Wiranto Klaim Mahasiswa Papua Menyesal Pulang Kampung, Benarkah Isi Maklumat Rakyat Papua Ini yang Jadi Pemicu Mereka Kembali ke Jayapura?

Senin, 09 September 2019 | 16:35
ANTARA FOTO

Sejumlah polisi menyisir Asrama Mahasiswa Papua di Jalan Kalasan 10, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (17/8/2019). Sebanyak 43 orang dibawa oleh pihak kepolisian untuk diminta keterangannya tentang temuan pembuangan bendera Merah Putih di depan asrama itu pada Jumat (16/8/2019).

Fotokita.net - Gubernur Papua Lukas Enembe pun geram atas dugaan rasisme yang dialami mahasiswa Papua di Surabaya dan Malang, Jawa Timur pada pertengahan Agustus silam.

Lukas Enembe pun mengancam akan memulangkan semua mahasiswa Papua di seluruh Indonesia.

Hal itu akan dilakukan Lukas Enembe jika para mahasiswa yang sedang mengenyam pendidikan itu tidak mendapatkan rasa aman.

Baca Juga: Berbekal Senjata Ini, Sekelompok Anak-anak Muda Ingin Bikin Maju Pelosok Papua. Foto-foto Aksi Mereka Bikin Kita Bangga

Hal itu diungkapnya Lukas Enembe saat menjadi nara sumber di Mata Najwa Rabu (21/8/2019) malam di Jakarta.

Sekarang ini, ancaman itu seolah terbukti. Sekalipun bukan atas perintah Lukas Enembe, tetapi saat ini sudah tersiar kabar ada sekitar 300 mahasiswa asal Papua, yang sebelumnya berkuliah di sejumlah daerah di Indonesia, kini telah kembali ke Jayapura.

Mengetahui hal itu, Gubernur Papua Lukas Enembe mengaku kaget karena sebelumnya Panglima TNI dan Kapolri telah memberikan jaminan keamanan bagi mahasiswa dan pelajar asal Papua yang menempuh pendidikan di luar Papua.

BBC Indonesia/Heyder Affan

Unjuk rasa mahasiswa Papua di Jakarta saat menolak perlakuan rasialisme dan diskriminasi yang mereka alami di sejumlah daerah.

"Memang sudah ada imbauan dari kami, saya arahkan waktu itu, kalau di NKRI tidak aman, kami pulangkan. Tapi ini aman, kenapa pulang, untuk apa?" tutur Lukas di Jayapura, Senin (9/9/2019). Lukas menyayangkan sikap para mahasiswa yang tidak berkoordinasi dengan pemerintah daerah yang mengirim mereka berkuliah.

Baca Juga: Tokoh Senior Papua Ini Bilang Bintang Kejora Adalah Bendera Budaya. Katanya, 'Mana Ada Belanda Mau Bikin Papua Merdeka. Itu Mimpi!'

Terlebih, saat ini rekonsiliasi sedang dilakukan dan seluruh institusi terkait telah memberikan jaminan keamanan bagi seluruh mahasiswa asal Papua.

ANTARA FOTO
ANTARA FOTO/DIDIK SUHARTONO

Polisi membawa sejumlah orang yang diamankan dari Asrama Mahasiswa Papua di Jalan Kalasan 10, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (17/8/2019). Sebanyak 43 orang dibawa oleh pihak kepolisian untuk diminta keterangannya tentang temuan pembuangan bendera Merah Putih di depan asrama itu pada Jumat (16/8/2019).

Namun, Lukas memastikan pemerintah daerah akan bersedia memfasilitasi para mahasiswa tersebut bila mereka bersedia kembali berkuliah di tempat sebelumnya.

"Jadi sekarang ini kami pusing mau taruh mereka (kampus mana). Kami akan panggil Gubernur, MRP dan DPR Papua Barat, Direktur Unima, Rektor Uncen, dan para bupati/wali kota untuk bicara kepulangan mahasiswa dalam jumlah besar tanpa pemberitahuan," ujar Lukas.

Baca Juga: Foto-foto Bendera Bintang Kejora Saat Demo Papua, Sejak Masa Presiden Ini Diakui Sebagai Bendera Budaya

Lukas mendapat dapat informasi bahwa sudah lebih dari 300 mahasiswa asal Papua yang telah kembali ke Jayapura. Sekitar 200 orang dari Manado dan lainnya dari Pulau Jawa.

Antara Foto/Didik Suhartono

Sejak penangkapan 17 Agustus lalu, penghuni asrama Kamasan menutup diri. LBH Surabaya menyebut para mahasiswa Papua menghindari ancaman keselamatan diri mereka.

