Tumpahan Minyak Serupa Pernah Terjadi di Balikpapan, Pemulihannya Makan Waktu Bertahun-tahun! Foto-foto Ini Buktinya!

Rabu, 07 Agustus 2019 | 06:20
TRIBUN KALTIM/FACHRI RAMADHANI

Sebanyak 259 aparat keamanan dikerahkan membersihkan tumpahan minyak di sepanjang Pantai Monpera hingga Pelabuhan Semayang, Senin (2/4/2018)

Fotokita.net - Bencana industri seperti yang dialami Pesisir Karawang dan sejumlah daerah terdampak tumpahan limbahminyak Pertamina pernah terjadi juga di Teluk Balikpapan.

Melansir dari Mongabay.co.id, insiden ini terjadi pada hari Sabtu (31/3/2018) di Teluk Balikpapan, Kalimantan Timur, akibat kebocoran pipa Pertaminaperairan Lawe-lawe Penajam Paser Utara.

Dikabarkantumpahan minyak ini telah menyebar seluas 20.000 hektar atau 200 kilometer persegi.

Lukas Czvit Lukas/Mongabay Indonesia

Foto udara dari kawasan Teluk Balikpapan, Kaltim yang tercemar tumpahan minyak

Baca Juga: Limbahan Minyak di Pantai Karawang tak Kunjung Menghilang. Warga Gotong-Royong Membersihkan, Foto-foto Ini Buktinya

Widodo Pranowo, Kepala Laboratorium Data Laut dan Pesisir Pusat Riset Kelautan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), menjelaskanfaktor akumulasi yang dikeluarkan minyak akan sangat berbahaya bagi biota laut dan manusia.

Melansir dari Antara sedikitnya ada 162 kapal nelayan yang tidak bisa melaut akibat insiden fatal ini.

Tumpahan minyak ini bahkan sempat mengakibatkan kebakaran karena saking pekatnya.

Penyebab bocornya pipadiduga karenahantamandari jangkar kapalMV Ever Judger.

Baca Juga: Foto-foto Buktikan Pantai Wisata Rusak oleh Minyak Mentah yang Tumpah. Bencana Ekologis Ancam Pesisir Karawang!

(Antaranews Kaltim/Novi Abdi)

Sejumlah warga menyaksikan kobaran api dan asap hitam di perairan laut Teluk Balikpapan pada Sabtu (31/3/2018

Kerusakan ekosistem akibat kejadian ini sangatlah parah. DLH (Dinas Lingkungan Hidup)menyatakan pemulihan akibat dampak dari bencana ini tidak mungkin dalam waktu singkat, bahkan bisa belasan tahun.

Mongabay mencatat sekitar 34 hektar mangrove di Kelurahan Kariangau tercemar, 6.000 mangrove di Kampung Atas Air Margasari, 2.000 bibit mangrove warga Kampung Atas Air Margasari dan kepiting mati di Pantai Banua Patra.

Proses oksidasi akibat pancaran sinar matahari menyebabkan zat-zat minyak menguapke udara dan terhirup oleh warga.

Baca Juga: Kebakaran Hutan dan Lahan di Riau Kian Parah, Warga dan Gubernur Derita ISPA. Foto-foto Ini Bikin Kita Cemas!

Akibatnya warga di area pemukiman yang banyak tumpahan minyak rasakan mual dan pusing.

Maulana Malik/Mongabay Indonesia

Mangrove yang tercemar tumpahan minyak di Teluk Balikpapan, Kaltim

TRIBUN KALTIM/FACHRI RAMADHANI

Sebanyak 259 aparat keamanan dikerahkan membersihkan tumpahan minyak di sepanjang Pantai Monpera hingga Pelabuhan Semayang, Senin (2/4/2018)

Facebook KLHK/ Mongabay Indonesia

Biota laut yang mati karena tumpahan minyak di Teluk Balikpapan

Mongabay

sisa-sisa dampak dari insiden tumpahan minyak di Teluk Balikpapan

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Sumber : mongabay.co.id, TribunKaltim

Baca Lainnya