Fotokita.net- Bagi banyak orang, jalan adalah salah satu infrastruktur penting untuk membuka akses sebuah wilayah dengan dunia luar. Itu sebabnya, Presiden Joko Widodo begitu gencar membangun infrastruktur pada periode pemerintahannya yang pertama.
Saat ini, beragam akses jalan telah dibangun pemerintah Jokowi agar sebuah wilayah tak lagi tertinggal. Dengan begitu roda ekonomi pun berputar.
Boleh jadi kita masih lebih beruntung daripada negara di Afrika ini. Di sana, pemerintah setempat tak juga membangun jalan untuk akses desa itu hingga membuat salah seorang warganya tak sabar.
Biasanya jika menemui keadaan seperti ini, warga akan meminta bantuan pemerintah untuk melakukan pembangunan.
Tapi bukan hal mustahil jika permintaan itu tak dikabulkan, bahkan dalam kurun waktu yang lama permintaan pembangunan itu tak kunjung terlaksana.
Kalau sudah begini, mungkin kebanyakan orang merasa putus asa dan hanya pasrah.
Tapi beda halnya dengan pria 45 tahun ini.
Kejadian ini terjadi di awal tahun 2019, diwartakan oleh Daily Nation (9/4/2019), Nicholas Muchami telah membangun sendiri jalan sejauh 1,6 km melalui daerah penuh semak lebat dalam enam hari dengan menggunakan peralatan ala kadarnya.
Dalam menjalankan misi besarnya itu, dia menggunakan cangkul, sekop, dan kapak untuk menebas semak sehingga dapat menyediakan jalan desa.
Muchami, yang merupakan warga desa Kaganda, sebuah desa kecil di Nairobi, Kenya, itu sudah lama meminta pemerintah untuk membangun jalan untuk mempersingkat akses warga ke pusat perbelanjaan terdekat.
Bukan tanpa alasan, ternyata jalan yang biasa mereka lewati telah diblokade karena dianggap melewati properti pribadi milik orang lain.
Karenanya, warga desa tak punya pilihan lain selain menempuh jarak 4 km setiap hari untuk menuju pasar.

:quality(100)/photo/2019/11/02/1684996278.jpg)
Nicholas Muchami (45) membangun sendiri jalan di desanya
Tapi pihak berwenang atas proyek jalan itu terus menunda untuk memulai pembangunan.
“Saya telah membuat permohonan putus asa kepada para pemimpin lokal untuk memiliki jalan dibangun tetapi semuanya sia-sia. Saat itulah saya memutuskan untuk membangunnya menggunakan alat pertanian saya demi perempuan dan anak-anak dan untuk menghemat waktu,” katanya pada Nation.
Jadilah Muchami yang memutuskan untuk mengambil tindakan mengerjakan jalan yang ditunggu-tunggu banyak orang di desanya.
Meski bukan orang berduit dan mencari nafkah dengan bekerja lepas, laki-laki ini secara sukarela membangun jalan yang bisa digunakan orang-orang desanya.
Muchami akan bekerja dari pukul 7 hingga 5 sore membuat jalan yang cukup lebar. Melansir BBC (10/4/2019), Muchami mengaku bekerja enam hari berturut-turut karena ingin menyelesaikan jalan sebelum hujan.
Jalan ini cukup lebar untuk dilalui kendaraan
"Saya memiliki banyak energi dalam diri saya. Saya memutuskan untuk menjadi sukarelawan," katanya pada BBC.
Dia juga mengaku ketika sedang bekerja membuat jalan, orang-orang akan bertanya apakah dia dibayar untuk melakukan pekerjaan itu.
Ketika berita itu dilaporkan, dia masih memiliki pekerjaan untuk menyelesaikan setengah kilometer lagi.
Dia berencana untuk terus menyelesaikan pembuatan jalan itu meski penduduk desa lain menolak membantunya karena tidak ada yang mau bekerja tanpa bayaran.
Sementara itu, melansir standardmedia.co.ke (13/6/2019), dua bulan setelah dia bekerja keras membangun jalan, usaha baiknya mendatangkan kebaikan tersendiri baginya.
Pria yang dianggap sebagai pahlawan di desanya itu mendapat apresiasi dari Bank ABC.
Pejabat bank yang dipimpin oleh Direktur Pelaksana Philip Wambua memberi Muchami sapi jenis unggul dan juga pasokan makanan untuk sapinya untuk enam bulan.
Rumah Muchami juga dihubungkan dengan akses air untuk sesuai arahan Sekretaris Utama Air dan Sanitasi Joseph Irungu seperti dikutip dari nairobinews.naton.co.ke (19/5/2019). (Nieko Octavi Septiana/Intisari Online)