Lagi-lagi Kembali Ganggu Keamanan, Tapi KKB Papua Harus Pikir Dua Kali Saat Hadapi Kelompok Khusus Prajurit TNI Ini. Siapakah Mereka?

Sabtu, 30 November 2019 | 12:30
Kompas.com

Sosok Egianus Kogoya (dilingkari) yang dianggap oleh TNI/Polri sebagai orang yang paling bertanggungjawab terhadap berbagai aksi penembakan di Kabupaten Nduga, Papua.

Fotokita.net -Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 09.25 WIT itu, terjadi karena KKB yang diyakini merupakan kelompok Egianus Kogoya, ingin mengganggu helikopter TNI yang akan melakukan pendorongan logistik (dorlog) dari Kabupaten Mimika, Papua.

Pada saat itu, pasukan TNI terlibat kontak senjata dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga, Papua.

"Betul ada kontak senjata di Mugi," ujar Komandan Kodim 1702/Jayawijaya Letkol Inf. Candra Dianto, saat dihubungi melalui telepon, Jumat (29/11/2019).

Baca Juga: Terus Berulah dan Sering Pamer Kekuatan, KKB Papua Bakal Dibuat Tunggang Langgang Oleh Pasukan Tempur Anak Muda Papua. Begini Perhitungannya Namun, prajurit TNI yang tengah bersiap melakukan pengamanan mengetahui keberadaan kelompok tersebut.

"Tadi ada anggota yang mau pengamanan heli yang mau dorlog, terus mereka melihat ada 5 orang membawa senapan serbu. Kemudian ditembak tapi tidak kena, akhirnya baku tembak sekitar 15 menit," kata Candra.

Instagram @kodam17
Instagram @kodam17

Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab

Komandan Kodim 1702/Jayawijaya Letkol Inf. Candra Dianto mengatakan, kontak senjata yang terjadi antara pihak keamanan dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga, Papua, terjadi pada Jumat (29/11/2019) sekitar pukul 09.25 WIT.

Dalam kontak senjata tersebut, Candra memastikan tidak ada prajurit TNI yang menjadi korban.

Dikatakan Candra, peristiwa bermula dari helikopter TNI yang akan melakukan pendorongan logistik (dorlog) dari Kabupaten Mimika. Namun diganggu oleh KKB yang diyakini merupakan kelompok Egianus Kogoya.

Baca Juga: Pemasok Dana KKB Papua Ternyata Masih Orang Dekat, Kapolda Papua Ancam Lakukan Hal Ini Apabila Masih Ada yang Nekat Jadi Donatur Teror

Prajurit TNI yang tengah bersiap melakukan pengamanan melihat ada lima orang membawa senjata serbu.

"Kemudian ditembak tapi tidak kena, akhirnya baku tembak sekitar 15 menit," katanya saat dihubungi melalui telepon, Jumat.

Akibat kontak senjata tersebut, helikopter yang harusnya melakukan dorlog terpaksa kembali ke Timika karena situasi di Mugi kurang kondusif. "Kemudian heli yang mau dorlog kembali ke Timika," katanya.

Ia memastikan, dari lima anggota KKB yang terlibat kontak senjata dengan prajurit TNI, tidak ada Egianus Kogoya. "Itu kelompoknya Egianus, tapi Egianus tidak ada karena masih di Kuyawage," katanya.

Facebook/Kodam Kasuari Kasuari
Facebook/Kodam Kasuari Kasuari

150 prajurit ini bakal jadi lawan berat KKB Egianus Kogoya

Sementara itu, Rindam XVIII/Kasuari baru saja meluluskan 150 prajurit infanteri asli Papua.

Keseratus limapuluh pasukan tersebut dipercaya bisa bikin Egianus Kogoya dan pasukannya yang tergabung dalam KKB kocar-kacir.

Banyak yang yakin, mereka bisa mengimplementasikan segala kemampuan yang dimiliki untuk menjadi Prajurit Infanteri yang andal.

Lebih dari itu, selalu berhasil dalam setiap medan penugasan.

Sebelumnya, aparat sipil juga mencoba melakukan perlawanan terhadap KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya.

Baca Juga: Pemasok Dana KKB Papua Ternyata Masih Orang Dekat, Kapolda Papua Ancam Lakukan Hal Ini Apabila Masih Ada yang Nekat Jadi Donatur Teror

Pembaretan terhadap 150 prajurit Infanteri asli Papua itu baru pertama kali dilakukan Rindam XVIII/Kasuari, Senin (25/11).

Mereka telah mengikuti Latihan Yuddhawastu Pramukha dan Tradisi Pembaretan Siswa Pendidikan Kejuruan Tamtama (Dikjurta) di Pantai Ransiki, Manokwari Selatan, Provinsi Papua Barat.

Tangkap layar FB Kodam Kasuari

150 Prajurit Infanteri Asli Papua yang Baru Lulus dari Rindam XVIII/Kasuari

Dikutip dari situs kasuari18-tniad.mil.id, Pangdam XVIII/Kasuari, Mayjen TNI Joppye Onesimus Wayangkau yang bertindak selaku Inspektur Upacara, membacakan amanat tertulis Komandan Pusat Kesenjataan Infanteri (Danpussenif) Komando Pendidikan dan Latihan Angkatan Darat (Kodiklatad) Mayjen TNI Teguh Pudjo Rumekso.

Dalam amanatnya, Danpussenif Kodiklatad mengatakan, Latihan ‘Yuddhawastu Pramukha dan Tradisi Pembaretan’ merupakan bagian yang sangat penting dan tak terpisahkan dari perjalanan hidup seorang Prajurit Infanteri.

Kegiatan tersebut bertujuan memupuk jiwa korsa dan semangat kebersamaan Korps Infanteri.

Baca Juga: Aksi Terbaru Tembak Kepala 3 Pengojek, KKB Papua Selalu Bikin Onar dengan Hilangkan Nyawa Warga. Lantas, Dari Mana Mereka Dapat Senjata dan Amunisinya?

Selain itu, juga merupakan salah satu upaya menumbuhkan nilai-nilai kejuangan para prajurit dalam rangka mengimplementasikan segala kemampuan yang dimiliki untuk menjadi Prajurit Infanteri yang andal dan selalu berhasil dalam setiap medan penugasan.

“Semboyan Yuddhawastu Pramukha mengandung arti sebagai pelaksana pertempuran terdepan dan menjadi penentu kemenangan dalam pertempuran di darat.

Oleh karena itu, dengan telah disahkannya penggunaan Baret Infanteri ini, menuntut para prajurit sekalian untuk senantiasa meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan fisik, dengan didukung semangat juang, jiwa korsa, serta kebanggaan yang tinggi terhadap kecabangan Infanteri,” kata Danpussenif Mayjen TNI Teguh Pudjo Rumekso.

Tangkap layar FB Kodam Kasuari

Pada kesempatan itu, Pangdam XVIII/Kasuari juga menyampaikan rasa bangganya.

Dia juga menaruh harapan tinggi kepada seluruh Prajurit Siswa dalam upacara pembaretan Prajurit Infanteri yang baru pertama kalinya diselenggarakan di Kodam XVIII/Kasuari.

“Ada yang perlu kalian renungkan bahwa di suatu negara itu harus mempunyai dan yang menentukan kehidupan negara itu adalah militernya," katanya.

"Kalau negara itu tidak punya militer, biasanya negara itu tidak kuat. Dan dimana negara itu militernya kuat, pasti negara itu kuat dan ekonominya juga pasti kuat."

Lebih lanjut dikatakan, TNI Angkatan Darat diberikan tugas untuk bertempur di darat, dan yang menjadi raja untuk pertempuran darat tersebut adalah Infanteri.

Maka Prajurit Infanteri itu dituntut untuk kuat, semangat kemampuannya harus luar biasa, tidak bisa setengah-setengah.

Baca Juga: Agnez Mo Sebut Dirinya Minoritas yang Numpang Lahir di Indonesia, Penyanyi Senior Asal Papua Ini Justru Ingatkan Soal Asal Usul Nenek Moyang Kita: Semuanya Adalah Pendatang!

“Kalian harus ingat bahwa untuk mengisi kemampuan kalian secara bertahap, seorang prajurit harus sehat. Sehingga nantinya kalian akan ditugaskan dimana saja, kalian sudah siap.

Saya titip itu kepada kalian. Setelah kalian nanti selesai kembali masuk di satuan mana saja, itu sama saja. Kalian sudah jadi Prajurit Infanteri, jadi harus bangga jadi Prajurit Infanteri,” pesan Mayjen Joppye.

“Saya sampaikan kepada kalian, sekali lagi atas nama Panglima Kodam dan atas nama Korps Infanteri, saya menyampaikan selamat untuk kalian.

Saya sangat bangga sekali karena korps yang besar, induk dari Angkatan Darat itu adalah di Korps Infanteri. Jadi kita harus bangga dengan Infanteri,” sambungnya.

Ditemui usai acara pembaretan, Komandan Resimen Induk Kodam (Danrindam) XVIII/Kasuari Kolonel Inf Ignatius Tri Joko Budi. S menyampaikan bahwa acara pembaretan memang tradisi bagi para prajurit yang menyandang Korps Infanteri.

Lebih lanjut dikatakan, para Prajurit Siswa yang disematkan Baret Infanteri tersebut sudah melaksanakan berbagai kegiatan latihan, seperti taktik bertempur dan Longmars (dari SP 1 hingga Pantai Ransiki di Kampung Wariap).

“Dengan berakhirnya kegiatan tersebut, mereka sudah pantas untuk menyandang sebagai Prajurit Infanteri, sehingga dibuatlah tradisi pengukuhan mereka yang ditandai dengan penyematan Brevet Yuddhawastu Pramukha, sebagai tanda kualifikasi seorang Prajurit Infanteri,” ungkap Danrindam.

Baca Juga: Mengajar di Kampung Berawa di Pedalaman Papua, Guru Muda Ini Titipkan Harapan Sederhana Pada Mendikbud Nadiem Makarim. Apa Isi Pesannya?

Sementara itu, Rosalina Rumbino Waroi (51) salah satu orang tua dari Prajurit Dua (Prada) Petras Armando Waroi menyatakan kebanggaannya terhadap keberhasilan putranya menyelesaikan latihan hingga mendapatkan Baret dan Brevet Infanteri.

“Sebagai orang tua kami merasa bersyukur dengan dilantiknya anak kami ini menjadi seorang Prajurit Infanteri.

Ke depannya, kami harapkan anak kami agar lebih baik lagi dalam menjalankan tugas sebagai Prajurit TNI Angkatan Darat,” ungkap Rosalina dengan bangga sekaligus haru.

Tangkap layar FB Kodam Kasuari

Lawan Sebanding Untuk KKB Papua

Sejumlah warganet menyambut baik resminya 150 anak Papua menyandang Prajurit Infanteri TNI yang tergabung dalam Kodam Kasuari.

Warganet menuturkan bahwa 150 prajurit tersebut adalah lawan sebanding untuk Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.

Bahkan para warganet menuturkan para prajurit ini akan menjadi momok menakutkan bagi KKB Papua, karena para prajurit ini mengenal medan tempur di Papua dan terlatih.

Seperti yang disampaikan pemilik akun Facebook Yandi Daria yang menuliskan bahwa para prajurit ini akan membuat KKB Papua kocar-kacir saat bertempur.

"PRAJURIT INFANTERI TNI ASLI PAPUA....HEBAT DILAPANGAN KARENA ASLI PAPUA....KKB AKAN KOCAR-KACIR KALAU KETEMU TNI TERLATIH INI.....," tulisnya seraya membagikan foto-foto dan video latihan tempur para prajurit tersebut.

Baca Juga: Saking Antuasias Sambut Kedatangan Sang Presiden, Warga Papua Barat Menari Gembira Hingga Lupa Ada Bendera Merah Putih Jatuh ke Tanah

Diketahui memang sering kali Prajurit TNI yang dikirim bertugas kewalahan menghadapi Medan di Papua yang begitu ekstrem, karena prajurit tersebut berasal dari luar Papua.

Anggota KKB Papua pun sering kali memanfaatkan medan yang ekstrem ini untuk menyerang anggota TNI, dan menimbulkan korban jiwa.

Kini TNI sudah mempunyai 150 Prajurit yang mengerti dan sudah terbiasa dengan medan Papua dan terlatih sebagai prajurit yang akan berhadapan langsung dengan KKB Papua.

Saat foto-foto pelantikan tersebut juga dibagikan akun facebook Kodam Kasuari, banyak warganet menyampaikan harapan dan dukungan pada 150 prajurit untuk menjaga NKRI.

"BRAVO TNI...Makin kuat militernya..makin jaya NKRI," tulis Atun

"Mantap Negara Menunggu DHARMA BHAKTIM Memanggil QUEEN OF THE BATTLE," tulis Regky Ternando Syahputra.

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya