"Semua propaganda dan kebijakan yang dilakukan pemimpin ini secara paradoks adalah indikasi Kim Jong Un memiliki sesuatu yang disembunyikan, dan rasa takut akan kegelisahan," tambahnya.
Selain itu ada alasan diplomatik Korea Utara menyembunyikan informasi tentang virus corona.
China telah meluncurkan kampanye disinformasi untuk membantah asal virus corona.
"Jika Korea Utara transparan mempublikasikan jumlah korban virus corona, ini bisa berpotensi merusak kampanye disinformasi yang dilakukan China," katanya.
"Kedua negara itu berbagi perbatasan, sepanjang 880 mil dan pengakuan wabah Covid-19 besar-besaran di Korea Utara secara substansial akan memperkuat bukti virus itu berasal dari China," jelasnya.
"Kim Jong Un menyembunyikan datanya, untuk menghindari Xi Jinping untuk dipermalukan," tambahnya.
Korea Utara yang semakin terisolasi dari panggung dunia membuat China satu-satunya sekutu yang memiliki hubungan erat sebagai negara komunis.
Bahkan, sepenuhnya ekonomi di Korea Utara sepenuhnya tergantung pada China.
Ini akan membuat Korea Utara dalam bahaya, penindasan hak asasi manusia, kurangnya transparansi dan kejamnya rezim Kim dapat menciptakan krisis kemanusiaan yang lebih buruk dari kelaparan tahun 1991.