Fotokita.net - Dalam waktu hitungan jam, anggota DPR RI akan berganti wajah. Ada yang bertahan, banyak pula yang harus angkat kaki dari kompleks parlemen di Senayan, Jakarta. Tentu saja, bagi yang anggota DPR periode 2014-2019 segera berakhir pada September 2019 ini, kehidupan politik negara kita memancing kerinduan.
Pada Selasa (1/10/2019) anggota DPR RI masa bakti 2019 - 2024 akan segera dilantik. Dari data yang ada, terdapat 575 calon anggota DPR RI 2019-2024 terpilih yang siap dilantik.
Dari jumlah itu, sebanyak 298 anggota DPR merupakan inkumben. Meski masih didominasi oleh anggota DPR yang lama, sejumlah nama-nama populer yang cukup berpengaruh di DPR ikut tersingkir dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019.
Fahri Hamzah dan Fadli Zon di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (4/11/2016).
Selain tersingkir, ada nama-nama yang sengaja meninggalkan DPR karena tak mencalonkannya diri di Pileg 2019.
Salah satunya, tokoh fenomenal seperti Fahri Hamzah yang kerap bikin panas telinga warganet dan publik. Sebagai anggota DPR RI, Fahri Hamzah kerap melontarkan kritik pedas dan panas kepada pemerintah.
Nama Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah tidak akan ada dalam daftar anggota DPR periode 2019-2024. Sebab, Fahri tak mencalonkan diri sebagai calon anggota legislatif di Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019. Baca Juga: Dulu Berseteru, Kini Fahri Hamzah dan Fadli Zon Akur dengan Pemerintah. Gara-gara Ini, Mereka Bisa Berfoto Ceria dengan Utusan Presiden Jokowi!
Menkumham Yasonna Laoly (kanan) berjabat tangan dengan Wakil Ketua DPR selaku pimpinan sidang Fahri Hamzah (ketiga kanan), disaksikan Ketua DPR Bambang Soesatyo (kedua kiri) dan Wakil Ketua DPR Fadli Zon (kedua kanan), dan Utut Adianto (kiri) usai menyampaikan pandangan akhir pemerintah terhadap rev
Diketahui, pada Pileg 2014 Fahri berhasil mengamankan satu kursi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di DPR dari Dapil Nusa Tenggara Barat (NTB). Ketika itu, Fahri memperoleh suara tertinggi yaitu 125.083 suara.
Pada Pileg 2019 jalan Fahri untuk kembali mencalonkan diri sebagai calon legislatif terhambat. Salah satu penyebabnya adalah konflik internal antara Fahri dan PKS.
PKS melayangkan surat pemecatan kepada Fahri pada 6 April 2016, karena dinilai melanggar kode etik partai. Tak tinggal diam, Fahri pun membela diri di pengadilan terkait pemecatannya hingga sampai akhirnya memenangkan kasus tersebut di pengadilan.
Saat ini, di penghujung masa jabatannya di DPR, Fahri berpesan kepada anggota DPR yang baru untuk banyak membaca pada bulan-bulan pertama menjabat sebagai wakil rakyat.
Baca Juga: Undang-Undang Selesai Direvisi, Kenapa Fahri Hamzah Masih Juga Nyinyir Pada Pimpinan KPK?
Potret Fahri Hamzah muda versus sekarang.
"Mulailah minggu pertama, bulan-bulan pertama banyak baca, jangan banyak omong, baca konstitusi amandemen sampai empat kali, baca MD3 secara detail dan tata tertib," ujar Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan Jakarta, Jum'at (28/9/2019).
Fahri juga berpesan untuk pimpinan DPR periode berikutnya tak mengambil jarak dengan media. Menurut dia, pimpinan DPR harus terbuka kepada media. "Jangan jaga jarak dengan media, jangan anggap jadi pimpinan DPR terlalu banyak ruang tertutupnya tak baik. Dia harus terbuka, apa adanya," kata dia.
Sosok Fahri selama ini dikenal vokal mengkritik setiap kebijakan pemerintah. Ia juga salah satu pimpinan DPR yang mendukung disahkannya UU KPK hasil revisi yang banyak menuai penolakan dari berbagai pihak. Kendati demikian, kehadirannya di DPR dinilai memberi warna bagi parlemen.
Fahri Hamzah muda
Direktur Charta Politika Yunarto Wijaya menyampaikan rasa rindunya kepada Fahri Hamzah yang akan mengakhiri masa jabatan di DPR RI. Ia mengakui sering berbeda pendapat dengan inisiator Gerakan Arah Baru Indonesia (Garbi) itu.
"I'm gonna miss this guy, terlepas lebih sering beda pendapat, senior yg ini memberikan warna tersendiri buat adu argumentasi di DPR," kata Yunarto melalui akun Twitternya @yunartowijaya, Sabtu (28/9/2019).
Fahri Hamzah turut hadir dalam acara buka bersama di Istana Negara
Fahri menjawab cuitan Yunarto, ia mengatakan tunas-tunas calon pemimpin ke depannya akan muncul dengan sendirinya mengingatkan tantangan Indonesia ke depan membutuhkan pemimpin yang hebat.
"Tunas-tunas baru akan lahir secara alamiah...jika tantangan besar datang.. orang-orang hebat akan lahir...saya menduga krisis besar sedang datang menghampiri kita...semoga kita semua sanggup menghadapinya," ujar Fahri melalui akun Twitter Fahri Hamzah, Sabtu (28/9/2019). (Haryanti Puspa Sari/Kompas.com)