Cerita Gigih Kakek dari Suami Lulu Tobing yang Sukses Dirikan Usaha Pelayaran. Kini, Bisnisnya Makin Menggurita...

Selasa, 27 Agustus 2019 | 07:47
instagram.com/bannimmulia

Bani Mulia pamer kemesraan dengan Lulu Tobing

Fotokita.net- Bani Maulana Mulia telah meminang aktris senior Lulu Tobing. Tentu saja, kabar ini menjadi perbincangan hangat di media sosial. Maklum, Bani Mulia tercatat sebagai generasi penerus dari salah satu perusahaan pelayaran dan distribusi barang terbesar di Indonesia, PT Samudera Indonesia.

Bani Mulia adalah cucu dari Soerdarpo Sastrosatomo. Sang kakek punya pengalaman sebagai juru runding ulung yang keluar dari hiruk pikuk politik, lalu mendirikan PT. Samudera Indonesia. Berkat kerja keras sang kakek itu,PT. Samudera Indonesia menjadi perusahaan papan atas di bidang pelayaran, yang pernah menguasai distribusi barang se-Indonesia.

Saat ini Bani Mulia menjabat sebagai dirut di perusahaan yang didirikan oleh sang kakek.

Banyak catatan mentereng yang pernah dicatat oleh Kakek mertua Lulu Tobing ini.

Baca Juga: Kisah Unik Kebiri dalam Sejarah Panjang Peradaban Manusia. Tapi, Ulama Kita Masih Belum Satu Suara Soal Hukuman Kebiri, Apa Dasarnya?

instagram.com/lutob

Anggunya penampilan Lulu Tobing kenakan kebaya di hari pernikahannya dengan Bani M Mulya cucu Raja Kapal Soedarpo Sastrosatomo

Dilansir Sosok.ID dari laman Wikipedia.org, Soerdarpo Sastrosatomo adalah seorang diplomati ulung, serta juru runding di beberapa perjanjian saat awal kemerdekaan Indonesia.

Pria kelahiran Pangkal Susu, Langkat, Sumatera Utara, pada 30 Juni 1920 ini adalah pendiri perusahaan dimana suami Lulu Tobing menjabat jadi dirutnya.

Soedarpo adalah anak dari Mas Sadeli Sastrosatomo dan Rd. Ngt Sarminah asal Klaten, Jawa Tengah.

Ayahnya bekerja sebagai petugas jawatan garam dan candu di kawasan Sumatera sekitar tahun 1920-an.

Tahun 1929, saat ia berusia 9 tahun, sang ayah mangkat.

Sosok.grid.id
Sosok.grid.id

Soedarpo Sastrosatomo.

Soedarpo kecil bersama kedelapan saudaranya kemudian dibawa kembali ke Klaten.

Ia mengenyam pendidikan MULO dan AMS pada masa penjajahan Belanda di Yogyakarta.

Baca Juga: Rakyat Menjerit, Pencemaran Sungai Ciujung yang Tak Berujung. Foto-Foto Ini Perlihatkan Kisahnya

Di AMS inilah ia bertemu dengan sahabatnya yang kelak jadi wartawan kawakan, Rosihan Anwar.

Singkat cerita, Soedarpo muda melanjutkan pendidikannya di Ika Daigaku (Fakultas Kedokteran UI pada masa pendudukan Jepang).

Disana sepakterjangnya sebagai aktivis kemerdekaan dimulai, bersama dengan Soedjatmoko dan kakaknya, Soebandio Sastrosatomo mereka sering melancarkan aksi protes terhadap Jepang.

Baca Juga: Apakah Kalimantan Timur Bebas Bencana? Data Tunjukkan Bencana Paling Banyak Terjadi Tahun 2016

Sosok.grid.id
Sosok.grid.id

Soedarpo Sastrosatomo.

Salah satunya aksi mogok massal bersama kelompok mahasiswa Asrama Prapatan 10 dan Asrana Mahasiswa Kedokteran Ika Daigaku pada bulan Juni 1945.

Hingga mereka dipanggil oleh Sutan Syahrir dan beberapa tokoh nasional masa itu karena aksi mereka tersebut.

Kedekatan Soedarpo dan sahabatnya Soedjatmoko membawa mereka masuk dalam jajaran pekerja Kementrian Penerangan di awal kemerdekaan Indonesia di bawah Perdana Menteri Sutan Syahrir.

Bahkan sepak terjang keduanya dianggap sebagai sebuah pasangan emas oleh wartawan senior Rosihan Anwar.

Dalam suatu kesempatan Rosihan Anwar pernah berkata bahwa sahabat masa sekolahnya, Soedarpo, bersama dengan Soedjatmoko menjadi diplomat handal kepunyaan Indonesia.

Baca Juga: Teka-teki Lokasi Ibu Kota Baru Terkuak, Rupanya Ada 5 Negara yang Juga Pernah Punya Rencana Pindahkan Ibu Kota

Dalam buku berjudul "Biografi Soedarpo Sastrosatomo", karangan Rosihan Anwar, kakek dari Bani M Mulia adalah penghubung antara Sutan Syahrir dengan Soekarno-Hatta ketika perundingan Linggarjati sedang berlangsung.

Dari meja perundingan di tanah air, karir diplomasi Soedarpo berlanjut ke New York, Amerika Serikat.

Menurut Rosihan Anwar pada 1948 bersama LN Palar, Soemitro dan Soedjatmoko, Soedarapo ditugaskan di Kedutaan Besar Republik Indonesia.

Baca Juga: Glenn Fredly dan Mutia Ayu Saling Pajang Foto Pernikahan, Inilah Sosok Fotografer yang Abadikan Momen Bersejarah Itu

Dia ditunjuk sebagai atase pers.

Di negeri Paman Sam, Soedarpo dan Soemitro meminta dukungan pemerintah Amerika atas kedaulatan Indonesia.

Namun karir politik Soedarpo muda terhenti ketika ia secara resmi mengajukan permohonan berhenti sebagai diplomatik saat Ali Sastroamidjojo menjabat menjadi Dubes di Amerika tahun 1950.

Kisah unik dari Soedarpo adalah sebelum ia mengundurkan diri jadi diplomat Indonesia di AS, ia sempat berkeliling Indonesia selama tiga bulan untuk mengamati bisnis apa yang bisa ia jajaki apabila keluar dari dunia politik.

Nasib baik dipihak Soedarpo, dengan usaha yang cukup keras dan kegigihan yang tak terhenti akhirnya ia sedikit demi sedikit bisa membangun bisnis yang luar biasa sukses.

Baca Juga: Raih Juara Dunia Bulutangkis untuk Ketiga Kali, Ahsan/Hendra Buktikan Umur Tak Bisa Padamkan Prestasi. Foto-Foto Ini Tunjukan Euforianya

Bahkan perusahaan yang ia dirikan PT. Samudera Indonesia menjadi perusahaan besar, bahkan aset yang dimiliki oleh perusahaan keluarga Soedarpo Sastrosatomo ini diperhitungkan di kancah Internasional.

Dilansir dari Forbes.com, tercatat aset kekayaan bisnis milik keluarga Soedarpo Sastrosatomo pernah meraih peringkat 37 keluarga terkaya versi Forbes tahun 2006.

Artikel ini pernah tayang di Sosok.grid.id oleh Andreas Chris Febrianto Nugroho dengan judul asli "Sosok Soedarpo Sastrosatomo, Kakek Mertua Lulu Tobing, Salah Satu Perunding Perjanjian Linggarjati Hingga Dirikan Perusahaan Pelayaran"

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya