Fotokita.net - Bagi warga kelas bawah, apa pedulinya pencemaran? Selagi hidup tetap membahagiakan, Kali Ciliwung yang sudah tercemar parahpun tetap dimanfaatkan aktivitas harian.
Mulai dari mandi, mencuci, mencari penghidupan, hingga berenang. Mereka tetap senang dan melanjutkan hidup apa adanya.
Termasuk segerombolan bocah ini yang tetapasyik berenang-renang menikmati arus Ciliwung yang tampak tenang.
Baca Juga: Jadi Megapolitan, Jakarta Ternyata Masih Simpan Cerita Foto Nan Kelam dari Tepi Sungai Ciliwung

Bocah mandi di Kali Ciliwung, Depok, Jawa Barat, Rabu (31/7/2019).
Baca Juga: Jadi Megapolitan, Jakarta Ternyata Masih Simpan Cerita Foto Nan Kelam dari Tepi Sungai Ciliwung
Padahal menurut kajian akademis KementerianLingkungan Hidup tahun 2008, pencemaran Sungai Ciliwung sudah melebihi ambang batas toleransi.
Kandungan biochemical oxygen demand dari limbah organik, chemical oxygen demand dari limbah kimia, dan bakteri koli sudah sangat tinggi terkandung dalam alirannya.
Melansir dari Kompas.com Sungai Ciliwung sudah mencapai angka 80 % pencemarannya, dan penyebabnya adalah sampah rumah tangga.
Selayaknya sungai ini sudah sangat tidak sehat dipakai untuk aktivitas harian warga.
Tapi apa pedulinya pencemaran bagi segerombolan bocah ini yang sekadar mencari kesegaran diteriknya kemarau panjang.