Fotokita.net - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir betul-betul dibuat kerja keras untuk membenahi ratusan usaha negara yang ternyata punya segudang masalah.
Beberapa waktu lalu, saat Erick Thohir ambil keputusan penting, yaitu mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok akan menjabat Komisaris Utama PT Pertamina, reaksi publik bergejolak.
Bukan cuma itu, setelah rencana penunjukan Ahok bocor ke publik, sejumlah pihak terang-terangan menentang langkah Erick Thohir. Yang paling kentara, penolakan dari karyawan PT Pertamina (Persero) itu sendiri.
Selesai urusan Ahok, tiba-tiba Erick Thohir disibukkan dengan urusan darurat di BUMN populer lainnya, Garuda Indonesia. Kali ini, langkahnya justru dapat dukungan kuat dari karyawan maskapai pelat merah itu.
Direktur Utama (Dirut) Garuda Indonesia I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra atau Ari Askhara resmi diberhentikan oleh Menteri BUMN Erick Thohir.
Direktur Utama yang menjabat selama dua tahun tersebut diketahui telah melakukan menyelundupkan onderdil Harley Davidson keluaran tahun 1972 serta dua sepeda Brompton.
"Dengan itu, saya akan memberhentikan Saudara Direktur Utama Garuda dan tentu proses ini kami, karena Garuda adalah perusahaan publik, akan ada prosesur lainnya," ujar Menteri BUMN Erick Thohir ketika memberikan keterangan pers di Jakarta, Kamis (5/12/2019).
Menteri Keuangan Sri Mulyani (kedua kiri) bersama Menteri BUMN Erick Thohir (kedua kanan) dan Dirjen Bea Cukai Kemenkeu Heru Pambudi (kiri) melihat barang bukti motor Harley Davidson saat konferensi pers terkait penyelundupan motor Harlery Davidson dan sepeda Brompton menggunakan pesawat baru milik
Sebelumnya, Erick Thohir dikejutkan dengan adanya BUMN misterius yang bikin dia tambah bingung dan pusing.
PT PANN menjadi perbincangan akhir-akhir ini setelah mendapat suntikan dana dari pemerintah lebih dari Rp 3 triliun.
Akan tetapi, Menkeu Sri Mulyani justru belum banyak mengetahui soal perusahaan yang bergerak di sektor kelautan itu.
Bahkan, Menteri BUMN Erick Thohir mengaku bingung saat melihat bisnis yang dikelola PT PANN. PT PANN diketahui turut mengelola bisnis perhotelan.
PT PANN adalah sebuah perusahaan milik negara yang bergerak di bidang pengembangan armada niaga nasional.
Perusahaan ini didirikan pada 16 Mei 1974 berdasarkan Peraturan Pemerintah No 18 tahun 1974 tentang Penyertaan Modal Negara untuk Pendirian Perseroan dalam bidang Pengembangan Armada Niaga Nasional.
Berdirinya PT PANN juga menjadi amanat dari Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita II), ketika itu pemerintah diminta membentuk satu badan yang bertugas di bidang pembiayaan dan pengembangan armada niaga nasional.
Usaha PT PANN bukan hanya menyediakan dan mengoperasikan armada niaga dan jasa pengadaan kapal. Perusahaan ini juga menjadi perantara pengadaan kapal dan perdagangan di bidang armada niaga.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengaku bingung setelah mengetahui kebanyakan perusahaan pelat merah memiliki bisnis hotel. Padahal, bisnis inti dari perusahaan BUMN tersebut bukan di bidang perhotelan.
“Semua BUMN nih punya bisnis hotel. Nah, ini kenapa kita harus konsolidasi semua sesuai dengan core bisnisnya,” ujar Erick di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (2/12/2019).
Erick mencontohkan, seperti yang terjadi di PT PANN (Persero). Menurut Erick, PT PANN merupakan perusahaan pembiayaan untuk kapal, tetapi PT PANN sendiri memiliki anak usaha di bidang perhotelan.
“Contoh konkret yang tadi, mohon maaf saya juga baru kenal dengan direksi (PT PANN) tadi, mengenai perusahaan leasing kapal, bagaimana perusahaan leasing kapal ini bisa hidup kalau sejarahnya ada leasing pesawat terbang, apalagi mohon maaf tiba-tiba ada bisnis hotel," kata Erick.
Sri Mulyani Program Mengajar tanpa Dana APBN
Erick mengaku akan memperbaiki lini bisnis perusahaan-perusahaan pelat merah ini sehingga mereka akan berfokus pada core bisnisnya masing-masing.
“Tentu di dalam BUMN-nya kita akan juga bikin yang namanya kembali ke core bisnis. Saya rasa berat sekali. Saya tidak salahkan direksi PT PANN ketika beliau (direksi) masuk awal memang sudah ada core bisnis yang sangat tidak fokus. Di bawah PANN ada dua hotel," ucap dia.
Indonesia memiliki ratusan perusahaan BUMN yang bergerak di berbagai bidang, mulai transportasi, pangan, tambang, konstruksi, dan lain sebagainya.
Namun, dari sekian banyak perusahaan BUMN itu, ada yang tak familiar bagi Menteri Keuangan Sri Mulyani. Perusahaan BUMN itu adalah PT PANN.
Illustrasi Sri Mulyani Temukan 'Desa Hantu' Sang Penyedot Anggaran Dana Desa
Siapa yang tak kenal Erick Thohir salah satu pengusaha berpengaruh di Indonesia?
Nama Erick Thohir pun sering disebut sebagai salah satu pengusaha terkaya di Tanah Air.
Bahkan kini, pria kelahiran Jakarta itu telah dua bulan diangkat menjadi Menteri Badan Usaha Milik Negara oleh presiden Jokowi gantikan Rini Soemarno.
Ya, menjadi Menteri BUMN tentu menjadi posisi incaran yang diinginkan banyak orang.
Namun siapa sangka, hal ini justru diakui Erick Thohir yang baru bekerja selama 2 bulan merasa harus banyak berkorban dan mengemban amanah yang berat.
Sebelum menjadi Menteri BUMN, Erick Thohir yang menjadi CEO di beberapa perusahaan ternama, mengaku memiliki penghasilan yang cukup besar dibandingkan profesinya saat ini.
Saat menjadi bintang tamu di Mata Najwa, pada Rabu (4/12/2019) Erick Thohir mengaku menjadi Menteri BUMN membuat dirinya tambah miskin.
Erick Thohir akan merombak jajaran direksi PT Garuda Indonesia
Saat ditanya pemilik acara, Najwa Shihab, ia mengaku mendapat gaji 19 juta perbulan.
"Kayaknya tambah miskin, gajinya aja jauh lebih kecil dari pendapatan sebelumnya," ungkap Erick Thohir.
Tak hanya soal gajinya yang lebih sedikit, bahkan saat resmi ditunjuk menjadi menteri BUMN, saham milik Erick Thohir juga diketahui mengalami penurunan.
Kendati demikian, Erick Thohir mengaku ada kemungkinan pasar merasa pesimis dengan dirinya.
Lantaran tugas yang diamanahkan presiden untuknya merupakan pekerjaan yang tak mudah serta pendapatannya yang menurun.
"Mungkin market melihat pesimis, karena sesuatu yang tidak mudah dan saya tidak bisa, misalnya saya mengatakan lebih baik daripada menteri-menteri yang sebelumnya," ungkapnya.
Meskipun pasar merasa pesimis, Erick Thohir tak mengambil itu sebagai persoalan yang memberatkan.
Sebab ia menyadari setelah menerima amanah menjadi Menteri, ia sadar harus merelakan apa pun yang terjadi pada dirinya secara pribadi.
"Kalo market pesimis itu haknya, market dan saya harus menerima itu yang penting kita nawaitu, kita sama-sama harus bekerja dengan sebaik-baiknya," tandasnya.
(*)