Pesawatnya Baru Dua Menit Terbang dari Bandara Sentani, Pilot Perempuan yang Alami Kecelakaan di Papua Ternyata Bukan Orang Sembarangan: Warga Amerika Lulusan MIT

Selasa, 12 Mei 2020 | 10:08
Zika Zakiya

Danau Sentani

Fotokita.net - Pesawat perintis milik MAF jatuh di Danau Sentani, Kabupaten Jayapura, Selasa (12/5/2020).

Pesawat yang dipiloti Joice Lin jatuh sekitar pukul 06.29 WIT, sesaat lepas landas dari Bandara Sentani, Papua, pukul 06.27 WIT. Tidak ada penumpang dalam pesawat PK-MEC itu.

Pesawat hanya membawa kargo dengan tujuan Distrik Mamit, Kabupaten Tolikara. Pilot pesawat berhasil ditemukan pukul 08.30 WIT, setelah dilakukan pencarian dari Tim SAR bersama potensi SAR lainnya.

Pilot ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, dan langsung dibawa ke Rumah Sakit Tembagapura di Kota Jayapura.

Perwakilan KNKT Papua Norbert Tunyanan menyatakan, pilot pesawatperintis milik Mission Aviation Fellowship (MAF) yang jatuh di Danau Sentani, Papua, sempat melaporkan tanda bahaya.

Baca Juga: Sempat Teriak Tanda Bahaya, Begini Kondisi Pilot Pesawat yang Jatuh di Danau Sentani Papua Pada Pagi Ini

Tunyanan mengatakan, pilot pesawat bernama Joice Lin disebut berkata, "mayday...mayday" dan terdengar jelas oleh pilot di pesawat-pesawat yang berada di frekwensi radio 119,1.

Joice Lin ditemukan meninggal dan jenazahnya sudah ditemukan di danau itu. "Saya sudah terima laporan yang menyatakan tim SAR sudah menemukan jenazah pilot pesawat MAF dengan kode penerbangan PK-MEC setelah menyelam di Danau Sentani," kata Tunyanan, seperti dilansir dari Antara, Selasa pagi.

Baca Juga: Kurva Kasus Corona di Indonesia Jadi Perdebatan Peneliti Asing, Dosen Universitas Terkemuka Itu Beberkan Perhitungan Puncak Pandemi yang Selesai Pada Akhir Mei Hingga Mereda Pada Bulan Ini

Dari laporan yang diterima, terungkap jenazah ditemukan di kedalaman 13 meter dan masih di dalam kokpit pesawat. Belum diketahui apakah evakuasi sudah selesai dilakukan atau belum.

Ia mengatakan, salah satu pilot AMA yang mengemudikan pesawat dengan nomor penerbangan PK-RCE sempat memfoto.

Dok. SAR

Pesawat perintis milik Mission Aviation Fellowship (MAF) jatuh di Danau Sentani, Kabupaten Jayapura, Senin (12/5).

Pesawat milik Mission Aviation Fellowship (MAF) yang jatuh di Danau Sentani pada hari Selasa (12/5/2020).

Pesawat naas ini dilaporkan oleh warga jatuh ke Danau Sentani setelah sebelumnya terdengar suara ledakan usai pesawat ini lepas landas menuju Mamit, Kabupaten Tolikara dari Bandara Sentani.

Hanya dua menit pesawat ini di udara sebelum hilang kontak dengan menara pengawas penerbangan.

Bupati Tolikara, Usman Wanimbo yang dihubungi Jubi mengatakan kemungkinan besar pesawat MAF ini membawa buku-buku dan peralatan sekolah milik Yayasan Papua Harapan di Mamit. Hal yang sama dikatakan oleh Presiden GIDI.

Baca Juga: Dentuman Misterius di Jawa Tengah Bikin Ketar-ketir Warga, Begini Firasat Mbah Mijan Beberapa Jam Sebelum Kejadian Itu Viral di Media Sosial

“Pesawat itu bawa alat-alat sekolah dan buku sekolah ke Mamit,” kata Pendeta Dorman Wandikbo, Presiden GIDI saat dihubungi Jubi.

MAF.org

Joice Lin

Pilot yang menerbangkan pesawat naas ini adalah Joyce Lin, berkebangsaan Amerika Serikat. Jenazah Joice ditemukan di kedalaman 13 meter di Dananau Sentani.

Joyce menurut Pendeta Wandikbo adalah seorang pilot yang baru terbang di Papua meskipun Joice sudah sering terbang dengan pesawat kecil.

Websitemaf.org menyebutkan Joice Lin adalah seorang pilot dan spesialis IT.

Sebagai pilot, Joice terbang untuk membantu mengubah kehidupan orang-orang yang terisolasi dengan menyediakan penerbangan evakuasi medis untuk menyelamatkan jiwa manusia.

Baca Juga: Seusai Perbolehkan Warga Beraktivitas Kembali, Jokowi Berikan Angin Segar Buat Pasien Positif Corona Masih Dirawat

Joice melayani pengangkutan pasokan untuk pengembangan masyarakat, dan mengangkut misionaris, guru, dan pekerja bantuan kemanusiaan ke lokasi yang tidak dapat diakses.

Sebagai seorang spesialis IT, Joice mengatur dan memelihara jaringan komputer untuk memungkinkan para misionaris dan pekerja kemanusiaan untuk menghubungi pendukung mereka dan mengakses sumber daya di Internet.

Joyce dibesarkan di Colorado dan Maryland. Sejak usia muda ia melakukan pelayanan gereja injili lokal non-denominasi.

Pada usia delapan tahun Joice menunjukan ketertarikannya pada segala sesuatu yang berkaitan dengan komputer, terutama pemrograman komputer.

Ketertarikannya dalam penerbangan juga berkembang pada usia dini karena seorang tetangga pilot yang membawanya ke pertunjukan udara lokal.

Joice mengambil jurusan ilmu komputer di Massachusetts Institute of Technology (MIT) dan menerima gelar Sarjana Sains dan Magister Teknik dari MIT.

Karena minatnya dalam penerbangan, ia juga memperoleh sertifikat pilot pribadi saat masih kuliah.

Baca Juga: Bagikan Foto Saksi Kehidupan Bujangannya yang Berubah Drastis, Raffi Ahmad Malah Skak Baim Wong Hingga Bikin Luna Maya Ikut Komentar: Baim Ah!

Setelah lulus, Joice bekerja selama lebih dari satu dekade sebagai spesialis komputer hingga berposisi sebagai Direktur Teknis di perusahaan komersial.

Selama waktu itu Joice merasa terpanggil untuk menghadiri seminari dan mendaftar di Seminari Teologi Gordon-Conwell, akhirnya lulus dengan gelar Master of Divinity. Saat di seminari, Joyce menemukan ada penerbangan misi.

Ia terkejut menemukan sebenarnya ada pekerjaan yang menggabungkan minatnya dalam komputer, penerbangan, dan pelayanan Kristen.

Baca Juga: Foto Gelendotannya Sama Ahmad Dhani Kembali Beredar, Luna Maya Bongkar Rahasia Maia Estianty yang Bikin Suami Mulan Jameela Bertekuk Lutut

Dari saat itu, Joice telah memegang keyakinan kuat akan panggilan Tuhan agar dia bekerja untuk menjadi pilot misionaris.

Dia memperoleh peringkat instrumen dan sertifikat komersial, dan bekerja sebagai instruktur penerbangan untuk memenuhi persyaratan pilot MAF. (Kompas.com/Jubi.co.id)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya