Jika Penelitian Itu Terbukti Benar, Manusia Pertama Turun dari Surga Tinggal di Lokasi yang Enggak Kita Sangka Ini Pada Ratusan Ribu Tahun Lalu

Kamis, 31 Oktober 2019 | 06:16
Filthy MOnkey Men

Nenek Moyang Kita Jadi Kanibal 1 Juta Tahun Lalu, Ini Alasannya

Fotokita.net-Penelitian terbaru tentang rumah leluhur manusia modern telah diterbitkan pada Senin (28/10/2019).

Dalam penelitian itu, para peneliti menggunakan DNA mitokondria, yang diturunkan dari ibu ke anak.

Dari situ mereka menentukan garis ibu tertua yang diketahui manusia.

Kesimpulan mereka, yang belum dikutip oleh peneliti lain, didasarkan pada analisis terhadap 1.217 sampel DNA mitokondria.

Baca Juga: Bikin Penasaran Peneliti Selama Ini, Benarkah Tempat Ini Jadi Lokasi Pertama Leluhur Manusia Turun dari Surga?

Chicago Tribune
Chicago Tribune

Berjuta-juta Tahun Lalu, Nenek Moyang Manusia 'Kehilangan Gen' Ini Hingga Jadi Spesies Rentan Penyakit Jantung

Di tempat itulah, sekitar 200 ribu tahun yang lalu menjadi rumah bagi Homo sapiens.

Dari sanalah, menurut para ilmuwan, para leluhur itu menyebar dan melahirkan manusia modern sekarang ini.

“Kami telah lama mengetahui bahwa manusia modern berasal dari Afrika sekitar 200 ribu tahun yang lau," ujar Vanessa Hayes, kepada The Guardian.

"Tetapi kami belum mengetahui pastinya sampai penelitian ini dilakukan."

Vanessa Hayes sendiri merupakan ahli genetika dan penulis senior pada studi baru di Garvan Institute of Medical Research di Sydney.

Baca Juga: Dikenal Keturunan Arab, Rupanya Lewat Penelitian Ini Najwa Shihab Punya 10 Leluhur yang Berbeda

De Agostini
De Agostini

Sebuah'Taman Eden' lokasi di mana manusia diyakini berasal, telah ditemukan di Afrika.

Dilansir dari Mirror pada Senin (28/10/2019), Vanessa Hayes, dari Universitas Sydney, mengatakan, "Sudah jelasdari beberapa waktu lalu bahwa manusia modern secara anatomi muncul di Afrika sekitar 200.000 tahun yang lalu."

"Apa yang telah lama diperdebatkan adalah lokasi yang tepat dari kemunculan ini dan penyebaran nenek moyang kita yang paling awal."

Baca Juga: Lahir di Tanah Papua, Edo Kondologit Kaget Rupanya Nenek Moyangnya Juga Termasuk Warga Pendatang. Dari Mana Asalnya?

"[Penelitian] ini memungkinkan kami untuk menunjukkan tanah leluhur semua manusia. Ini adalah pertama kalinya lokasi yang tepat telah diidentifikasi."

Tim internasional mengumpulkan sampel darah dari peserta penelitian di Namibia dan Afrika Selatan dan melihat DNA mitokondria (mtDNA) mereka.

mirror.co.uk
mirror.co.uk

Ilustrasi Adam dan Hawa.

Karena mtDNA diturunkan hampir secara eksklusif dari ibu ke anak melalui sel telur, urutannya tetap sama selama beberapa generasi, menjadikannya alat yang berguna untuk melihat keturunan ibu.

Studi yang dipublikasikan dalam jurnal Nature berfokus pada garis keturunan 'L0' (Populasi manusia modern yang paling awal diketahui).

Baca Juga: Lelehkan Hati Banyak Perempuan Cantik, Nenek Moyang Ariel NOAH Ternyata Berasal dari Tempat yang Enggak Kita Sangka

Prof. Hayes menambahkan, "Para migran pertama berkelana ke timur laut, diikuti oleh gelombang kedua migran yang melakukan perjalanan ke barat daya."

"Populasi ketiga tetap dikampung kelahiran mereka sampai hari ini."

"DNA mitokondria bertindak seperti kapsul waktu bagi ibu nenek moyang kita, yang mengumpulkan perubahan secara perlahan dari generasi ke generasi."

Nypost

Tim internasional yang berada dibawah pimpinan Hayes mengumpulkan sampel darah dari 1.217 orang untuk membuat katalog lengkap garis keturunan 'L0'.

Hal tersebutdilaksanakandua tahun setelah sebuah penelitian menunjukkan bahwa Homo Sapiens muncul di seluruh Afrika secara bersamaan dan tidak di satu tempat.

Para peneliti mengatakan keberhasilan manusia pertamaberasal dari ketika merekamempelajari cara mengambil makanan di laut, termasuk ikan, dengan tangan mereka.

Baca Juga: Terpilih Aklamasi oleh Komisi III DPR Sebagai Kapolri, Sosok Jenderal Polisi Ini Rupanya Pernah Bikin Warganet Berdebat Sengit Gara-gara Aksinya Jadi Viral

Model iklim dengan memanfaatkan software canggih juga digunakan untuk mensimulasikan sejarah iklim Afrika Selatan selama 250.000 tahun terakhir.

Mirror
Mirror

Ilustrasi manusia modern pertama.

Prof. Axel Timmermann, dari Pusan ​​National University, Korea Selatan, mengatakan, "Merekamemprediksi guncangan lambat yang dimiliki oleh sumbu Bumi dapat mengubah radiasi matahari pada musim panas di Belahan Bumi Selatan, yang mengarah ke pergeseran periodik curah hujan di seluruh Afrika selatan."

"Pergeseran dalam iklim ini akan membuka koridor hijau bervegetasi, pertama 130.000 tahun yang lalu ke arah timur laut, dan kemudian sekitar 110.000 tahun yang lalu ke arah barat daya, memungkinkan nenek moyang kita yang paling awal untuk bermigrasi jauh darikampung halaman mereka untuk pertama kalinya."

Temuan fosil telah mengisyaratkan bahwa manusia modern yang berasal dari Afrika Timur, sedangkan analisis genetik menunjukkan mereka muncul di Afrika Selatan.

Baca Juga: Siap-siap Tahun Depan Hidup Kita Bakal Tambah Merana, Maklum 3 Tarif Ini Ikut Naik Seperti Iuran BPJS Kesehatan

Asal Manusia Pertama

Google Maps
Google Maps

Asal manusia pertama

Analisis DNA telah mengidentifikasi tempat lahirnya umat manusia berada di Botswana di bagian tengah selatan Benua Afrika.

Daerah yang sekarang didominasi oleh gurun,dulunya merupakan lahan basah yang luas.

Para ilmuwansebelumnya telah memperkirakan bahwa spesiesmanusia berevolusi di seluruh penjuru Afrika.

Baca Juga: Berikan Informasi Kunci, Sosok yang Enggak Kita Sangka Ini Akhirnya Mau Bongkar Lokasi Persembunyian Terakhir Pemimpin ISIS

Nenek moyang manusia berasal tepat di selatan Sungai Zambezi yang dulunya merupakan rumah bagi sebuah danau besar yang berukuranseperti wilayah Inggris, yang disebut Danau Makgadikgadi.

Danau membentang dari Namibia, melintasi Botswanamenuju Zimbabwe.

Ketika danau tersebut mulai terpisah akibat pergerakan lempeng bumi, lahan basah yang luastercipta, yang menyediakanlahansubur berlimpah dengan tanaman dan pohonbagi peradaban manusiayang paling awal.

Di sinilah manusia purba berkembang selama 70.000 tahunhingga iklim bumi berubah dan mereka terpaksa meninggalkan Afrika untuk mengisi sisa planet ini.(Ervananto Ekadilla/Suar.ID)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya