Fotokita.net -Belakangan ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menyebutkan bahwa warga diminta untuk berdamai atau hidup bersama dengan virus corona.
Jokowi mengatakan, pemerintah terus berupaya keras dan berharap puncak pandemi Covid-19 akan segera menurun.
Selama wabah masih terus ada, Jokowi meminta seluruh masyarakat untuk tetap disiplin mematuhi protokol kesehatan.
"Artinya, sampai ditemukannya vaksin yang efektif, kita harus hidup berdamai dengan Covid-19 untuk beberapa waktu ke depan," katanya di Istana Merdeka, Jakarta, dalam video yang diunggah Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden pada Kamis (7/5/2020)
Jokowi juga mengatakan, beberapa ahli menyebut ada kemungkinan kasus pasien positif Covid-19 menurun angkanya.

:quality(100)/photo/2020/05/06/2798571530.png)
Ilustrasi PSBB Depok, akan ada sanksi bagi pelanggar. Petugas pemadam kebakaran menyemprotkan cairan disinfektan di Jalan Margonda Raya, Depok, Jawa Barat.
Tetapi, ketika kasusnya sudah turun tidak berarti langsung landai atau langsung nol, melainkan masih bisa fluktuatif.
"Ada kemungkinan masih bisa naik lagi atau turun lagi, naik sedikit lagi, dan turun lagi dan seterusnya," kata Jokowi.
Masyarakat dipersilakan beraktivitas secara terbatas, tetapi harus disiplin dalam mematuhi protokol kesehatan.
"Semua ini membutuhkan kedisiplinan kita semuanya, kedisiplinan warga, serta peran aparat yang bekerja secara tepat dan terukur," tandasnya.
Ilustrasi pemeriksaan pengendara sepeda motor di PSBB Bandung
Terlepas dari itu, sejumlah kabar baik seputar kondisi dan penanganan wabah virus corona dalam sepekan terakhir kembali bertambah.
Berdasarkan data terbaru hingga Minggu (10/5/2020), ada 387 kasus baru Covid-19 yang diumumkan oleh pemerintah.
Dengan tambahan kasus baru ini, total kasus Covid-19 yang telah dikonfirmasi di Indonesia menjadi sebanyak 14.032 kasus.
Berbagai upaya pun masih terus dilakukan untuk menekan penyebaran kasus virus corona di Indonesia sekaligus menangani pasien-pasien positif yang telah terkonfirmasi hingga kini.
Melansir berbagai pemberitaan,berikut adalah 6 kabar baik terbaru soal kondisi dan penanganan wabah virus corona di Indonesia:
Gigit Jari Usai Gasak Rp 20 Juta hingga Emas Seberat 15 Gram di Rumah Pasien Positif Corona, Para Pelaku Rampok Ini Akhirnya Jalani Rapid Test!
1. Pasien sembuh terus meningkat
Jumlah pasien virus corona yang dilaporkan setiap harinya terus meningkat.
Pada hari Minggu (10/5/2020), ada 91 pasien sembuh baru yang diumumkan oleh pemerintah.
Artinya, hingga kini, ada 2.698 pasien sembuh dari 14.032 total kasus Covid-19 yang dikonfirmasi di Indonesia.
2. 14 provinsi tidak laporkan kasus baru
Pada hari Minggu (10/5/2020), ada tambahan kasus virus corona yang dikonfirmasi oleh pemerintah.
Kasus-kasus baru ini tersebar di 20 provinsi, sedangkan 14 provinsi lainnya tidak melaporkan adanya kasus baru.
461 Pegawai Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Ngurah Rai Jalani Rapid Test
Adapun provinsi-provinsi tersebut adalah:
Aceh
Bengkulu
Jawa Barat
Kalimantan Utara
Kepulauan Riau
Nusa Tenggara Barat
Sumatera Selatan
Sumatera Utara
Lampung
Maluku Utara
Maluku
Sulawesi Barat
Nusa Tenggara Timur
Gorontalo
3. Pemetaan genom virus corona bertambah
Terbaru, para ilmuwan Indonesia berhasil menambah pemetaan materi genetik dari virus corona penyebab Covid-19 yang menginfeksi pasien di Indonesia.
Saat ini, ada 9 isolat virus yang telah berhasil diurutkan. Sebelumnya, ada tiga isolat yang telah dipetakan oleh tim ilmuwan Eijkman.
Jadi, ada penambahan sebanyak 6 isolat. "Jadi, dari Eijkman ada 7 (isolat yang berhasil diurutkan), kemudian 2 dari Unair" ungkap Direktur Lembaga Biologi Molekular Eijkman Profesor Amin Soebandrio,Minggu (10/5/2020).
Tiga di antaranya telah menunjukkan hasil analisis, sedangkan 6 sisanya masih berada dalam proses analisis.
Analisis genom ini dapat membantu ilmuwan melihat apakah virus corona di Indonesia memiliki kekerabatan dengan salah satu virus di negara lain.
Lembaga Eijkman
4. Penggunaan tes cepat molekuler (TCM)
Selain menggunakan tespolymerase chain reaction(PCR), pemerintah kini juga menggunakan tes cepat molekuler (TCM) untuk memeriksa spesimen pasien Covid-19.
Tes ini mulai digunakan di satu laboratorium rumah sakit darurat Wisma Atlet, Kamis (7/5/2020).
Setidaknya, ada 15 mesin TCM yang teresebar di laboratorium seluruh Indonesia. Hasil tes menggunakan TCM terbilang cukup cepat, yaitu kurang lebih 2 jam.
MengutipKompas.com, 8 Mei 2020, ada 143.453 spesimen yang diperiksa denganreal-time PCR yang selama ini telah berjalan.
Sementara itu, 328 lainnya diperiksa dengan TCM.
Perpanjang PSBB, Rapid Test Massal Bakal Dilakukan di Banjarmasin
5. Indonesia terima 101 dukungan internasional
Setidaknya, ada 101 dukungan internasional dan dana bantuan senilai 80.134.024 dollar AS yang telah diterima oleh Indonesia untuk menangani pandemi corona.
MelansirKompas.com, 6 Mei 2020, dukungan tersebut terdiri atas 9 dukungan pemerintah, 82 dukungan non pemerintah, dan 10 organisasi internasional.
Secara rinci, dukungan yang telah terealisasi sebesar 27.949.405 dollar AS. Sehingga, masih ada sekitar 52.184.619 dollar AS dukungan yang belum terealiasi.
Adapun dukungan pemerintah datang antara lain dari Amerika Serikat, epang, Uni Emirat Arab, China, Vietnam, Singapura, Australia, dan Korea Selatan.
Sedangkan dukungan non pemerintah antara lain datang dari Perancis, Rusia, Jepang, China, Vietnam, Singapura, dan Korea Selatan.
Total dukungan non pemerintah ini mencapai 32.949.084 dollar AS.
Berujung Perdebatan Didepan Joko Widodo, Anies Baswedan Gontok-gontokan dengan Para Menteri soal Data Bantuan Sosial Warga Miskin di DKI Jakarta
6. Ventilator buatan UI lulus uji produk
Ventilator atau alat bantu pernapasan berbiaya rendah yang tengah dikembangkan oleh Universitas Indonesia (UI) telah lulus uji produk di Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan (BPFK) Jakarta.
Pada tahap awal, UI menargetkan akan memproduksi sebanyak 1.000 ventilator dalam waktu satu bulan.
Nantinya, ventilator tersebut akan diserahkan ke rumah sakit-rumah sakit rujukan Covid-19 melalui penggalangan donasi berbagai pihak yang dikoordinir Ikatan Alumni Fakultas Teknik UI (Iluni FTUI).(Sumber: Kompas.com/ Yohana Artha Uly, Deti Mega Purnamasari, Dani Prabowo)