Fotokita.net – Dalam berkarya pasti kita memikirkan banyak hal terkait apa yang akan kita lakukan, berapa banyak biaya yang dibutuhkan hingga bagaimana cara kita memulai. Sampai-sampai kita tidak memulai-mulai karena memikiran banyak hal.
Keterbatasan. Kita kerap kali memikirkan keterbatasan yang kita punya ketika kita akan mewujudkan sebuah impian.
Sikap berpikir antisipatif atas kerja dan karya apa yang akan kita buat tentu merupakan intuisi natural tubuh kita. Tapi, memiliki persepsi atas keterbatasan diri kita, itu berarti sama dengan kita mendiskriminasi diri kita sendiri.
inilah sosok fotografer difabel ternama asal Banyuwangi, Achmad Dzulkarnain
Hal itulah yang dilakukan oleh seorang fotografer bernama Achmad Zulkarnain atau kerap disapa Bang Dzul.
Pria asal Banyuwangi ini sejatinya bukan fotografer biasa. Berawal dari tukang foto KTP di sebuah warnet di Banyuwangi, dirinya menemukan keasyikan tersendiri atas kegiatan jeprat-jepret nya.
Baca Juga: Jokowi Beri Titah, Akankah TNI Hukum Serdadu yang Diduga Berbuat Rasis Pada Mahasiswa Papua?
Dianugerahi Tuhan fisik yang terbatas tidak menjadikannya mengurung diri di kamar dan bersedih.
Justru karena keterbatasan yang ia miliki, ia ingin menunjukan kepada dunia bahwa diskriminasi tidak datang dari orang lain, “Diskriminasi tercipta oleh kepala kita sendiri”, ujar Bang Dzul ketika dihubungi Fotokita pada Jumat (23/8/2019).
Baca Juga: Foto-foto Boneka yang Bikin Kita Merinding. Berani Lihat Karya Foto dari Kejelian Fotografer Ini?
“Kami hanya ingin berbicara kepada dunia bahwa kami telah merdeka dari kata keterbatasan,” begitu tulis Bang Dzul di instagram@bangdzoel_.
sosok Bang Dzul mengajarkan kita akan suatu kesungguhan dan tekad
Kemampuan dia menekuni dunia fotografi bermula dari belajar otodidak. Kemudian dengan keberaniannya dia membeli kamera DSLR dengan cara kredit.
Setelah mengangsur kamera selama 1 tahun 8 bulan, dia terus belajar cara memotret ditemani dengan mbahnya, Mbah Youtube.
Seiring berjalannya waktu, Bang Dzul yang sempat menjadi pegawi di kantor advokat mengundurkan diri dan memutuskan fokus di dunia fotografi dengan membuka jasa fotografer.
Pada suatu kesempatan di tahun 2017, dia mengisi sebuah acara lomba fotografi khusus difabel Bandung, dan dia dipilih sebagai Coaching Clinic pada acara tersebut. Kemudian dia di sana bertemu dengan Darwis Triadi, pemilik Darwis Triadi Shool of Photography di daerah Jakarta Selatan.
“Saya ketemu dengan Babeh Darwis Triadi, dan ditawari ‘gimana kalau sekolah di Jakarta aja biar lebih dapat ilmunya?’’’ ucap Bang Dzul di program televise SAPA Indonesia, Kompas TV.
“Dan tanpa pikir panjang, ‘ya udah Beh saya berangkat ke Jakarta,’” tambahnya.
Pekerjaan fotografer professionalnya yang pertama adalah fotografer wedding. Kemudian jasanya pernah dipakai oleh PT. Pelindo, GL Craft, dan Dian Sastro Wardoyo.
Saat ini dia tinggal di Banyuwangi dan menjadi full-time photographer.