan tersebut.
"Sebelum kejadian, justru aku jadi bintang tamu pas udah sampe sana, orang NET nya ngomong ternyata ada kejadian ini.
Wah ternyata, 'oh iya ya' gitu. Yaudah akhirnya minta maaf," bebernya.
Andre Taulany dan Rina Nose Dilaporkan karena Dianggap Melecehkan Marga Latuconsina, Prilly Angkat Bicara
Tak hanya pihak stasiun televisi, Sule dan Andre juga telah meminta maaf kepada pemain sinetron Ganteng-ganteng Serigala tersebut saat menghampirinya di belakang panggung.
"Iya pak Andre sama kang Sule udah minta maaf dan bilang itu enggak sengaja.
Aku juga yang kayak 'ya iyalah enggak papa, aku juga tahu itu enggak ada maksud apa-apa' gitu," jelas Prilly.
Mengetahui adanya reaksi dari pemilik marga Latuconsina yang lain, Prilly pun memilih untuk memaafkan apalagi di situasi ramadhan seperti saat ini.
"Kalau menurut aku ini kan lagi Ramadhan, baiknya kita saling memaafkan gitu.
Ya yang paling terpenting dalam sebuah tindakan itu kan niatnya kalau memang tindakan ini enggak ada niat apapun untuk menyinggung.
Apalagi melecehkan marga yang memang, pure tidak sengaja dan becanda, menurut aku sih enggak usah panjang," jelas Prilly.
Prilly Latuconsina
Seperti dikutip dari Kompas, Pengacara Ruswan Latuconsina mengaku sebagai perwakilan marga yang telah melaporkan Rina dan Andre.
Ruswan Latuconisa secara resmi melaporkan Rina dan Andre pada Senin (18/5/2020) ke Polda Metro Jaya atas dugaan pencemaran nama baik melalui media elektronik.
Kepada Polda Metro Jaya, Ruswan Latuconsina mengaku telah terluka atas candaan yang dilontarkan Rina dan Andre.
Meskipun kedua komedian itu sudah minta maaf, namun Ruswan Latuconsina sampai saat ini belum dikabarkan belum membuka pintu maaf untuk Rina dan Andre.
"Oh tidak bisa segampang itu (permintaan maaf), kami merasa dilukai dan Latuconsina itu adalah marga yang besar dihormati di Maluku,” kata Ruswan.
“Kita ikuti tahapannya dulu, kita kembalikan pada seluruh keluarga besar Latuconsina karena sampai saat ini tidak ada pintu maaf sebenarnya,” sambungnya.
Ramainya perbincangan marga Latuconsina yang telah disinggung Rina dan Andre, rupanya nama keluarga Latuconsina memiliki kedudukan yang istimewa.
Mengutip dari Tribun Jakarta, Abidin Wakano selaku budayawan asal Maluku menjelaskan bahwa Latuconsina merupakan marga parentah atau keturunan raja dari Desa Pelauw, Kabupaten Maluku Tengah.
Di sana orang yang menyandang marga Latuconsina disebutkan memiliki kedudukan dan martabat yang sangat tinggi.
“Jadi dalam konteks orang Maluku itu, kalau menyebut Latu maka nenek moyangnya pasti berasal dari marga parentah atau raja," ujarnya.
"Jadi Latuconsina salah satu marga raja di Maluku. Kenapa raja, karena mereka ini punya kedudukan yang tinggi, punya bermartabat, dan berpendidikan,” sambung Abidin.
Secara genologis, marga Latuconsina disebutkan memiliki hubungan kuat dengan marga yang lain.
Sehingga wajar saja bila warga Maluku yang bukan marga Latuconsina ikut merasa tersinggung ketika marga tersebut dihina.
Bagi orang Maluku, marga bukan hanya sekedar simbol identitas dan kebanggaan belaka.
Seperti yang disampaikan Abidin, marga di Maluku disebutkan sebagai harga diri pada sebuah komunitas.
Selain itu, marga di Maluku pada prinsipnya lahir dari sebuah gelar yang diberikan.
“Jadi marga ini merupakan identitas kultural orang Maluku, marga mencerminkan nilai kearifan orang Maluku."
"Jadi kalau satu marga disinggung, maka akan ada banyak marga yang ikut tersinggung karena memiliki keterkaitan,” terangnya.
Selain simbol identitas dan penghargaan, marga di Maluku diyakini sangatlah sakral.
Sebab menyangkut asal usul kekerabatan dan juga nasab manusia di Maluku.
“Marga itu mencerminkan nilai kearifan lokal yang sangat agung dan menjadi kekayaan Kebhinekaan kita, sehingga tidak elok jika marga dipermainkan,” pungkasnya.
Lalu, dari mana sebenarnya asal margaLatuconsina? Budayawan asal Maluku, Abidin Wakano menjelaskan, Latuconsina merupakan marga parentah atau keturunan raja dari Desa Pelauw, Kabupaten Maluku Tengah.
Sebagai salah satu marga parentah di Maluku Tengah, maka orang yang menyandang marga Latuconsina memiliki kedudukan dan martabat yang sangat tinggi.
“Jadi dalam konteks orang Maluku itu, kalau menyebut Latu maka nenek moyangnya pasti berasal dari marga parentah atau raja. Jadi Latuconsina salah satu marga raja di Maluku. Kenapa raja, karena mereka ini punya kedudukan yang tinggi, punya bermartabat, dan berpendidikan,” ujar Abidin saat dihubungi, Selasa (19/5/2020).
Sama dengan Latuconsina, sejumlah marga lainnya di Maluku yang diawali dengan kata "Latu" juga merupakan marga parentah yang kedudukannya sangat tinggi, salah satunya marga Patty.
“Latu itu raja sama juga dengan marga Patty yang ada Maluku. Meski berbeda kampung, tapi semuanya itu keturunan raja, begitupun marga-marga yang diawali dengan kata Patty,” ujar Abidin yang juga merupakan akademisi IAIN Ambon.
Secara genologis, marga Latuconsina memiliki hubungan yang kuat dengan marga lainnya.
Sehingga wajar bila ada warga Maluku yang bukan marga Latuconsina merasa tersinggung ketika marga itu dilecehkan.
Abidin mengungkapkan, secara umum marga bagi orang Maluku bukan hanya sekedar simbol identitas dan kebanggaan, tetapi juga harga diri sebuah komunitas.
Secara genologis, marga Latuconsina memiliki hubungan yang kuat dengan marga lainnya.
Sehingga wajar bila ada warga Maluku yang bukan marga Latuconsina merasa tersinggung ketika marga itu dilecehkan.
Abidin mengungkapkan, secara umum marga bagi orang Maluku bukan hanya sekedar simbol identitas dan kebanggaan, tetapi juga harga diri sebuah komunitas. (Tribunnews.com/Kompas.com)