Tawaran Jadi Menteri Datang 2 Kali, Tapi Walikota Sederet Prestasi Bergengsi Ini Bersikukuh Menampiknya. Apa Alasan Penolakan Tawaran Itu?

Rabu, 23 Oktober 2019 | 16:16
Dok. Pemkot Surabaya

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini

Fotokita.net - Siapa sih yang enggak kenal dengan sosok Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Dengan sederet prestasi, Tri Rismaharini memang begitu populer di mata publik. Terlebih lagi, dia berhasil mengangkat Kota Surabaya mendapatkan sejumlah penghargaan bergengsi.

Setelah pengumuman komposisi menteri dalam Kabinet Indonesia Maju oleh Presiden Joko Widodo, perempuan berhijab yang kerap disapa Risma ini membuat pernyataan mengejutkan. Dan, publik penasaran.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengaku pernah ditawarkan untuk menjadi menteri dalam kabinet yang disusun Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin. Risma menceritakan, pada September 2019, dia bertemu dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Saat itu, Megawati langsung menanyakan kesiapan Risma untuk menjadi menteri dalam kabinet selanjutnya.

Baca Juga: Jakarta Siapkan Peta Jalan Urusan Sampah, Surabaya Punya Contoh Aksi Nyata. Pantaskah Kita Bandingkan Data Kelola Sampah Dua Kota Besar Ini?

Tribunmadura/Delya Oktovie
Tribunmadura/Delya Oktovie

Tri Rismaharini Benarkan Sempat Ditawari Jabatan Menteri di Kabinet Jokowi: 'Saya Selesaikan Surabaya Dulu'

Namun, Risma menolak tawaran tersebut. Menurut Risma, dia ingin menunaikan komitmennya untuk memimpin Kota Surabaya. Adapun, masa jabatan Risma sebagai Wali Kota Surabaya, baru berakhir pada 2020 mendatang.

"Aku ditawari untuk menjadi menteri. Tapi sudah aku sampaikan ke Ibu (Megawati), aku ndak mau," kata Risma kepada wartawan, Rabu (23/10/2019).

Namun, permintaan itu ternyata tidak hanya satu kali disampaikan oleh Megawati. Menurut Risma, Megawati mengulangi tawaran yang sama untuk menjadi menteri.

Bahkan, Megawati meminta agar Risma tidak buru-buru menjawab dan memikirkan dengan matang tawaran tersebut.

Baca Juga: Mahasiswa Papua di Surabaya di Jemput Paksa Polisi. Apakah Masalahnya? Berikut Foto-Fotonya

SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ
SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ

Walikota Surabaya Tri Rismaharini

Megawati memberikan waktu bagi Risma untuk memberikan jawaban pada Oktober 2019. Tetapi, Risma lagi-lagi menolak tawaran tersebut.

"Ibu (Mega) saat itu bilang, jangan kesusu. Pokoknya, Ibu waktu itu minta jawaban awal Oktober," ujar Risma.

Menurut Risma, tak hanya Megawati yang menyampaikan tawaran sebagai menteri. Tawaran itu juga datang dari Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Politik dan Keamanan Puan Maharani.

Baca Juga: Heboh Foto Laki-laki Bopong Jenazah Anak, Walikota Tangerang Bilang Tinggal Benahi Masalah Ini Agar Tak Terulang Lagi

Tribun Jatim
Tribun Jatim

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini naik mobil balap bersama Eva Maria Ulfa

Risma mengatakan, saat itu dia sedang menjalankan kunjungan kerja di Jerman. Tiba-tiba, Risma dihubungi oleh Puan dan ditawarkan untuk menjadi menteri yang berasal dari PDI Perjuangan. Namun, Risma tetap menolak diajukan sebagai menteri.

"Jadi waktu aku di Jerman, aku juga ditelepon (Puan Maharini). Mbak Puan tanya, 'Mbak, gimana jadi menteri?'. Aku jawab enggak. Saya mau selesaikan Surabaya dulu," tutur Risma. (Kompas.com/Ghinan Salman).

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya