Follow Us

Sebut Tak Lagi Teruskan Tradisi Politik SBY, Rocky Gerung Berucap Santai Soal Pidato Jokowi: Ekonomi Meroket Diganti Lompatan Kodok

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Senin, 17 Agustus 2020 | 20:47
Presiden Joko Widodo memilih menggunakan pakaian adat Sabu, Nusa Tenggara Timur, pada sidang tahunan yang digelar di tengah pandemi Covid-19 kali ini.
ANTARA FOTO/AKBAR NUGROHO GUMAY

Presiden Joko Widodo memilih menggunakan pakaian adat Sabu, Nusa Tenggara Timur, pada sidang tahunan yang digelar di tengah pandemi Covid-19 kali ini.

Rocky menilai presiden keenam Indonesia itu lebih terlibat aktif di kancah internasional.

"Ketidaktampilannya di forum internasional tadi yang dibaca sebagai gagal atau tidak meneruskan tradisi SBY sebagai tokoh politik internasional," ungkit Rocky.

Presiden Jokowi saat lakukan rapat KTT Luar Biasa G20
instagram @jokowi

Presiden Jokowi saat lakukan rapat KTT Luar Biasa G20

Menurut Rocky, publik bertanya-tanya tentang sikap Jokowi terhadap masalah di dunia internasional.

"Jawaban kita di dalam negeri, karena kapasitas beliau yang tidak mencukupi. Publik internasional enggak mau lihat kapasitasnya, cuma bilang gagal dalam politik regional," jelas dia.

Pengamat Politik Rocky Gerung memberikan pandangannya terkait pernyataan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Baca Juga: Hore Kabar Gembira Buat Kita Semua, Relawan Uji Klinis Vaksin Covid-19 Rasakan Efek Positif Ini

Dilansir TribunWow.com, Rocky Gerung menyoroti ucapan Jokowi pada pidato pada Sidang Tahunan MPR RI di kompleks Parlemen Gedung DPR/MPR, Jumat (14/8/2020).

Dalam sidang tersebut, pidato Jokowi menyampaikan banyak hal, satu di antaranya adalah penanganan pandemi Virus Corona, termasuk menyikapi dampak krisis ekonomi yang terjadi.

Jokowi kemudian meminta persoalan Covid-19 menjadi sarana untuk melakukan lompatan besar, khususnya dalam bidang ekonomi.

Menanggapi hal itu, Rocky Gerung lantas menyingung soal targetnya beberapa tahun lalu, yang sempat optimis bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia akan meroket.

Namun menurutnya, pandemi Covid-19 sebenarnya tidak bisa dijadikan satu alasan untuk tidak lagi menggaungkan target meroket tersebut dan justru merubahnya hanya dengan istilah lompatan.

Editor : Fotokita

Latest