Sebelumnya diberitakan, Ketua Majelis Rakyat Papua (MRP) Timotius Murib menyebut sudah ada utusan dari Kapolri yang meminta MRP meninjau kembali maklumat yang dikeluarkan.

Isi maklumat tersebut salah satunya adalah apabila mahasiswa dan mahasiswi Papua tidak merasa nyaman dan tidak ada perlindungan dari provinsi dan kabupaten/kota di seluruh Indonesia, mereka bisa kembali ke Papua.

Baca Juga: Berbekal Senjata Ini, Sekelompok Anak-anak Muda Ingin Bikin Maju Pelosok Papua. Foto-foto Aksi Mereka Bikin Kita Bangga

"Kami akan menggelar rapat untuk melihat kembali maklumat kami karena jangan-jangan maklumat kami itu dijadikan dasar oleh adik-adik kami pulang," kata Timotius.

BBC Indonesia/Anindita Pradana

Mahasiswa Papua di Jakarta menyesalkan stigma-stigma buruk yang masih dipercaya masyarakat.

Sementara itu, Menteri Koordinasi Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto menyebutkan bahwa Panglima TNI Hadi Tjahjanto akan mengirim pesawat Hercules untuk mengangkut mahasiswa Papua dan Papua Barat yang pulang kampung ke daerah mereka dari sejumlah daerah lain di Indonesia.

"Atas prakarasa Panglima TNI, disiapkan angkutan Hercules untuk bisa mengangkut mereka kembali ke tempat belajar," ujar Wiranto sebelum rapat koordinasi perkembangan dan situasi terkini Papua dan Papua Barat di Kemenkopolhukam, Senin (9/9/2019).

Adapun para mahasiswa asal Papua dan Papua Barat yang belajar di sejumlah daerah di Indonesia berbondong-bondong pulang kampung ke daerah asal mereka.

Baca Juga: Papua Sumbang Rp 26 Triliun ke Kas Negara, Pemerintah Kembalikan Rp 92 Triliun. Benarkah Rakyat Papua Belum Rasakan Manfaatnya?

TRIBUNNEWS.COM
SANOVRA JR

Suasana Asrama Mahasiswa Papua Cendrawasih IV Makassar pasca terjadi aksi saling lempar batu antara mahasiswa dan warga yang tidak dikenal di Jl Lanto Daeng Pasewang, Makassar, Senin (19/8/2019) malam. Serangan ini mengakibatkan kaca asrama tersebut rusak. Hingga saat ini belum ada keterangan resmi

Wiranto mengatakan, kepulangan mereka tersebut dibiayai oleh orangtua masing-masing dengan alasan adanya kekhawatiran perlakuan yang sewenang-wenang dari masyarakat sekitar. "

Ini isunya, isu yang digulirkan yang sampai ke orang tua di sana sehingga mereka menarik anak-anaknya kembali ke Papua dan Papua Barat," kata dia. Namun, setelah dijelaskan dan disampaikan fakta-fakta sesungguhnya, kata Wiranto, para mahasiswa itu menyesal telah pulang kampung.

Hal itu karena isu yang mereka dengar tidak benar sehingga mereka ingin kembali ke tempat mereka belajar sebelum pulang ke Papua dan Papua Barat.

Baca Juga: Yuk Kenalan dengan Mahasiswa Papua yang Juara Lomba Fisika Dunia. Mimpinya, Ingin Buat Sekolah dan Makan Siang Gratis di Tanah Kelahirannya

ANTARA FOTO
ANTARA FOTO/DIDIK SUHARTONO

Sejumlah anggota Detasemen Gegana Satbrimob Polda Jatim menyisir Asrama Mahasiswa Papua di Jalan Kalasan 10, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (17/8/2019). Sebanyak 43 orang dibawa oleh pihak kepolisian untuk diminta keterangannya tentang temuan pembuangan bendera Merah Putih di depan asrama itu pada Juma

Menurut Wiranto, rencana penarikan kembali para mahasiswa asal Papua dan Papua Barat itu ke daerah tempat mereka belajar disertai dengan jaminan dari pejabat daerah setempat.

Jaminan itu bahwa mahasiswa Papua dan Papua Barat di tempat mereka belajar tidak akan ada tekanan apa pun dan tak ada masyarakat yang mengganggu dan menempatkan mereka sebagai orang lain.

Baca Juga: Terkuak Kisah Pilu Rasisme Mahasiswa Papua, 'Ih, Kalian Bau dan Suka Makan Babi Mentah!'

"Dititipkan kepada pejabat dimana mereka belajar untuk melindungi, merawat, memperlakukan mereka sebagai keluarga di daerah mereka belajar," ucap dia. Persoalan pulang kampungnya mahasiswa asal Papua dan Papua Barat itu menjadi salah satu konsern dari Presiden Jokowi terkait persoalan Papua.

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya