Jakarta panas bukanlah hal yang baru. Tapi, peningkatan polusi udara yang semakin parah juga bisa menjadi masalah besar bagi ibu kota Negara Indonesia.
Musim Kemarau baru berlangsung 2 bulan, artinya Jakarta akan terus bertambah panas sampai Hujan turun meluruhkan konsentrasi polusi Jakarta.
Direktur Eksekutif Komisi Penghapusan Bensin Bertimbal KPBB (KPBB) Ahmad Safrudin bercerita kepada wartawan Kompas (28/6/2019), bahwa berdasarkan air quality index (AQI) pada 2018, rata-rata tahunan konsentrasi PM 2,5 adalah 42,42 mikrogram per meter kubik. Sementara, pada 1 Januari-4 Juni 2019, rata-rata konsentrasi PM 2,5 sudah 57,66 mikrogram per meter kubik.
Baca Juga: Yuk Kita Sambut Gelaran Apik, Jakarta International Photo Festival