Follow Us

Naskah Ditulis Soekarno, Tapi Tan Malaka Menolak Bacakan Teks Proklamasi Gegara Alasan Kontroversial Ini

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Minggu, 16 Agustus 2020 | 15:59
Upacara pelantikan Ir. Soekarno sebagai Presiden R.I.S. oleh Mahkamah Agung Mr. Kusumah Atmadja tanggal 17/12/1949. Sebelumnya Soekarno dan Moh Hatta didaulat sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI dalam sidang PPKI, sehari setelah proklamasi RI 17/8/1945.
IPPHOS via interaktif.kompas.id

Upacara pelantikan Ir. Soekarno sebagai Presiden R.I.S. oleh Mahkamah Agung Mr. Kusumah Atmadja tanggal 17/12/1949. Sebelumnya Soekarno dan Moh Hatta didaulat sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI dalam sidang PPKI, sehari setelah proklamasi RI 17/8/1945.

Sukarno ingin bertemu karena ia mendengar bahwa Tan tengah berada di Jakarta.

Sebagai bagian dari golongan muda, Sayuti cukup tahu di mana Tan berada. Pertemuan pun diatur sedemikian rupa.

Dalam kesaksiannya yang pernah dimuat di Sinar Harapa 1976, Sayuti mengatakan bahwa Sukarno berpesan kepada Tan untuk mengganti posisi Sukarno jika ada sesuatu terjadi dengan dirinya dan Hatta.

Amanah Sukarno ditanggapi dengan biasa oleh Tan. Itu tertulis dalam memoarnya, Dari Penjara ke Penjara, Tan mengatakan, “saya sudah cukup senang bertemu Presiden Republik Indonesia, republik yang sudah lama saya idamkan.”

Baca Juga: Bukan Ingin Dahului Takdir, Mata Batin Mbak You Lihat Kematian Artis Muda dengan Inisial Ini Bakal Gegerkan Tahun 2020, Tapi...

Kemerdekaan tidak menjadikan hidup Tan merdeka, ia tetap menjadi tokoh yang dikejar-kejar, bahkan oleh negara yang dicita-citakannya sendiri.

1949 Tan meninggal di ujung bedil tentara republik di seputaran Kediri, Jawa Timur.

Dan sampai mati, Tan tetaplah Bapak Revolusi yang sunyi.

()

Editor : Fotokita

Latest