Follow Us

NIlai Kemanusiaan Apakah yang Diterapkan Petugas Pemadam Kebakaran? Jawaban Soal Buku Tematik Kelas 6 SD Tema 7 Halaman 45-52

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Kamis, 04 Februari 2021 | 05:55
Sejumlah petugas pemadam kebakaran (Damkar) DKI Jakarta menyemprotkan cairan disinfektan di sepanjang Jalan MH Thamrin-Sudirman, Jakarta Pusat, Kamis (31/12/2020) malam.
Dok Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta

Sejumlah petugas pemadam kebakaran (Damkar) DKI Jakarta menyemprotkan cairan disinfektan di sepanjang Jalan MH Thamrin-Sudirman, Jakarta Pusat, Kamis (31/12/2020) malam.

Berlatihlah menyanyikan lagu “Gundul Gundul Pacul”. Berlatihlah terus dan mengulang-ulanginya hingga kamu dapat bernyanyi dengan baik. Perhatikan pengucapan syair lagu agar jelas dan dipahami pendengar. Nyanyikan lagu “Gundul Gundul Pacul” dengan nada dasar yang berbeda. Rasakan mana yang lebih nyaman bagimu untuk menyanyikannya.

>>> Halaman 50

‘Gundul-Gundul Pacul’ adalah salah satu lagu daerah yang ditulis oleh Sunan Kalijaga pada tahun 1400-an. ‘Gundul-Gundul Pacul’ adalah lagu nasihat dari sang Wali bagi para pemimpin Jawa untuk mengutamakan kesejahteraan rakyatnya. Arti gundul adalah kepala plontos tanpa rambut. Kepala adalah lambang kehormatan dan kemuliaan seseorang, sementara rambut adalah mahkota lambang keindahan kepala. Dengan demikian, gundul artinya adalah kehormatan yang tanpa mahkota. Pacul adalah cangkul.

Baca Juga: Inilah Kunci Jawaban Buku Tematik Kelas 6 SD Tema 1 Subtema 3, Ayo Selamatkan Hewan dan Tumbuhan Halaman 141-145

Orang Jawa mengatakan bahwa pacul adalah papat kang ucul (“empat yang lepas”), dengan pengertian kemuliaan seseorang sangat tergantung kepada empat hal, yaitu cara orang tersebut menggunakan mata, hidung, telinga, dan mulutnya. Jika empat hal itu lepas, kehormatan orang tersebut juga akan lepas. Mata digunakan untuk melihat kesulitan rakyat. Telinga digunakan untuk mendengar nasihat.

Hidung digunakan untuk mencium wewangian kebaikan. Mulut digunakan untuk berkata-kata yang adil. Gembelengan artinya “besar kepala, sombong, dan bermain-main” dalam menggunakan kehormatannya. Dengan demikian, makna kalimat ini adalah bahwa seorang pemimpin sesungguhnya bukan orang yang diberi mahkota, tetapi pembawa pacul untuk mencangkul (mengupayakan kesejahteraan bagi rakyatnya).

Namun, orang yang sudah kehilangan empat indra tersebut akan berubah sikapnya menjadi congkak (gembelengan). Nyunggi nyunggi wakul kul, gembelengan. Nyunggi wakul (membawa bakul di atas kepala) dilambangkan sebagai menjunjung amanah rakyat. Namun, saat membawa bakul, sikapnya sombong hati (gembelengan). Wakul ngglimpang (bakul terguling) melambangkan amanah dari rakyat terjatuh, akibat sikap sombong saat membawa amanah tersebut. Segane dadi sak ratan (nasinya jadi sehalaman) melambangkan hasil yang diperoleh menjadi berantakan dan sia-sia, tidak bisa dimakan lagi (tidak bermanfaat bagi kesejahteraan rakyat).

Sumber: https://merahputih.com/post/read/makna-kepemimpinan-dalam-lagu-gundul-gundulpacul

Baca Juga: Inilah Kunci Jawaban Buku Tematik Kelas 6 SD Tema 2 Subtema 1 Rukun dalam Perbedaan Pembelajaran 4 Halaman 27-31

>>>Halaman 51

*** Ayo Membaca***

Tangga Nada Diatonis Minor Tangga nada diatonis minor memiliki interval (jarak nada) 1 ½ 1 1 1 ½ 1 1. Tangga nada diatonis minor ada bermacam-macam salah satunya tangga nada diatonis minor harmonis. Tangga nada diatonis minor harmonis adalah tangga nada diatonis minor dengan nada ketujuh dinaikkan setengah. Perhatikan contoh urutan tangga nada diatonis minor harmonis berikut. a b c d e f gis a 6 7 1 2 3 4 5 6 1 ½ 1 1 1 ½ 1 Ciri-ciri tangga nada diatonis minor biasanya sebagai berikut.

Editor : Fotokita

Baca Lainnya

Latest