Di Antara Korban Terus Bertambah, Bus yang Nyungsep ke Jurang Nan Dalam Ini Bikin Nenek Berjibaku di Sungai Demi Selamatkan Sang Cucu

Rabu, 25 Desember 2019 | 06:48
HANDOUT/BASARNAS PALEMBANG

Proses evakuasi korban kecelakaan bus Sriwijaya rute Bengkulu-Palembang yang masuk ke jurang Liku Lematang, Desa Prahu Dipo, Kecamatan Dempo Selatan, kota Pagaralam, Sumatera Selatan, Selasa (24/12/2019).

Fotokita.net -Kasat Lantas Polres Pagaralam Iptu Rizky Mozam mengatakan dugaan sementara bus Bus Sriwijaya rute Bengkulu-Palembang yang masuk jurang karena mengalami rem blong.

"Dugaan sementara Bus ini Remnya Blong sehingga menyebabkan kecelakan," katanya dikutip dari Tribun Sumsel.

Iptu Rizky menjelaskan sebelum terjun ke jurang, Bus Sriwijaya rute Bengkulu-Palembang sempat menabrak tembok penahan Liku Lematang.

Baca Juga: Sempat Diterbangkan dengan Helikopter ke Rumah Sakit, Nyawa Pebalap Indonesia Tak Tertolong Usai Alami Kecelakaan dalam Balapan Tambahan MotoGP Malaysia

Setelah itu, bus jatuh ke Sungai Lematang.

Pada Senin (24/12/2019), Bus Sriwijaya mengalami kecelakaan masuk ke jurang sedalam 80 meter.

Kejadian bus masuk jurang terjadi tepatnya di kawasan Liku Pematang Pagaralam, Desa Prahu Dipo, Kecamatan Dempo Selatan, Sumatera Selatan

Bus Sriwijaya rute Bengkulu-Palembang tersebut terjun ke jurang sedalam 80 meter.

HANDOUT/KANTOR SAR PALEMBANG
HANDOUT/KANTOR SAR PALEMBANG

Proses evakuasi korban kecelakaan bus Sriwijaya yang masuk ke jurang di i Liku Lematang, Desa Prahu Dipo, Kecamatan Dempo Selatan, kota Pagaralam, Sumatera Selatan, Selasa (24/12/2019).

"Sebelum jatuh ke jurang bus ini terlebih dahulu menabrak tembok penahan Liku Lematang dan jatuh ke bawah aliran Sungai Lematang dengan ketinggian kurang lebih 80 meter," ujar Kasat Lantas.

Saat ini tim gabungan masih melakukan evakuasi.

Pasalnya masih ada korban yang berada di dalam bus.

Menurut Iptu Rizky, evakuasi sedikit sulit karena separuh badan bus berada di dalam aliran Sungai Lematang.

Baca Juga: Ikut Blusukan ke Lokasi Ibu Kota Baru di Kalimantan, 3 Menteri Jokowi Ini Malah Nyaris Celaka. Tapi, Mereka Malah Komentar Begini: 'Asyik Aja. Seru'

"Evakuasi sedikit sulit karena separuh badan bus berada dalam aliran sungai. Jadi petugas harus menyelam untuk bisa mengambil korban," jelasnya.

Humas Tim SAR Palembang Dayu Willy mengatakan ada 37 orang penumpang di dalam Bus Sriwijaya rute Bengkulu-Palembang.

"Mobil tersebut mengangkut 37 penumpang dari Bengkulu ke Palembang. 24 Dikabarkan meninggal dan 13 selamat, proses evakuasi masih berlangsung,"kata Dayu melalui pesan singkat dikutip dari Kompas.com.

Dayu menjelaskan, dalam proses evakuasi tersebut satu unit truk satu sel palsar telah diterjunkan.

Kondisi jurang yang curam membuat proses evakuasi sedikit terhambat.

"Seluruh korban telah dibawa ke rumah sakit Besemah Pagaralam," ujarnya.

Kolase gambar dokumentasi istimewa Tribun Sumsel dan Dokumentasi Basarnas Palembang via Sripoku
Kolase gambar dokumentasi istimewa Tribun Sumsel dan Dokumentasi Basarnas Palembang via Sripoku

Jatuh Terguling ke Jurang Sedalam 150 Meter, Korban Kecelakaan Bus Sriwijaya Ini Gantungkan Nyawa Pada Batang Pohon Semalaman Demi Selamatkan sang Cucu

Korban kecelakaan bus Sriwijaya yang terjadi di Liku Lematang, Desa Prahu Dipo, Kecamatan Dempo Selatan, Kota Pagaralam, bertambah menjadi 28 orang.

Dalam proses evakuasi sebelumnya, 27 orang ditemukan tewas. Namun, setelah dilakukan pencarian lebih lanjut, satu orang korban kembali ditemukan dalam keadaan tewas.

Korban tersebut diketahui seorang wanita bernama Raisa yang berumur sekitar 5 atau 6 tahun yang tercatat sebagai warga Palembang.

"Sampai pukul 20.00 WIB, satu korban lagi seorang perempuan ditemukan. Total korban tewas ada 28 orang," kata Kepala Sub Seksi Operasi dan Siaga Kantor SAR Palembang Benteng Telau, Selasa (24/12/2019).

Benteng mengungkapkan, jumlah penumpang yang berhasil dievakuasi saat ini berjumlah 41 orang, termasuk 13 orang yang berhasil selamat.

Baca Juga: Tutup Usia di Arena Laga, Pebalap Muda Ini Kerap Harumkan Nama Indonesia di Pentas Dunia. Begini Penampakan Motornya Usai Celaka

Saat ini, proses pencarian oleh tim gabungan dihentikan sementara dan akan dilanjutkan besok pada pukul 07.00 WIB.

"Tidak menutup kemungkinan korban akan betambah. Sementara, proses pencarian kita tutup dan dilanjutkan besok pagi," ujarnya.

Sebelumnya, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Sumsel Kombes Pol Supriadi mengatakan, bus tersebut membawa 54 penumpang, termasuk sopir dan kernet yang berangkat dari Bengkulu dengan tujuan ke Palembang.

Sementara, Supriadi pun belum bisa memastikan penyebab kecelakaan itu terjadi.

Namun, hasil keterangan sementara, Fery yang merupakan sopir bus dengan pelat nomor BD 7031 AU itu mengantuk, sehingga kendaraannya jatuh ke jurang.

"Dugaannya mengantuk, karena sopir ini sudah tiga kali hampir tabrakan. Untuk kondisi bus layak atau tidak, Dishub yang akan menyampaikan. Pihak perusahaan juga akan diperiksa, kita koordinasi dengan Polda Bengkulu, karena lokasi perusahaan di sana," jelasnya.

Kesaksian penumpang selamat

Melansir Tribun Sumsel, Terbaring di ranjang dengan infus yang ada di tangan kirinya, Hasanah (52), korban selamat kecelakaan maut yang terjadi di Pagaralam menceritakan bagaimana kronologi yang menimpa ia dan penumpang lainnya, Selasa (24/12/2019).

Hasana menjelaskan, saat itu ia, cucu dan 2 rekannya menumpangi Bus Sriwijaya dari Bengkulu ke Palembang.

Sebelum bus masuk ke jurang, beberapa kejadian sempat dialami bersama penumpang lainnya.

Bus yang ia tumpangi sempat ditabrak sopir travel yang mengendarai mini bus.

Sempat bersitegang, sopir Bus Sriwijaya dan travel akhirnya berdamai sebelum akhirnya penumpang diturunkan di rumah makan sekitar Pendopo.

Baca Juga: Hari Ini Setahun Lalu, Publik Dikejutkan Kecelakaan Tragis Lion Air JT. Kini, KNKT Berhasil Ungkap Penyebab Pesawat Baru Itu Jatuh ke Laut Saat Pagi Hari

"Di ujung Pendopo (Kabupaten Empat Lawang), bus kami masuk siring (selokan) dan hampir terbalik. Kami turun semua," katanya saat ditemui RSUD Besemah Pagaralam.

Hasana melanjutkan, saat itu bus ditolong oleh pengendara lain yang lewat dan bus kembali melakukan perjalanan.

"Dia ngebut dan tiba-tiba nabrak kencang. Tahu-tahu kami sudah sudah ada di dalam air," ungkapnya yang terus melihat plafon RSUD.

Saat kejadian tersebut, lanjut Hasana, ia, cucunya Aisyah dan 2 temannya dari Bengkulu sedang bercanda dan tidak sedang tidur.

"Saya pegang cucu saya. Teman-teman saya langsung pecahkan kaca, kami keluar," ujarnya yang duduk di nomor 4 dari belakang bus.

Dok. BASARNAS PALEMBANG
Dok. BASARNAS PALEMBANG

Proses evakuasi 37 penumpang bus Sriwijaya yang mengalami kecelakaan di Liku Lematang, Desa Prahu Dipo, Kecamatan Dempo Selatan, kota Pagaralam, Sumatera Selatan, Selasa (24/12/2019).Akibat kejadian tersebut 24 orang tewas.

"Dari situ, kami berpegangan dengan batang. Kalau tidak, kami akan hanyut karena air sangat deras. Kami teriak-teriak. Belum ada yang tolong karena kejadiannya malam," ungkap Hasana.

Tak hanya Hasana, cucunya Aisyah yang masih berusia 9 tahun pun ikut berteriak minta tolong orang sekitar. Beberapa warga setempat mulai berdatangan.

"Tolong, tolong. Kalau ada orang di atas, tolong kami. Om tolong kami," katanya yang menirukan teriakan sang cucu.

Jalur Liku Lematang Indah Dinilai Ekstrem

Seperti diketahui jika kawasan Liku Lematang Indah memang kerap terjadi kecelakaaan.

Jika kembali dirunut sudah ada beberapa tragis yang terjadi di jalur ekstrem tersebut.

Baca Juga: Hari Ini Setahun Lalu, Publik Dikejutkan Kecelakaan Tragis Lion Air JT. Kini, KNKT Berhasil Ungkap Penyebab Pesawat Baru Itu Jatuh ke Laut Saat Pagi Hari

Sripoku

Jalur Liku Lematang

Sripoku

Jalur Liku Lematang

Memiliki jalur yang sempit berkelok-kelok dengan ketinggian berbeda-beda.

Membuat banyak pengendara harus ekstra berhati-hati melewatinya.

Berikut beberapa foto ekstremnya jalur liku Lematang Indah Pagaralam.

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya