Nekat Bikin Acara Makan Bersama, Satu Keluarga di Sulawesi Selatan Kena Batunya: Positif Corona Hingga Bikin Kondisi Kota Jadi Mencekam

Minggu, 03 Mei 2020 | 20:48
Kompas.com

(Ilustrasi) Pasien Covid-19

Fotokita.net-Kondisi pandemi Covid-19 yang tidak merata di setiap daerah membuat kita harus waspada. Meski ancaman serangan infeksi virus corona begitu nyata, tapi masih banyak warga yang menganggapnya remeh.

Lantaran anggap sepele itu, muncullah tindakan nakal yang tak mengindahkan aturan dan imbuan dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.

Ada banyak contoh sikap bandel dan tak mau diatur yang berujung pada kondisi fatal.

Lihat saja kondisiKota Parepare, Sulawesi Selatan, yang saat ini berada dalam keadaan mencekam.

Baca Juga: Sadari Sempat Lalai dengan Ekspor Masker ke China, Akhirnya Jokowi Sukses Pukul Balik Para Penimbun Masker dengan Cara Ini: Karma Buat Pencari Keuntungan Sesaat

Gara-garanya, satu keluarga melakukan kegiatan makan bersama di mana satu di antara mereka merupakan pasien virus corona.

Selain menulari seluruh anggota keluarga, aksi ngeyel itu juga membuat para tetangga terkena imbasnya.

Perumahan tempat keluarga itu menggelar makan bersama sekarang kondisinya begitu mencekam.

Menurut laporan Tribun Timur,sebanyak tujuh orang yang masih satu keluarga ini kini dinyatakan positif virus corona.

Baca Juga: Ngotot Bilang Kondisi Badan Sehat, Ketiga Anggota Keluarga Ini Akhirnya Diseret Polisi dan Tentara ke Rumah Sakit Begitu Terbukti Positif Corona: Mati Itu Takdir Tuhan

Kolase (DOKUMEN POLSEK KARANGRAYUNG)
Kolase (DOKUMEN POLSEK KARANGRAYUNG)

3 Anggota Keluarga Ini Sampai Menangis Gegara Diseret Paksa Anggota TNI-Polri Lantaran Ogah Dibawa ke RS: Kami Sehat, Mati Itu Takdir Tuhan

Satu keluarga ini terjangkit virus Covid-19 melalui transmisi lokal.

Awal mula petaka ini terjadi saat mereka menggelar acara makan kapurung bersama di sebuah perumahan di Kota Parepare, Sulawesi Selatan.

Kapurung sendiri merupakanmakanan tradisional khas Luwu Raya dengan bahan dasar tepung sagu dan sayur.

Oleh karena itu pula, kasus baru ini diberi nama kluster kapurung.

Dari ketujuh warga itu, lima orang berada di Kelurahan Lompoe, Kecamatan Bacukiki.

Baca Juga: Bikin Heboh Karena Diyakini Sebagai Tanda Akhir Pandemi, Benda Langit yang Cantik Ini Ternyata Memang Jadi Simbol Kebaikan di Banyak Daerah. Begini Penjelasan Ahli

Sonora.ID/Dian Megawati

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel) siap menjamin kebutuhan mahasiswa agar tidak mudik selama pandemi.

Sedangkan dua lainnya di Kelurahan Ujung Bulu, Kecamatan Ujung, Parepare.

Satu lagi masih menunggu hasil swabnya.

Menurut Sekretaris Tim Gugus Percepatan Penanganan Covid-19, H Iwan Asaad, meski ketujuhnya adalah keluarga, namun tidak semua satu rumah.

Baca Juga: Jokowi Kabarkan Kekurangan Stok Pangan Saat Ramadhan di Tengah Pandemi, Kasus Warga Kelaparan Pun Terus Bermunculan: Apa Kabar Bansos Corona?

Ketujuh orang tersebut kini ditangani di rumah sakit yang berbeda.

Enam orang dirawat di RSUD Andi Makkasau, dan satu lainnya di RS Sumantri Parepare.

(KOMPAS.comSUDDIN SYAMSUDDIN)

Jamaah masjid di Kota Parepare, Sulawsi Selatan nekat memanjat pagar masjid untuk melaksanakan shalat Isya berjamaah

Warga Perumahan Diisolasi

Sementara itu, Wali Kota Parepare, Taufan Pawe menjelaskan, acara makan bersama itu dilakukan di rumah pasien berinisial AM yang kini berstatus positif virus corona.

AM mengundang para kerabatnya untuk datang ke rumahnya makan kapurung bersama.

Akibat kasus ini, warga penghuni perumahan di Kota Parepare, terpaksa harus melalui karantina selama 14 hari.

Baca Juga: Berita Baik Buat Kita, Konsorsium Perusahaan Obat Ini Umumkan Segera Produksi Massal Vaksin Covid-19: BPOM AS Juga Tak Mau Kalah

Taufan menjelaskan, saat ini ada 12 pasien berstatus PDP yang sedang menunggu hasil swab tenggorokan.

Dia mengimbau warga mewaspadai penyebaran virus corona, salah satunya dengan tak mengadakan kegiatan yang melibatkan banyak orang.

freepik.com

Ilustrasi makan bersama keluarga

"Kami mengimbau agar masyarakat tidak melakukan perkumpulan dan membuat keramaian karena pasien positif di Parepare adalah transmisi lokal alias sesama warga Kota Parepare," katanya.

Taufan juga menjelaskan saat ini pihaknya tengah melakukan langkah tracing dan screening terhadap warga yang pernah melakukan kontak dengan para pasien positif Corona.

Baca Juga: Terus-terusan Diminta Turunkan Harga BBM Gara-gara Minyak Dunia Ada di Titik Nadir, Akhirnya Pertamina Berikan Kabar Baik Buat Warga Indonesia di Tengah Pandemi: Tertarik?

Hingga, Jumat (1/5/2020), Dinkes Parepare mencatat sembilan warganya terinfeksi virus corona.

Delapan orang dari kluster kapurung, dan satu orang dari kluster Lambelu.

Kondisi Kota Mencekam

Kluster Kapurung dan Kluster Lambelu muncul karena terjadi transmisi lokal.

Menurut Taufan, kondisi di Parepare saat ini mencekam.

Baca Juga: Kini Rumah Tangganya Adem Ayem dengan Pengusaha Tajir, Siapa Sangka Artis Cantik Ini Dulu Gagal Naik Pelaminan Gara-gara Beda Agama: Begini Kabar Sang Mantan Sekarang

Jalanan mulai sepi karena warga memilih berdiam di rumah.

Meski demikian, Taufan menyatakan belum berfikir untuk mengajuka PSBB Pemprov Sulsel untuk dilanjutkan ke Kementerian Kesehatan RI di Jakarta.

Menurutnya, banyak pertimbangan yang harus dipikirkan secara matang-matang sebelum mengajukannya.

Taufan berharap warganya disiplin menerapkan protokol WHO.

Baca Juga: Sudah Terlanjur Masuk Perut, Pelanggan Sukses Bongkar Tindakan Sadis Pedagang Mie Gara-gara Hal Sepele Ini: Pakai Daging Manusia Sebagai Toppingnya

“Protokoler dari WHO mengatakan virus Corona makanan empuknya adalah orang yang berkumpul banyak.

Namun ada masyarakat yang sepertinya tidak ingin patuh atas kondisi faktual sekarang ini, kerja maksimal tim gugus cukup komprehensif, tapi upaya kita tidak bisa memprediksi datangnya virus jahat ini," katanya.

Artikel ini telah tayang di Tribunstyle.com dengan judul Nekat Gelar Makan Bersama, Satu Keluarga di Sulawesi Positif Corona, Kondisi Perumahan Kini Mencekam

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya