Fotokita.net - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan bahwa Presiden bersama Wakil Presiden, Anggota DPR dan pejabat negara dipastikan tidak akan menerima Tunjangan Hari Raya (THR) tahun ini.
Dilansir dari kompas.com, Presiden Jokowi secara jor-joran mengalokasikan anggaran untuk proses penanganan covid-19.
Sri Mulyani Indrawati menjelaskan, hal tersebut sangat berdampak pada pendapatan negara dalam APBN 2020.
Seperti diketahui, pada tahun 2020 ini Indonesia tengah mengalami musibah pandemi corona yang telah memakan banyak korban.
Mengetahu hal itu, tentu Presiden Jokowi tidak bisa tinggal diam.
Hal itu dikarenakan roda perekonomian nyaris berhenti lantaran banyak orang harus beraktivitas di rumah.
Mengetahui hal itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan untuk mengurangi beban keuangan negara, pemerintah tengah mempertimbangkan pencairan THR dan gaji ke -13 para pejabat kementrian hingga menteri dan anggota DPR.
Keputusan tersebut akhirnya menunggu instruksi dari Presiden Jokowi.
Dikutip dari Antaranews, usai melalui berbagai pertimbangan dari kepala negara, Sri Mulyani mengumumkan bahwa Presiden, Wakil Presiden, Anggota DPR hingga pejabat negara tidak akan menerima THR pada tahun 2020.
"Sesuai instruksi Presiden bahwa THR untuk presiden, Wakil Presiden, para menteri, anggota DPR, MPR, DPD, Kepala Daerah, Anggota DPRD,Eselon 1 dan 2 tidak dibayarkan THR-nya," kata Sri Mulyani di kantornya Jakarta Selatan pada Selasa (14/04/2020).
Kabar tersebut disampaikan oleh Sri Mulyani melalui 'Video conference' usai mengikuti sidang kabinet paripurna yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Bogor.
Meski begitu ASN, TNI, POLRI serta yang posisinya sampai eselon 3 ke bawah dipastikan mendapat THR.
"Presiden mengatakan THR akan dibayarkan untuk seluruh ASN, TNI, POLRI yang posisinya sampai eselon 3 ke bawah," sambungnya.
Namun, Sri Mulyani mengatakan bahwa THR yang dibayarkan adalah dari gaji pokok dan tunjangan melekat, tidak termasuk tunjangan kinerja.
Tak hanya ASN, para pensiunan juga dipastikan mendapatkan THR.
"Pensiun juga dapat THR sesuai dengan THR tahun lalu, karena pensiun juga kelompok rentan juga, jadi THR dilakukan sesuai siklusnya sekarang dalam proses melakukan revisi perpres," ungkap Sri Mulyani.
Sri Mulyani juga mengatakan di tahun 2020 ini, pertumbuhan terkoreksi banyak.
Dalam skenario berat, pemerintah memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada posisi 2,3 persen dengan tekanan terbesar pada kuartal kedua.
Selain itu, Jumlah penduduk miskin juga sangat mungkin bertambah, hingga angka pengangguran yang selama ini menurun akan ikut mengalami kenaikan.
Sri Mulyani mengatakan pada 2020, pemerintah pun sudah melakukan realokasi dan meninjau ulang anggaran untuk gizi dan kesehatan untuk mengurangi dampak covid-19, belanja di jaring pengaman sosial, hingga memberikan dukungan pada dunia usaha baik sektor informal maupun umkm.
Menteri Badan Usaha Milik Negara ( BUMN) Erick Thohir memutuskan untuk tak memberi tunjangan hari raya (THR) kepada jajaran direksi dan komisaris perusahaan-perusahaan pelat merah di tengah pandemi Covid-19.
Hal tersebut diketahui berdasarkan Surat Edaran Nomor S-255/MBU/04/2020 tentang Tunjangan Hari Raya (THR) bagi Direksi dan Dewan Komisaris Badan Usaha Milik Negara tahun 2020.
Erick mengatakan, keputusan itu diambil setelah melihat perkembangan penyebaran Covid-19 di Indonesia yang telah berdampak luas, baik secara sosial, ekonomi, maupun keuangan perusahaan-perusahaan BUMN.
“Kepada direksi dan dewan komisaris/dewan pengawas tidak diberikan THR tahun 2020,” tulis Erick dalam surat edarannya yang diterima pada Selasa (21/4/2020).
Baca Juga: Pemerintah Larang Mudik Lebaran 2020, Jalan Tol Bakal Segera Ditutup?
Selain itu, Erick meminta kepada perusahaan agar dana yang seharusnya digunakan untuk membayar THR dialokasikan untuk sumbangan penanganan Covid-19 di Indonesia.
Tak hanya itu, kebijakan ini juga berlaku bagi anak cucu usaha BUMN. “Direksi wajib melaporkan pelaksanaan surat ini kepada Wakil Menteri BUMN yang membawahi masing-masing BUMN,” kata Erick.
Sebelumnya, wabah corona telah melanda Indonesia. Tak hanya masalah kesehatan, perekonomian juga ikut terganggu karena pandemi ini.
Bahkan, sejumlah perusahaan swasta dan badan usaha milik negara (BUMN) kondisi keuangannya babak belur.
Kendati begitu, perusahaan-perusahaan milik negara akan tetap memberi THR pada tahun 2020 ini.
“Sampai hari ini tidak ada kebijakan untuk meniadakan THR (bagi karyawan BUMN),” ujar Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga kepada Kompas.com, Selasa (7/4/2020).
Siapa yang tak kenal dengan presenter tajir melintir yang satu ini?
Siapa lagi kalau bukan Raffi Ahmad.
Belum lama ini ia dibuat kaget saat menghadap Menteri BUMN Erick Thohir.
Bagaimana tidak, Ia melihat melihat Menteri BUMN itu membawa uang tunai ratusan dolar di dompetnya.
Hal itu tampak dalam kanal YouTube Rans Entertainment, diunggah Minggu (26/4/2020).
Dalam tayangan tersebut, Raffi Ahmad bertandang ke kantor Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk menemui Erick Thohir.
Di tengah pembicaraan, Raffi Ahmad iseng ingin membongkar tas ransel milik menteri tersebut.
Dilansir TribunWow.com, justru Erick Thohir sendiri yang setuju tas ranselnya dibongkar presenter televisi itu.
Raffi Ahmad tidak percaya diizinkan mengetahui isi ransel yang sehari-hari dibawa Erick Thohir.
"Bener boleh?," tanya Raffi Ahmad.
"Ini, saya kan suka bawa ransel. Ransel ya?," tanya Erick Thohir.
Raffi Ahmad tampak bersemangat saat hendak ditunjukkan ransel milik Menteri BUMN tersebut.
"Wah, kapan lagi gue bongkar ransel tasnya Pak Menteri, pengusaha top. Kapan lagi?," katanya antusias.
Erick Thohir lalu membawa tas kulit berwarna hitam yang diletakkan di atas meja rapat.
Ia memamerkan logo yang tercetak di tas kulit tersebut.
"Logonya, dong," kata Erick Thohir.
Tampak logo klub sepakbola Italia Inter Milan.
Raffi Ahmad tampak kagum dan menggeleng-gelengkan kepala.
Seperti diketahui, Erick Thohir sempat menjadi presiden klub sepakbola Inter Milan pada 2013.
Kepemilikan sahamnya mencapai 70 persen dengan nilai 250 juta euro saat itu.
"Ini hubungan Pak Erick Thohir sama Inter Milan udah enggak bisa dilepaskan. Masih dong sampai sekarang?," tanya Raffi Ahmad.
"Masih fans, tapi musti jaga jarak," jelas Erick Thohir.
"Tapi beneran, nih. Dulu aja waktu saya ke sana, itu ada satu koran bola, cover-nya Pak Erick Thohir," lanjut Raffi Ahmad.
Ia lalu melanjutkan ingin membuka tas tersebut.
Raffi Ahmad masih tampak sungkan dan terus-menerus meminta izin.
"Enggak apa-apa nih?," tanya Raffi Ahmad.
"Kita bongkar tasnya menteri," tambah suami Nagita Slavina ini.
Saat dibuka, ia terkejut lantaran mendapati tas tersebut kosong.
Ia kemudian mengeluarkan barang pertama yang ditemukan dalam tas, yakni powerbank besar.
"Charger-nya segede gini, karena meeting sekarang kan semua pakai handphone," jelas Raffi Ahmad.
Selain itu, ia menemukan tas kulit kecil berwarna hitam.
Raffi Ahmad langsung penasaran apa isinya karena menduga tas tersebut adalah dompet.
"Ini apa kalau dibuka?," tanya dia.
Erick Thohir tampak tidak keberatan dan justru menyuruh agar dompet pouch tersebut dibuka.
Raffi Ahmad langsung gemetar saat memegangnya.
"Ini isinya rupiah atau dolar nih Pak Erick?," tanya Raffi Ahmad.
"Kosong," jawab Erick Thohir segera.
Raffi Ahmad kembali sungkan membongkar barang pribadi milik Menteri BUMN itu.
"Takutnya saya enggak sopan kalau saya buka," jelasnya.
Erick Thohir tidak keberatan dan membuka sendiri tas yang tampak seperti dompet tersebut.
"Enggak ada, paling bolpoin. Enggak ada apa-apa," katanya sambil mengeluarkan bolpoin.
Saat membuka satu kantong beresleting di dalam tas kecil itu, ia baru sadar kalau menyimpan uang di dalamnya.
"Eh, ada uang," seru Erick Thohir sambil terbahak.
Raffi Ahmad penasaran berapa jumlah uang yang ada di dalamnya, karena jumlahnya yang tampak banyak.
Saat dilihat, nominal tiap lembar uang tersebut adalah 100 dolar.
Raffi Ahmad kaget melihat uang tunai yang dibawa Erick Thohir.
Ia berseloroh uang tersebut digunakan untuk tunjangan hari raya (THR), mengingat saat ini sedang bulan Ramadan.
"Wah gila, 100 dolar. Buat THR kali," canda Raffi Ahmad.
"Pak Erick Thohir uangnya dolar, emang pengusaha dulunya," tambahnya kagum.
(Kompas.com/Tribunnews.com)