Fotokita.net - Kejadian itu terjadi begitu cepat. Sesosok laki-laki dengan seragam polisi sekonyong-konyong berlari dari kerumunan massa. Kondisi tubuhnya mengenaskan. Api menyelimuti sekujur tubuhnya.
Demonstrasi gabungan elemen mahasiswa di Cianjur, Jawa Barat, Kamis (15/8/2019) mendadak kacau. Polisi yang terbakar itu membuat orang-orang terperangah. Sejumlah orang coba mematikan api yang membakar tubuh polisi yang diketahui bernama Aiptu (sekarang Ipda) Erwin Yudha dengan air seadanya dari gelas-gelas air mineral.
Setelah berlari dengan tubuh terbakar anggota Bhabinkamtibmas itu tergolek sendirian di tepi trotoar. Saat itulah, seorang pelajar bernama M Ridwan Suryana (18) tiba-tiba muncul berlari menghampirinya.
“Awalnya saya tidak berani mendekat karena situasinya kacau. Tapi saya beranikan diri karena lihat Bapak itu kasihan mengerang kesakitan,” kata Ridwan, siswa kelas XII SMK Pasundan Cianjur jurusan Akuntansi itu, Jumat (16/8/2019).
Ridwan menjadi perbincangan warganet karena aksi heroiknya menolong Aiptu Erwin yang tergeletak tak berdaya di pinggir jalan.
Ridwan mengaku ada di lokasi unjuk rasa itu sendiri karena tengah menjalani magang atau praktik kerja lapangan (PKL) di salah satu kantor di lingkungan Pendopo Bupati Cianjur. Sesaat sebelum kejadian itu berlangsung, dia sedang istirahat makan siang.
“Saya dengar ada demo di depan, saya penasaran lalu ke sana untuk melihat, tiba-tiba pada ribut suasananya jadi kacau,” tutur Ridwan. Seorang polisi, lanjut dia, tiba-tiba berlari dalam kondisi terbakar.
Setelah api dipadamkan oleh beberapa orang, dia sempat tergeletak tak berdaya di pinggir jalan. “Saya cari-cari air nemu dari gelas Aqua, saya minumkan ke bapak polisi itu sambil coba menenangkannya,” ucapnya.
Saat menemani korban, Ridwan pun mencoba berteriak-teriak meminta bantuan hingga beberapa anggota polisi dan Satpol PP kemudian datang menghampiri.
"Mereka lalu nyetop angkot untuk membawanya ke rumah sakit. Saat itu kondisinya setengah tak sadarkan diri, saya ikut menggotong ke dalam angkot,” katanya. Foto dirinya yang sedang menolong korban pun kini tersebar luas di laman Facebook dan Instagram dengan dibanjiri komentar pujian.
“Saya tidak punya maksud apa-apa, saat itu saya spontanitas saja ingin menolongnya karena kasihan melihatnya sendirian mengerang kesakitan,” ujarnya.
Aiptu (sekarang Ipda) Erwin Yudha, anggota Polres Kota Cianjur mengalami luka bakar di atas 65 persen saat mengamankan demo mahasiswa di depan Kntor Bupati Cianjur, Jawa Barat, Kamis (15/8/2019).
Baca Juga: Mengapa Warga Aceh Gelar Aksi Bela Ustaz Abdul Somad? Demo Ini Banyak Diikuti oleh Anak Remaja
Erwin terpaksa dirujuk ke Rumah Sakit Umum Pertamina Jakarta pada Jumat (16/8/2019) untuk mendapatkan perawatan intensif. Saat itu kondisi Erwin belum stabil, namun sudah melewati masa kritis sehingga memerlukan perawatan yang lebih intensif. Sebelumnya Erwin sempat dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.
Saat tiba di RS Polri Kramat Jati, Aiptu Erwin dalam keadaan sadar walaupun mengalami luka bakar yang parah. Kepala Rumah Sakit Polri Kramat Jati Brigjen Pol Musyafak, mengatakan Erwin alami luka bakar hampir di seluruh bagian tubuhnya, yakni di muka, kedua tangan, kaki dari ujung sampai paha, dan sebagian dada.
"( Luka bakar) di muka, kemudian kedua tangan, kaki, dari ujung kaki sampai paha dan sebagian dada," ujar Musyafak.
Kini, kita dapat kabar Erwin Yudha Wildani meninggal setelah menjalani perawatan intens di Rumah Sakit Pusat Pertamina, Jakarta.
"Iya betul, meninggal pukul 01.38 WIB," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo, Senin (26/8/2019). Kondisi Erwin dikabarkan terus menurun sejak Minggu (28/8/2019) karena komplikasi gula darah yang terus naik dan hemoglobin yang menurun Aiptu Erwin mendapatkan kenaikan pangkat luar biasa, termasuk juga 3 rekannya yang saat ini masih menjalani perawatan. Kenaikan pangkat berdasarkan pertimbangan bahwa keempatnya telah berdedikasi dan mengbadi kepada masyarakat serta institusi Polri.
Polisi juga telah menetapkan lima tersangka terkait kasus tersebut. Kelima tersangka ini berinisial R, OZ, AB, MF dan RR yang semuanya berstatus mahasiswa.
Menurut Direktur Ditreskrimum Polda Jabar Kombes Iksantyo, Sabtu (24/8/2019), kelimanya memiliki peran masing-masing, dari aksi demo, pembakaran ban, hingga menyiapkan bahan bakar bensin.
"Ada juga pelaku yang melempar bensin. Sudah kami dalami masing-masing perannya," katanya. (Firman Taufiqurrahman/Kompas.com)