Jokowi Bolehkan Warga Aktivitas Lagi, Inilah 6 Kabar Baik Lain di Tengah Pandemi: Salah Satunya Dana Bantuan 80 Juta Dolar Buat Indonesia

Senin, 11 Mei 2020 | 12:16
Tribunjabar.id/Deni Denaswara

Situasi Check Point PSBB di perbatasan Kota Cimahi dan Kota Bandung, Sabtu (2/5)

Fotokita.net -Belakangan ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menyebutkan bahwa warga diminta untuk berdamai atau hidup bersama dengan virus corona.

Jokowi mengatakan, pemerintah terus berupaya keras dan berharap puncak pandemi Covid-19 akan segera menurun.

Selama wabah masih terus ada, Jokowi meminta seluruh masyarakat untuk tetap disiplin mematuhi protokol kesehatan.

"Artinya, sampai ditemukannya vaksin yang efektif, kita harus hidup berdamai dengan Covid-19 untuk beberapa waktu ke depan," katanya di Istana Merdeka, Jakarta, dalam video yang diunggah Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden pada Kamis (7/5/2020)

Jokowi juga mengatakan, beberapa ahli menyebut ada kemungkinan kasus pasien positif Covid-19 menurun angkanya.

Baca Juga: Bukan Cuma Bisnis Ruben Onsu yang Terjun Bebas di Tengah Pandemi, Artis Senior Ini Terpaksa Pinjam Kartu Kredit Keponakan Agar Dapur Tetap Ngebul

Kompas.com
Kompas.com

Ilustrasi PSBB Depok, akan ada sanksi bagi pelanggar. Petugas pemadam kebakaran menyemprotkan cairan disinfektan di Jalan Margonda Raya, Depok, Jawa Barat.

Tetapi, ketika kasusnya sudah turun tidak berarti langsung landai atau langsung nol, melainkan masih bisa fluktuatif.

"Ada kemungkinan masih bisa naik lagi atau turun lagi, naik sedikit lagi, dan turun lagi dan seterusnya," kata Jokowi.

Baca Juga: Dituntut Kompensasi Atas Penyebaran Corona ke Dunia, China Jadikan Pakar Virusnya Sebagai Kelinci Percobaan dalam Uji Vaksin Covid-19. Inilah Faktanya

Masyarakat dipersilakan beraktivitas secara terbatas, tetapi harus disiplin dalam mematuhi protokol kesehatan.

"Semua ini membutuhkan kedisiplinan kita semuanya, kedisiplinan warga, serta peran aparat yang bekerja secara tepat dan terukur," tandasnya.

Mega Nugraha / Tribun Jabar
Mega Nugraha / Tribun Jabar

Ilustrasi pemeriksaan pengendara sepeda motor di PSBB Bandung

Terlepas dari itu, sejumlah kabar baik seputar kondisi dan penanganan wabah virus corona dalam sepekan terakhir kembali bertambah.

Berdasarkan data terbaru hingga Minggu (10/5/2020), ada 387 kasus baru Covid-19 yang diumumkan oleh pemerintah.

Dengan tambahan kasus baru ini, total kasus Covid-19 yang telah dikonfirmasi di Indonesia menjadi sebanyak 14.032 kasus.

Baca Juga: Kabar Gembira, THR PNS Cair di Minggu Ini! Cek Besarannya yang Berbeda dengan Tahun Sebelum Masa Pandemi

Berbagai upaya pun masih terus dilakukan untuk menekan penyebaran kasus virus corona di Indonesia sekaligus menangani pasien-pasien positif yang telah terkonfirmasi hingga kini.

Melansir berbagai pemberitaan,berikut adalah 6 kabar baik terbaru soal kondisi dan penanganan wabah virus corona di Indonesia:

Tangkap layar Kompas.tv

Gigit Jari Usai Gasak Rp 20 Juta hingga Emas Seberat 15 Gram di Rumah Pasien Positif Corona, Para Pelaku Rampok Ini Akhirnya Jalani Rapid Test!

1. Pasien sembuh terus meningkat

Jumlah pasien virus corona yang dilaporkan setiap harinya terus meningkat.

Pada hari Minggu (10/5/2020), ada 91 pasien sembuh baru yang diumumkan oleh pemerintah.

Artinya, hingga kini, ada 2.698 pasien sembuh dari 14.032 total kasus Covid-19 yang dikonfirmasi di Indonesia.

Baca Juga: Warga Jakarta Tak Sabar Bisa Aktivitas Normal Lagi, Bali Justru Punya Kabar Baik Lebih Dulu: Corona Segera Hilang Tanpa Terapkan PSBB

2. 14 provinsi tidak laporkan kasus baru

Pada hari Minggu (10/5/2020), ada tambahan kasus virus corona yang dikonfirmasi oleh pemerintah.

Kasus-kasus baru ini tersebar di 20 provinsi, sedangkan 14 provinsi lainnya tidak melaporkan adanya kasus baru.

Tribun Bali

461 Pegawai Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Ngurah Rai Jalani Rapid Test

Adapun provinsi-provinsi tersebut adalah:

Aceh

Bengkulu

Jawa Barat

Kalimantan Utara

Kepulauan Riau

Nusa Tenggara Barat

Baca Juga: Ramai Disebut Muncul Dukhan, Warganet Malah Jungkir Balikkan Isu Itu: Bikin Trending Langit Cerah Malam 15 Ramadhan di Media Sosial

Sumatera Selatan

Sumatera Utara

Lampung

Maluku Utara

Maluku

Sulawesi Barat

Nusa Tenggara Timur

Gorontalo

3. Pemetaan genom virus corona bertambah

Terbaru, para ilmuwan Indonesia berhasil menambah pemetaan materi genetik dari virus corona penyebab Covid-19 yang menginfeksi pasien di Indonesia.

Saat ini, ada 9 isolat virus yang telah berhasil diurutkan. Sebelumnya, ada tiga isolat yang telah dipetakan oleh tim ilmuwan Eijkman.

Jadi, ada penambahan sebanyak 6 isolat. "Jadi, dari Eijkman ada 7 (isolat yang berhasil diurutkan), kemudian 2 dari Unair" ungkap Direktur Lembaga Biologi Molekular Eijkman Profesor Amin Soebandrio,Minggu (10/5/2020).

Tiga di antaranya telah menunjukkan hasil analisis, sedangkan 6 sisanya masih berada dalam proses analisis.

Analisis genom ini dapat membantu ilmuwan melihat apakah virus corona di Indonesia memiliki kekerabatan dengan salah satu virus di negara lain.

Baca Juga: Baru Terima Uang Gaji, Pemuda Ini Ketahuan Pimpinan Tempatnya Bekerja Sedang Masak Nasi. Ternyata Alasan Ia Lakukan Hal Itu Sungguh Mulia

kabar24.bisnis.com
www.mehrnews.com

Lembaga Eijkman

4. Penggunaan tes cepat molekuler (TCM)

Selain menggunakan tespolymerase chain reaction(PCR), pemerintah kini juga menggunakan tes cepat molekuler (TCM) untuk memeriksa spesimen pasien Covid-19.

Tes ini mulai digunakan di satu laboratorium rumah sakit darurat Wisma Atlet, Kamis (7/5/2020).

Setidaknya, ada 15 mesin TCM yang teresebar di laboratorium seluruh Indonesia. Hasil tes menggunakan TCM terbilang cukup cepat, yaitu kurang lebih 2 jam.

MengutipKompas.com, 8 Mei 2020, ada 143.453 spesimen yang diperiksa denganreal-time PCR yang selama ini telah berjalan.

Sementara itu, 328 lainnya diperiksa dengan TCM.

Baca Juga: Peneliti Singapura Sebut Pandemi Corona Berakhir Bulan September, Tapi Dosen Unair Surabaya Paparkan Kasus Covid-19 Akan Hilang Pada Awal Agustus. Begini Perhitungannya

Perpanjang PSBB, Rapid Test Massal Bakal Dilakukan di Banjarmasin

5. Indonesia terima 101 dukungan internasional

Setidaknya, ada 101 dukungan internasional dan dana bantuan senilai 80.134.024 dollar AS yang telah diterima oleh Indonesia untuk menangani pandemi corona.

MelansirKompas.com, 6 Mei 2020, dukungan tersebut terdiri atas 9 dukungan pemerintah, 82 dukungan non pemerintah, dan 10 organisasi internasional.

Secara rinci, dukungan yang telah terealisasi sebesar 27.949.405 dollar AS. Sehingga, masih ada sekitar 52.184.619 dollar AS dukungan yang belum terealiasi.

Baca Juga: Disaksikan Presiden yang Pimpin Rapat Kabinet Terbatas, Anies Baswedan Berani Adu Mulut dengan Anak Buah Jokowi: Semuanya Bermula dari Data Bansos di Jakarta

Adapun dukungan pemerintah datang antara lain dari Amerika Serikat, epang, Uni Emirat Arab, China, Vietnam, Singapura, Australia, dan Korea Selatan.

Sedangkan dukungan non pemerintah antara lain datang dari Perancis, Rusia, Jepang, China, Vietnam, Singapura, dan Korea Selatan.

Total dukungan non pemerintah ini mencapai 32.949.084 dollar AS.

Muhadjir pun telah berkomitmen dengan kesepakatan itu. Kemensos juga telah melakukan pengecekan t
Muhadjir pun telah berkomitmen dengan kesepakatan itu. Kemensos juga telah melakukan pengecekan t

Berujung Perdebatan Didepan Joko Widodo, Anies Baswedan Gontok-gontokan dengan Para Menteri soal Data Bantuan Sosial Warga Miskin di DKI Jakarta

6. Ventilator buatan UI lulus uji produk

Ventilator atau alat bantu pernapasan berbiaya rendah yang tengah dikembangkan oleh Universitas Indonesia (UI) telah lulus uji produk di Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan (BPFK) Jakarta.

Pada tahap awal, UI menargetkan akan memproduksi sebanyak 1.000 ventilator dalam waktu satu bulan.

Baca Juga: Dulu Gontok-gontokan Berebut Posisi Pemimpin Tertinggi, Kini Dua Politisi Senior Ini Malah Kembali Bersatu: Punya Rencana Gulingkan Pemerintahan yang Sah?

Nantinya, ventilator tersebut akan diserahkan ke rumah sakit-rumah sakit rujukan Covid-19 melalui penggalangan donasi berbagai pihak yang dikoordinir Ikatan Alumni Fakultas Teknik UI (Iluni FTUI).(Sumber: Kompas.com/ Yohana Artha Uly, Deti Mega Purnamasari, Dani Prabowo)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya