Fotokita.net - Kerangka manusia ditemukan Suherman, saat membersihkan pekarangan rumah di Kompleks Sukamenak Indah Blok I 61 RT006/RW004, Desa Sayati, Kecamatan Margahayu, Kabupaten Bandung.
Suherman merupakan orang suruhan pemilik rumah yakni Johan sejak bulan Mei 2019 lalu. Saat ditemukan Suherman, kondisi kerangka manusia itu masih mengenakan jas hujan ponco berwarna biru muda.
Johan, pemilik rumah mengaku tidak pernah menempati sejak dibelinya tahun 2014. Kapolresta Bandung Kombes Hendra Kurniawan mengatakan, pihaknya sempat kesulitan mengidentifikasi kerangka manusia yang ditemukan dalam keadaan duduk di sofa rumah kosong, Jalan Sukamenak Indah, Desa Sayati, Kecamatan Margahayu, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Berdasarkan olah TKP, polisi tidak menemukan adanya identitas korban baik pengenal maupun identitas lainnya. Guna mengungkap identitas korban, polisi menggandeng dokter forensik Rumah Sakit Sartika Asih Bandung.
Warga Desa Sayati, Kecamatan Margahayu, Kabupaten Bandung, Jawa Barat dibuat heboh atas kabar penemuan kerangka manusia dalam keadaan duduk di sofa di rumah kosong.
Rumah kosong itu berada di Kompleks Sukamenak Indah Blok I 61 RT 06 RW 04, Desa Sayati, Kecamatan Margahayu, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Kerangka manusia pertama kali ditemukan oleh Suherman yang merupakan orang suruhan pemilik rumah itu.
Penemuan kerangka manusia itu berawal saat Suherman diminta pemilik rumah untuk membersihkan rumah, Selasa (14/1/2020) siang hari.
"Begitu masuk, dia melihat, lalu teriak dan telepon pemiliknya yang tinggalnya di Bandung," kata Kapolsek Margahayu Kompol Agus Wahidin, Rabu (15/1/2020) dikutip dari Kompas.com.
Mendapat kabar tersebut, pemilik rumah kemudian melaporkannya ke polisi.
Polisi yang mendapat laporan adanya penemuan kerangka manusia itu langsung mendatangi lokasi kejadian.
Saat ini, polisi telah membawa kerangka tengkorak itu ke Rumah Sakit Sartika Asih untuk dilakukan otopsi.
"Saya cek dengan inafis, ya begitu, tinggal tulang belulang. Memang melihat posisinya dia itu duduk, kaki dua-duanya ke bawah," tutur Agus.
Agus mengatakan, saat ditemukan keadaan kerangka manusia itu masih menyisakan jas hujan berwarna biru muda.
"Tulang keringnya dan jarinya sudah lepas, hanya menyisakan rambut," ujarnya.
Agus mengungkapkan, saat dimintai keterangan ke tetangga tak melihat adanya suatu hal mencurigakan dari rumah kosong tersebut.
"Tetangganya itu tidak pernah ada hal yang mencurigakan, tidak mencium bau apa-apa karena di situ banyak selokan kurang bersih, ya karena mungkin lebih bau selokan," ujarnya.
Berdasarkan keterangan dari pemilik rumah, kata Agus, rumah itu sudah tidak ditempati sejak dibelinya pada tahun 2014.
Meski demikian, penjaga rumah kerap mengecek rumah berlantai dua tersebut setiap tahunnya.
Terakhir, pengecekan dilakukan saat lebaran 2019 lalu.
"Tetangganya itu tidak pernah ada hal yang mencurigakan, tidak mencium bau apa-apa karena di situ banyak selokan kurang bersih, ya karena mungkin lebih bau selokan," ujarnya.
Dengan adanya penemuan kerangka tersebut, Agus mengimbau kepada masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarganya untuk menghubungi Polsek Margahayu.
"Barang kali ada yang merasa kehilangan keluarganya, dengan ciri-ciri menggunakan jas (hujan ponco) tidak ada ciri lain, karena kalau kaos kan bisa habis dimakan binatang," ungkapnya.
Teka-teki kerangka manusia yang ditemukan duduk di sofa rumah kosong di Kompleks Sukamenak Indah Blok I 62 RT 006 RW 004 Desa Sayati, Kecamatan Margahayu, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, akhirnya terungkap.
Kapolresta Bandung Kombes Hendra Kurniawan mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan forensik sementara, karangka tersebut berjenis kelamin pria dan berusia dewasa hingga paruh baya.
"Korban ini berjenis kelamin laki-laki, kedua umur paruh baya," katanya di Mapolrestabes Bandung, Senin (20/1/2020).
Menurut dia, kerangka tersebut diperkirakan meninggal sekitar satu tahun.
"Kematiannya berumur paling cepat 6 bulan dan maksimal 1 tahun," ujarnya.
Guna mengungkap lebih jelas perihal identitas kerangka dengan ciri-ciri tersebut, polisi membuka layanan 'hotline Polresta Bandung 081343520327'.
Dokter Forensik RS Bhayangkara Sartika Asih Bandung, Nurul Aida Fathya mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan pihaknya pada Jumat (17/1/2020) lalu terhadap kerangka manusia itu, diketahui berjenis kelamin laki-laki dengan usia diperkirakan dewasa atau paruh baya.
"Rasnya mongoloid artinya orang asia," katanya.
Terkait kondisi mayat yang telah menjadi tulang-belulang itu, sambungnya, hal itu bisa terjadi lantaran rentang kematian korban yang ditaksir cukup lama.
Bahkan, tulang belulang itu sudah terlihat terlepas sebagian.
"Kalau memang sudah tidak ada jaringan lunak atau ototnya, ya jatuh lepas," ujarnya.