Fotokita.net - Tempat wisata yang disebut Negeri di Atas Awan Gunung Luhur ini menawarkan pemandangan alam yang cantik.
Negeri di Atas Awan Gunung Luhur terletak di Desa Citorek Kidul, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak di dalam Kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS).
Pesona yang ditawarkan di sini adalah panorama hamparan awan dilihat dari atas gunung.
Walaupun disebut gunung, namun ketinggalan Gunung Luhur hanya 901 mdp. Untuk menjangkaunya juga sangat mudah. Kendaraan baik roda empat maupun roda dua bisa langsung naik ke atas gunung.

:quality(100)/photo/2019/09/19/1585602996.jpeg)
Pemandangan Negeri Di Atas Awan di Gunung Luhur, Citorek, Kecamatan Cibeber Kabupaten Lebak, Banten
Salah satu pengelola Gunung Luhur, Sukmadi, mengatakan, Gunung Luhur pertama kali ditemukan oleh pekerja yang tengah melakukan perbaikan jalan provinsi yang menghubungkan Lebak utara dan selatan.
"Sekitar bulan September 2018, diikuti oleh warga sini yang juga penasaran, kemudian difoto lalu diunggah ke medsos, akhirnya viral," kata Sukmadi, Minggu (15/9/2019).
Usai viral di medsos, satu persatu pengunjung mulai datang.
Pesona Negeri di Atas Awan di Desa Citorek Kidul, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, Banten, Minggu (15/9/2019).(
Mereka menjuluki Gunung Luhur sebagai negeri di atas awan. Hamparan awan di Gunung Luhur tidak datang setiap saat.
Kata Sukmadi, waktu terbaik untuk melihat awan adalah mulai pukul 05.30 WIB hingga pukul 08.00 WIB.
Setelah ramai dikunjungi wisatawan baik dari luar provinsi bahkan luar negeri, pemerintah setempat akan membangun masjid di lokasi tersebut. Berikut cerita di balik negeri di atas awan Gunung Luhur:
Ditemukan pekerja yang tengah memperbaiki jalan
Salah satu pengelola Gunung Luhur, Sukmadi mengatakan, negeri di atas awan pertama kali ditemukan oleh pekerja yang tengah memperbaiki jalan provinsi yang menghubungkan Lebak utara dan selatan pada Bulan September 2018.
Baca Juga: Terungkap, Alasan Vladimir Putin Kutip Surat Ali Imran Ayat 103 yang Bikin Heran Warga Turki
Setelah sempat viral di media sosial, satu persatu pengunjung pun mulai datang, dan mereka menjuluki Gunung Luhur sebagai negeri di atas awan.
"Sekitar bulan September 2018, diikuti oleh warga sini yang juga penasaran, kemudian difoto lalu diunggah ke medsos, akhirnya viral," kata Sukmadi, Minggu (15/9/2019).
Pengunjung memadati obyek wisata negeri di atas awan Gunung Luhur, Kabupaten Lebak, Banten, Minggu (15/9/2019).
Ramai dikunjungi setiap akhir pekan
Sejak viral di media sosial, jumlah pengunjung negeri di atas awan Gunung Luhur mencapai ribuan orang setiap akhir pekan.
Sukmadi mengatakan, peningkatan pengunjung mulai terjadi sejak Juni atau setelah Lebaran Idul Fitri. Pada pekan kedua bulan Juni, tercatat 3.248 orang mengunjungi Gunung Luhur.
"Mulai paling ramai itu memang mulai Juni, Juli hingga September sekarang. Rata-rata pengunjung setiap bulan di atas 10.000 wisatawan," kata Sukmadi, Rabu (18/9/2019).
Baca Juga: Bantuan Satgas Karhutla Ditolak Riau, Begini Penjelasan Gubernur Anies Baswedan. Ada Apa Gerangan?
Pesona Negeri di Atas Awan di Desa Citorek Kidul, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, Banten, Minggu (15/9/2019).
Tampak seperti lautan manusia
Masih dikatakan Sumardi, jika pengunjung membludak, negeri di atas awan Gunung Luhur akan tampak seperti lautan manusia. Namun tetap tidak mengurangi pesona negeri di atas awan lantaran ada banyak spot untuk melihat hamparan awan di Gunung Luhur.
"Spot utama memang di atas bukit yang sudah kita sediakan. Namun, di sini di sepanjang jalan ke atas bukit juga ada tempat - tempat terbuka untuk menikmati pemandangan, dan tidak kalah indahnya dengan di atas," katanya.
Akan dibangun masjid
Setelah ramai dikunjungi wisatawan, objek wisata negeri di atas awan Gunung Luhur di Desa Citorek Kidul, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, Banten, akan dibangun masjid. Gubernur Banten Wahidin Halim mengatakan, Gunung Luhur nantinya akan memiliki masjid seperti Masjid Atta'awun di kawasan Puncak, Jawa Barat.
"Kita sepakat kemarin akan membangun masjid seperti Atta'awun di puncaknya. Minggu depan mulai peletakan batu pertama," kata Wahidin ditemui di Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B) Kota Serang, Rabu (18/9/2019).
Negeri di Atas Awan Gunung Luhur
Tak ingin dijadikan tempat maksiat
Dikatakan Wahidin, beberapa pekan ke belakang ini, objek wisata Gunung Luhur banyak dikunjungi oleh wisatawan yang penasaran dengan panorama hamparan awan.
Pengunjung tidak hanya datang dari wilayah Banten saja, tapi dari luar provinsi hingga ada wisatawan dari luar negeri yang juga penasaran dengan keindahan negeri di atas awan Gunung Luhur.
Lantaran banyak pengunjung, maka fasilitas di Gunung Luhur harus dibuat lengkap. Salah satunya adalah dengan pembangunan masjid.
"Karena di sana butuh masjid. Jangan sampai di sana jadi tempat maksiat. Akan sangat indah ada suara azan di puncak gunung itu," katanya. (KOMPAS.COM/ACEP NAZMUDIN)