Banjir Pujian dan Hujatan, Wakil Rakyat DKi yang Dianggap Anak Bawang Malah Dapat Banyak Kiriman Bunga dengan Rangkaian Kata Nan Menggelitik

Selasa, 05 November 2019 | 12:43
WARTA KOTA/Angha Bhagya Nugraha

Sempat Heboh Masalah Anggaran Lem Aibon, Kini DPRD DKI Pertanyakan Anggaran Cap Capai Rp 556 Juta Untuk Satu RW!

Fotokita.net - Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Lucius Karus menilai, meski tak memberi informasi menyeluruh soal mekanisme kebijakan anggaran, setidaknyaFraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DPRD DKI Jakarta telah memicu kesadaran publik mengenai hal itu.

"Minimal (dari) satu per satu (langkah), akhirnya pembicaraan mekanisme anggaran kan jadi muncul di publik, misalnya soal anggaran, soal status KUA-PPAS. Ini perlahan-lahan dulu disampaikan sehingga publik punya kesadaran dan rasa ingin tahu," kata Lucius saat dihubungi, Jumat (1/11/2019) siang.

Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DPRD DKI Jakarta disebut sudah mengawali pendidikan politik bagi publik dengan membeberkan kejanggalan rencana Kebijakan Umum Anggaran Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) DKI 2020 ke publik.

Baca Juga: Wakil Rakyat DKI Makin Teliti, Kini Mereka Temukan Lagi Rancangan Angka yang Bikin Penasaran. Lantas, Mereka Pun Tersadar Pada Rezim Sebelum Masa Anies Baswedan

KUA-PPAS merupakan cikal bakal penyusunan rancangan anggaran pendapatan dan belanja daerah (RAPBD).

Dalam membongkar adanya usulan anggaran-anggaran fantastis yang tidak masuk akal dalam rancangan KUA-PPAS DKI 2020, PSI memang hanya membedah beberapa pos.

kompas.com

William Aditya Sarana. Anggota DPRD DKI Jakarta 2019-2024.

PSI tidak menyampaikan secara gamblang bahwa tak seluruh anggaran "gelondongan" ini serta-merta diresmikan dan dieksekusi - hal yang jadi alasan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tidak mengunggah rancangan KUA-PPAS 2020 ke publik.

Soal alur mekanisme penyusunan anggaran, publik juga mengetahuinya lewat media massa yang mengembangkan isu ini, bukan langsung dari PSI. Namun begitu, langkah PSI itu dinilai Lucius sudah cukup untuk mengawali hal baik di parlemen Ibu Kota.

"Ini pendidikan politik yang baik dari anggota DPRD yang kebetulan dari PSI, melibatkan rakyat dalam proses pembuatan kebijakan penyusunan anggaran yang mereka lakukan. Ini sama sekali tidak salah, malah ini yang dianjurkan," ungkap Lucius.

Baca Juga: Unggah Rancangan Anggaran Janggal ke Media Sosial Jadi Heboh, Sebetulnya Ayah William Aditya Sarana Ingin Sang Anak Ikuti Jejaknya Tekuni Profesi Ini

"Walaupun misalnya enggak menyampaikan mekanisme (penyusunan anggaran), ini jadi diskursus publik," ujar dia.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta Inggard Joshua mengkritik ulah anggota Komisi A dari Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) William Aditya Sarana.

Inggard menilai William tidak memiliki tata krama lantaran mengunggah rancangan KUA-PPAS ke media sosial. Padahal, rancangan KUA-PPAS itu belum dibahas di forum DPRD.

Kompas.com/Kurnia Sari Aziza
Kompas.com/Kurnia Sari Aziza

Anggota Komisi A dan anggota fraksi Nasdem DPRD DKI Jakarta, Inggard Joshua, saat ditemui wartawan, di ruang kerjanya di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (18/4/2016).

"Sebagai anggota dewan kita perlu punya rasa harga diri dan punya tata krama dalam rangka menyampaikan aspirasi. Aspirasi itu boleh keluar setelah kita melakukan pembahasan, jangan sampai artinya kita belum melakukan pembahasan sudah ramai di koran," ujar Inggard dalam rapat itu, Kamis (31/10/2019).

Salah satu anggota Fraksi Gerindra ini menyatakan seharusnya kritik anggaran Pemprov DKI Jakarta ini dilakukan dalam rapat.

Baca Juga: Sengaja Unggah Slip Gaji dengan Nilai Rp 5,9 Juta, Bupati Banjarnegara Sebut Upah Ideal Seorang Kepala Daerah: Biar Tak Nilap Anggaran!

"Ini saya berharap forum yang kencang itu di ruangan ini. Kita mau berantem ya berantem di ruangan ini jangan berantem di luar," katanya.

Lima karangan bunga ucapan selamat berjajar di depan Gedung DPRD DKI Jakarta. Karangan bunga tersebut ditujukan kepada Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Singgih Wiryono
Singgih Wiryono

Karangan bunga bentuk dukungan terhadap DPRD DKI JAKARTA Fraksi PSI berjejer di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jl Kebon Sirih No. 18, Jakarta Pusat, Senin (4/11/2019).

Pantauan Senin (4/11/2019), lima karangan bunga tersebut diletakkan di depan Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih Nomor 18, Jakarta Pusat.

Awalnya, hanya ada dua karangan bunga. Namun, jumlahnya terus bertambah menjadi lima hingga pukul 11.50 WIB.

Beragam tulisan disampaikan dalam karangan bunga tersebut. Salah satunya tertulis dari dr. Toton dengan ucapan "Untuk Fraksi PSI DPRD DKI.

Baca Juga: Sukses Bongkar Anggaran Pemprov Bernilai Fantastis ke Publik, Anggota DPRD DKI Termuda William Aditya Sarana Sempat Tak Dapat Restu Keluarga. Apa Alasannya?

Udah terbukti kalian bukan kaleng-kaleng". Sedangkan karangan bunga lainnya yang didominasi warna merah dan putih tertulis berasal dari CANI SOLID.

Karangan bunga itu bertuliskan; "HEY PSI ANAK BARU! Biar lem jadi perekat suara rakyat, akan kami catat dengan bolpen emas".

Singgih Wiryono
Singgih Wiryono

Karangan bunga bentuk dukungan terhadap DPRD DKI JAKARTA Fraksi PSI berjejer di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jl Kebon Sirih No. 18, Jakarta Pusat, Senin (4/11/2019).

Rangkaian bunga lainnya dengan warna latar merah dan biru tertulis dari Sahabat-sahabat PSI Kawal Jakarta.

Dalam rangkaian bunga itu tertulis, "Bro & Sis PSI tetap semangat mengawal anggaran Jakarta yang harus transparan".

Lima karangan bunga berisi dukungan terhadap sikap PSI untuk terus kritis mengawal anggaran tersebut juga diposting akun twitter resmi PSI, @psi_id.

Baca Juga: Gara-gara Heboh Usulan Anggaran Bernilai Fantastis, Anies Baswedan Kehilangan 2 Pejabat Terasnya. Siapa Saja Mereka?

Dalam cuitannya, PSI mengucapkan rasa terimakasih atas dukungan karangan bunga yang dikirimkan untuk mereka.

Kompas.com/Cynthia Lova

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta, Edy Junaedi di gedung DPRD Jakarta.

"Terimakasih untuk karangan bungannya, masyarakat Jakarta. Kami akan terus bekerja mengawal uang rakyat," tulis akun @psi_id.

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya