Ingin Bayar Biaya Lahiran dengan Uang Koin Receh Rp 1.000 dari Hasil Tabungannya, Pasien Bumil Ini Malah Dapat Perlakuan Tak Terduga dari Puskemas

Sabtu, 18 Januari 2020 | 07:58
Youtube/TribunJabar Video

Kisah haru pasangan suami istri yang biayai persalinan dengan uang koin

Fotokita.net - Koordinator Bidan Puskesmas Cilaku di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Dida, mengatakan, pihaknya memutuskan mengembalikan uang koin sebagai bentuk apresiasi atas kegigihan Riska dan sang suami, yang mengumpulkan uang untuk persiapan biaya persalinan.

“Kita tanya, mereka ternyata dari keluarga kurang mampu. Salutnya kita, mereka tidak mau disebut miskin, tetap ingin bayar penuh, tak mau digratiskan," ucap Dida.

Baca Juga: Tunjukkan Momen Menyentuh Hati Depan Kamera, Orangutan Buktikan Punya Kemiripan dengan Manusia Lewat Rekaman Langsung Selama Proses Kelahiran Anaknya

Puskesmas Cilaku, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, membenarkan ada salah seorang pasien ibu hamil (bumil) yang membayar biaya persalinan menggunakan uang koin.

Kordinator Bidan Puskesmas Cilaku, Dida, mengatakan, pasien bumil itu atas nama Riska (27), warga Kampung Mekarsari RT 005/002, Desa Rahong, Kecamatan Cilaku.

"Melakukan persalinan normal, Jumat (10/01/2020). Saat bayar di kasir sejutaan lebih, sebagian uangnya ternyata koin, pecahan Rp 1.000 yang dimasukkan ke dalam kresek putih," kata Dida saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (17/01/2020).

Namun, pihaknya memutuskan mengembalikan lagi uang yang recehan sebesar Rp 500.000 itu, pada keesokan harinya.

Alasannya, sebagai bentuk apresiasi pihak puskesmas atas kegigihan mereka mengumpulkan uang sebagai persiapan biaya persalinan.

"Kalau uang Rp 200.000 yang kita kasih itu, hanya bentuk kadeudeuh saja," ujar dia.

Dikatakan, pasien yang membayar biaya pelayanan kesehatan dengan uang koin baru kali pertama terjadi di Puskesmas Cilaku.

Baca Juga: Tinggal Rumah Bedeng Pinggir Rel Kereta Hingga Lari dari Utang Miliaran Rupiah, Rupanya Begini Cara Raja Halu Keraton Agung Sejagat Kumpulkan Uang Tabungan Sampai 9 Digit

Karena itu, ia sempat kaget ketika ada pasien yang membawa sekantong kresek berisi uang recehan.

"Kita tanya, ternyata mereka dari keluarga kurang mampu. Salutnya kita, mereka tidak mau disebut miskin, tetap ingin bayar penuh, tak mau digratiskan," ucapnya.

Firman Taufiqurrahman/Kompas.com
Firman Taufiqurrahman/Kompas.com

Riska (27), menggendong bayinya, yang baru berumur sepekan di rumahnya di Desa Rahong, Cianjur, Jawa Barat, Jumat (17/01/2020). Riska membayar biaya persalinan anak pertamanya itu menggunakan uang koin pecahan Rp1.000.

Ditemui terpisah, Riska (27), menyebutkan, uang koin tersebut sengaja dikumpulkan khusus untuk biaya persalinan.

"Suami saya pendapatannya Rp 900.000 per bulan. Kalau tidak menabung bisa tidak punya biaya untuk lahiran. Tapi, karena pas-pasan jadi nabungnya uang receh, sisa-sisa belanja dapur," katanya.

Selama sembilan bulan menabung di celengan kaleng, terkumpul Rp 800.000 lebih dalam bentuk uang koin pecahan Rp 1.000 dan Rp 500.

Baca Juga: Ayah Sambungnya Dituding Ingin Kuasai Harta Warisan Sang Ibunda, Artis yang Divonis Dokter Cuma Berumur 6 Bulan Ini Bicara Perjuangan Keras Orangtua: 'Bokap Gue Pernah Dibayar Pake Nasi Kotak'

Firman Taufiqurrahman/Kompas.com
Firman Taufiqurrahman/Kompas.com

Riska (27), menggendong bayinya, yang baru berumur sepekan di rumahnya di Desa Rahong, Cianjur, Jawa Barat, Jumat (17/01/2020). Riska membayar biaya persalinan anak pertamanya itu menggunakan uang koin pecahan Rp1.000.

"Namun, yang pecahan Rp 500 yang jumlahnya Rp 300.000 terpakai untuk kebutuhan sehari-hari. Kalau biaya ke puskesmasnya sendiri Rp 1.450.000," ucap Riska.

Akan tetapi, sepanjang perjalanan menuju puskesmas, ia sangat was-was uang koinnya tidak diterima.

"Niatnya, uang itu mau ditukarkan dulu. Tapi, karena waktu itu kondisinya tidak memungkinkan, jadinya langsung saja dibawa ke puskesmas. Alhamdulilah, mereka mau menerimanya," ujar dia. (Firman Taufiqurrahman/Kompas.com)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya