Percaya Tidak, Sarjana Skotlandia Ini yang Berikan Nama Indonesia untuk Deretan Pulau di Khatulistiwa

Minggu, 25 Agustus 2019 | 08:52
NASA

Pemandangan Indonesia di malam hari dilihat dari Stasiun Luar Angkasa Internasional.

Fotokita.net- Kata tunggal 'Indonesia' telah menandakan jalan dan sejarah panjang yang rumit bagi bangsa ini.

Semua ini berkaitan dengan perjuangan untuk kemerdekaan, identitas nasional, dan politik yang meyatukan berbagai ras dari seluruh wilayah dalam satu identitas bernama 'Indonesia'.

Baca Juga: Tak Lagi Hidup Berpindah di Belantara, Suku Terasing yang Tak Bisa Bahasa Indonesia Ini Ikut Upacara dan Perayaan Kemerdekaan

Sebelum membahas bagaimana Indonesia memperoleh namanya, jauh sebelum merdeka, banyak negara di dunia memanggil Indonesia dengan sebutan berbeda-beda.

Orang-orang Cina misalnya, mereka menyebut Indonesia dengan sebutan Nan-hai, yang berarti kepulauan Laut Selatan.

naruedom/Thinkstock
naruedom/Thinkstock

Peta Indonesia

Lalu, orang-orang dari India menyebutnya Dwipantara, sementara orang-orang Arab menyebutnya Jaza'ir al-Jawi, atau kepulauan Jawa.

Nama-nama tersebut merujuk pada suatu wilayah dengan kepulauan yang terbentang jauh nan luas.

Baca Juga: Cerita Sukses Terapi Autisme, Bedakan Foto-foto Anak Sulung Dian Sastro yang Dulu Jarang Menatap Lensa Kamera dan Kini Gagah dalam Foto

Pixabay

Bendera Indonesia.

Lain pula dengan Eropa, mereka punya cara pandang sendiri dalam menyebut Indonesia.

Sebagai sebuah tanah yang eksotis dan membentuk satu etinitas, mereka menyebutnya 'Hindia', atau terkadang disebut dengan 'Hindia Timur'.

Seiring perkembangan zaman, studi tentang budaya dan etnis pribumi di kepulauan itu, telah memunculkan persepsi baru.

Pencarian nama negara, dari sebuah kepulauan yang terbentang luas adalah upaya ilmiah yang mulai digagas.

Baca Juga: Kata Dokter Ahli Tangani Gigitan Ular Berbisa dengan Isap Darah Bagian yang Digigit Cuma Mitos dalam Film. Inilah Penjelasannya!

Para sarjana Eropa, telah mengajukan nama-nama yang berbeda di surat-surat penelitian mereka.

Sebagian besar nama yang diberikan berkisar pada gagasan 'Hindia' dan 'pulau' dalam bahasa atau kata-kata yang berbeda.

AFP
070349+0000

Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) membentangkan bendera saat Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi 1945 di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu (17/8/2019). Peringatan HUT RI tersebut mengangkat tema SDM Unggul Indonesia Maju.

Setelah bolak-balik memberi nama berbeda, George Samuel Windsor Earl, seorang etnolog Inggris, yang pertama kali menciptakan istilah 'Indunesia' ia memperkenalkannya ke dalam wacana ilmiah pada tahun 1850.

'Indus' berasal dari 'Hindia' sementara 'nesia' adalah bahasa Yunani untuk 'pulau' (nesos).

Baca Juga: Upacara Bendera Dirgahayu Repbulik Indonesia ke-74, Jokowi Kenakan Simbol Kebudayaan Kebanggaan. Foto-Foto Ini Buktinya

Kemudian, James Richardson Logan, seorang sarjana Skotlandia, menggantikan 'u' di 'Indunesia' dengan 'o', dan jadilah nama 'Indonesia'.

Sejak saat itu nama Indonesia mulai akrab dikenal banyak orang, meskipun pada saat itu, Indonesia masih terbagi dalam beberapa kerajaan dan etnis yang berbeda.

Meskipun waktu itu nama Indonesia telah lama berkembang, Belanda menolak nama itu, selama era kolonial, mereka bersikeras menyebutnya 'Hindia Belanda.'

Namun, selama gerakan kemerdekaan pada awal 1920-an, nama Indonesia mulai digaungkan kembali oleh orang-orang pribumi.

Baca Juga: Beli Kamera dengan Cara Kredit, Penyandang Disabilitas Ini Akhirnya Raih Sukses Lewat Fotografi. Lihatlah Foto-foto Karyanya yang Bikin Kita Tercengang!

ANTARA FOTO
ANTARA FOTO/MAULANA SURYA

Warga mengibarkan bendera di Sungai Kalianyar, Solo, Jawa Tengah, Sabtu (17/8/2019). Selain untuk merayakan HUT ke-74 Tahun Republik Indonesia, aksi tersebut digelar sebagai kampanye pelestarian sungai.

Para cendikiawan Indonesia yang mengenyam pendidikan tinggi, mengusulkan untuk merangkul nama 'Indonesia' untuk menggantikan label yang diberikan Belanda pada tanah air mereka.

Hal itu semata-mata untuk menyatukan ratusan kelompok etnis pribumi, dengan sistem dan otoritas sosial mereka sendiri.

Satu nama untuk mendefinisikan identitas dari seluruh wilayah dan lokalitas yang berbeda.

Hingga akhirnya para pemuda dari berbagai pulau dan kota mulai mendeklarasikan diri mereka sebagai pejuang kemerdekaan 'Indonesia'.

Baca Juga: Aksi Mahasiswa Papua Jakarta, Teriakan Papua Merdeka Hingga Atribut Bintang Kejora Bermunculan. Ini Foto-Fotonya

Mereka tergabung dalam wilayah konseptual dengan membawa satu kesamaan nasib, yaitu sama-sama tertindas oleh bangsa Belanda.

Hingga akhirnya setelah berhasil memperoleh kemerdekaan pada 17 Agustus 1945.

AFP
070320+0000

Presiden Joko Widodo menyerahkan bendera kepada Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) saat Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi 1945 di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu (17/8/2019). Peringatan HUT RI tersebut mengangkat tema "SDM Unggul Indonesia Maju".

Semua wilayah ini mulai terlepas dari perbedaan budaya dan etnis mereka, orang-orang pribumi mulai bersatu dalam etinitas dan mengakui diri mereka sebagai Bangsa Indonesia.

*Artikel khusus Edisi 17 Agustus pernah tayang di Intisari Online

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Sumber : intisari online

Baca Lainnya