Follow Us

Anggota DPR Sentil Panglima & KSAD Tak Akur, Jenderal TNI Ini Bentak Menteri Sampai Bikin Presiden Terdiam, Foto Sosoknya Dibahas

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Selasa, 13 September 2022 | 13:50
 Jenderal TNI M Jusuf membentak menteri sampai bikin Presiden terdiam, terkini anggota DPR sentil Panglima TNI dan KSAD tak akur.
Istimewa

Jenderal TNI M Jusuf membentak menteri sampai bikin Presiden terdiam, terkini anggota DPR sentil Panglima TNI dan KSAD tak akur.

Popularitas Jusuf sebagai orang nomor satu di ABRI melesat cepat. Dia dianggap bisa menerjemahkan tugas yang diberikan langsung oleh Soeharto yakni manunggal dengan rakyat. Tak hanya itu, mantan ajudan Kahar Muzakkar ini juga dikenal sangat dekat dengan prajurit.

Popularitas itu ternyata memiliki dampak. Lantaran terlalu sukses, jaringan intelijen Soeharto yang dimotori Letjen Leonardus Benyamin Moerdani memasok informasi ke Istana. Jusuf dinilai memiliki ‘ambisi politik’.

Muncullah informasi intelijen yang menyebut niat Jusuf menggalang kekuatan internal untuk menjadi presiden. Ini terbaca dari seringnya dia mengunjungi barak-barak prajurit, serta perhatiannya yang besar terhadap kesejahteraan dan perlengkapan pasukan.

“Diduga, Jenderal Jusuf sedang melakukan penggalangan kekuatan—persis yang dilakukan Jenderal Sumitro sebelum peristiwa Malari meletus. Bedanya, Sumitro berorasi di kampus-kampus,” tulis A Pambudi dalam buku Sintong & Prabowo: Dari ‘Kudeta LB Moerdani’ sampai ‘Kudeta Prabowo.

Kasak-kusuk makin kencang. Jusuf bahkan dirumorkan memberikan kenaikan pangkat langsung di lapangan bagi prajurit berprestasi demi mengerek popularitasnya. Soeharto tak diam mendengar isu tersebut.

Baca Juga: Isu Konflik Jenderal Dudung Dibantah, Ucapan Panglima TNI Ini Bisa Bahayakan KSAD, Foto Petinggi Militer Dibahas

 Jenderal TNI M Jusuf membentak menteri sampai bikin Presiden terdiam, terkini anggota DPR sentil Panglima TNI dan KSAD tak akur.
Istimewa

Jenderal TNI M Jusuf membentak menteri sampai bikin Presiden terdiam, terkini anggota DPR sentil Panglima TNI dan KSAD tak akur.

Pada suatu malam, kata Atmadji, Soeharto mengumpulkan sejumlah pejabat tinggi di Jalan Cendana, kediamannya. Pertemuan ini membahas hal-hal yang berkaitan dengan masalah kenegaraan.

Mereka yang dipanggil menghadap antara lain Mensesneg Soedharmono, Sekkab Moerdiono, Asintel Hankam Letjen Benny Moerdani, Mendagri Amir Machmud dan Jusuf. Dalam pertemuan itu Amir Machmud membuka suara tentang adanya suara-suara mengenai kopopuleran Jusuf.

Diungkit pula tentang isu ambisi politiknya. Dengan demikian, hal itu perlu ditanyakan langsung kepada yang bersangkutan. Tiba-tiba Jenderal Jusuf menggebrak meja dengan tangannya. “Bohong! Itu tidak benar semua!” kata dia dengan suara keras.

“Saya ini diminta untuk jadi Menhankam/Pangab karena perintah Bapak Presiden. Saya ini orang Bugis. Jadi saya sendiri tidak tahu arti kemanunggalan yang Bahasa Jawa itu. Tapi saya laksanakan perintah itu sebaik-baiknya tanpa tujuan apa-apa!”.

Dalam rapat tersebut, Jusuf pun membela diri dengan mengatakan bahwa dia hanya mencoba menjalankan perintah sebaik-baiknya.

Editor : Fotokita

Baca Lainnya

Latest