Se-Indonesia Ngakak! Pemilik Rubicon Mario Dandy Ternyata Masih Terima BLT Pemerintah

Jumat, 03 Maret 2023 | 07:39
Kristianto Purnomo/Kompascom

Ayah Mario Dandy, Rafael Alun Trisambodo memberikan klarifikasi atas kepemilikan Jeep Rubicon yang viral.

Fotokita.net - Pemilik Jeep Rubicon yang kerap dipamerkan oleh Mario Dandy Satriyo, tersangka kasus penganiayaan terhadap David Ozora ternyata masih menerima BLT atau bantuan langsung tunai dari pemerintah. Netizen se-Indonesia pun dibikin ngakak!

Fakta pemilik Jeep Rubicon yang viral itu mulai terungkap setelah Rafael Alun Trisambodo, ayah Mario Dandy memberikan klarifikasi kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) baru-baru ini.

Namun,Deputi Pencegahan dan Monitoring Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Pahala Nainggolan tak percaya begitu saja saat Rafael bilang kendaraan mewah yang dipamerkan anaknya bukan miliknya.

Salah satunya adalah Jeep Rubicon berwana hitam yang kerap dipamerkan Dandy di media sosial. Pahala menyebutkan, pihaknya meminta pembuktian yang bersangkutan.

Rafael lalu memberikan nomor surat tanda nomer kendaraan (STNK) dan Bukti Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) dari mobil tersebut. Hasilnya, ditemukan nama pemilik yang diketahui berstatus kakak dari Rafael.’

Antarafoto

Pemilik Jeep Rubicon yang dipamerkan Mario Dandy ternyata penerima BLT pemerintah.

’Yang Rubicon, minggu lalu, tim sudah di lapangan, benar, itu memang bukan atas nama yang bersangkutan STNK dan BPKB-nya,” kata Pahala Nainggolan dalam konferensi pers di Gedung Merah Putih KPK.

Pahala menyatakan, alamat yang tertera di STNK dan BPKB berlokasi di Mampang, Jakarta Selatan. Melihat situasi dan kondisi kawasan alamat tersebut, dirasa tidak mungkin mobil sebesar Rubicon bakal muat melewati jalanan di daerah tersebut. ’’Kami datangi alamatnya, itu gang-gang begitu di daerah Mampang,” ujar Pahala.

Menurut Pahala, saat dikonfirmasi KPK Rafael menjelaskan, terdapat transaksi jual beli antara dirinya dan sang kakak terkait mobil tersebut. Rafael meyakinkan KPK dengan adanya dokumen jual beli. ’’Dia beli lalu jual ke kakaknya, kami minta tunjukan buktinya, dia bilang akan bawa bukti dokumennya (jual beli),” ungkap Pahala.

Sementara itu, terkait dugaan kepemilikan motor Harley-Davidson, KPK sampai saat ini sulit menelusuri kepemilikan kendaraan mewah tersebut. “Yang Harley-Davidson, karena nggak ada pelat nomornya kita juga nggak bisa cari kemana-mana,” ucap Pahala.

Baca Juga: Satu Indonesia Syok! Pemilik Rubicon yang Dibawa Mario Dandy Punya 2 Profesi, Ternyata Segini Gajinya

Dalam klarifikasinya, Rafael Alun Trisambodo mengklaim membeli mobil Rubicon dari penerima BLT pemerintahbernama Ahmad Syarifudin yang tinggal di satu gang sempit di Mampang, Jakarta Selatan. Belum sempat balik nama kepemilikan, Rafael Alun menyebut mobil itu dijual ke kakaknya, bunyi pengakuan Rafael Alun kepada KPK.

Berdasarkan penelusuran, Ahmad Syarifudin tinggal di Gang Jati, RT 01/01 Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. Gang Jati merupakan satu gang sempit yang berada di Jalan Kapten Tendean. Jangankan Rubicon, mobil berukuran kecil pun tak cukup untuk melewati gang tersebut. Gang itu hanya dapat dilewati motor dan pejalan kaki.

Ketua RT 01/ 01 Kamso Badrudin membenarkan Syarifudin sempat tinggal di gang tersebut. Syarifudin mengontrak sekitar tahun 2006 atau 2007 dengan harga sewa sekitar Rp 300.000 hingga Rp 400.000.

Antarafoto

Jeep Rubicon yang dipakai Mario Dandy ternyata dimiliki orang yang masih terima BLT pemerintah.

"Dia pindahnya mah sudah tahun 2000-an lah. 2007, 2008 dia sudah nggak di sini," kata Kamso awak media, Kamis (2/3/2023).

Meski sudah pindah, Syarifudin masih berkomunikasi dengan Kamso, terutama menyangkut bantuan sosial yang masih diterima Syarifudin hingga 2022.

"Kalau soal bansos dulu masih ada komunikasi sama saya. Dapat (BLT). BLT masih dapat. Terakhir setelah Covid itu. 2022 masih dapat," tuturnya.

Kamso mengaku baru mendengar Syarifudin disebut memiliki mobil Rubicon yang kemudian dibeli oleh Rafael Alun. Melihat dari profilnya, tidak masuk akal jika Syarifudin disebut memiliki mobil Rubicon.

"Saya baru dengar kalau dia pemilik daripada mobil Rubicon tersebut. Kalau secara kita lihat kasat mata ya kan, logikanya ya kan, dan saya tahu persis, kayaknya enggak mungkin banget," katanya.

Pernyataan ini disampaikan Kamso lantaran Syarifudin sehari-hari mengendarai satu motor butut yang diparkir di kontrakannya. Untuk itu, Kamso menyebut tidak masuk akal Syarifudin membeli Rubicon. Kamso menduga nama Syarifudin dicatut atau digunakan seseorang.

"Motornya butut, motor tua, apalagi Rubicon itu nonsense. Ya enggak tahu kalau identitasnya dipakai oleh pihak yang tidak bertanggung jawab itu kan enggak tahu," katanya.

Baca Juga: Sudah Dicek KPK, Ternyata Pemilik Rubicon Viral Tinggal di Rumah Dapur Sempit, Ayah Mario Dandy Diminta Begini

Kristianto Purnomo/Kompascom

Rafael Alun Trisambodo, mantan pejabat pajak memberikan klarifikasi atas kepemilikan Jeep Rubicon kepada KPK.

Kamso mengaku hanya mengetahui Syarifudin bekerja di Inafis Polri. Namun, Kamso tidak mengetahui jabatan atau posisi Syarifudin di Inafis.

"Pengakuan dia sendiri. Saya bilang 'sekarang kerja di mana?'. Dia bilang 'Inafis Pak RT'. Itu saja terakhir. Bukan anggota Polri juga. Mungkin dia bagian bantu-bantu apa gitu lah," ungkapnya.

Keterkaitan mobil Rubicon dan mantan pejabat pajak Rafael Alun Trisambodo seiring dengan kasus penganiayaan terhadap David Latumahina atau David Ozora oleh anak Rafael, Mario Dandy Satriyo. Mobil Rubicon itu kerap dipamerkan Mario Dandy di sosial media. Namun, Rafael Alun membantah mobil tersebut sebagai miliknya.

Kamso mengakui sejumlah pihak telah menemuinya untuk mengklarifikasi kepemilikan mobil Rubicon tersebut. Beberapa pihak itu, yakni Kemenkeu, KPK, hingga pihak leasing.

"Menanyakan perihal ‘benar apakah Ahmad Syafrudin warga bapak, minta data saya dulu. Saya cocokkan yang saya pegang. Ternyata benar, dari pihak Kementerian Keuangan pun benar. Benar ini warga saya, nanti kalau saya dapat informasi saya hubungi pihak Kementerian Keuangan," paparnya.

Sementara itu, salah satu netizen bernama M Jehansyah Siregar membagikan pendapatnya melalui akun Facebook miliknya. Dia menyinggung berita harta kekayaan Rafael Alun yang sudah bikin sibuk sejumlah menteri Presiden Joko Widodo (Jokowi). Berikut petikannya.

Bapak satu ini viral se-Indonesia hari-hari ini. Wajahnya yang memelas sambil minta maaf terus muncul di media. Sebagai pejabat Ditjen Pajak dia jadi tumpuan kemaluan institusi besar itu.

Semua ini diawali anaknya, Mario Dandy, yang kekejiannya terekam dalam video penyiksaan yang viral dan bikin merinding itu. Ya, saya tak habis pikir, kok bisa anak ini melakukan penyiksaan sekeji itu? Langsung pikiran kita melayang ke anak lelaki yg umurnya tak jauh di atas Mario.

Bundanya anak saya nanya, kalo anak kita dikasih Rubicon apa bisa jadi gitu juga ya? Saya bilang, beda nasiblah. Ngga ada rubicon, ngga main cewek, ngga ada arogan dan ngga nyiksa anak orang. Beda nasib yang harus kita syukuri. Alhamdulillah....

Kembali ke berita Bapak Rafael Alun yang seperti tak mau kalah viralnya dari berita anaknya. Pencopotan jabatan langsung dari Bu Menkeu tentu sangat menyedihkan. Kalau saya sangat kasihan melihatnya. Kira2 apa Pak Rafael menyalahkan istrinya yang mendidik anak? Setidaknya dia tak habis pikir, mimpi apa saya semalam ya? Kok nahas banget nasib saya?

Baca Juga: Akhirnya Kebongkar Juga, Pemilik Rubicon yang Dipakai Mario Dandy Ternyata Punya Hubungan Begini dengan Rafael Alun

Berita Rafael Alun terus berlanjut ke bongkar2 harta kekayaannya: total sekitar 56 milyar rupiah. Menurut saya ini jumlah yang tidak terlalu besar. Mengapa? Ya karena memang sebesar itulah harta pejabat-pejabat rezim Jokowi sekarang ini.

Harta Sri Mulyani saja yg terlapor sebesar 58 milyar. Harta Nicke pertamina 75 milyar rupiah. Kita juga masih ingat Rektor UI yang disorot karena rangkap jabatan itu. Hartanya 62 milyar rupiah. Harta Jokowi 71 milyar. Itupun belum hitung anak dan mantunya. Harta Gibran 25 milyar, Bobby Nasution/(plus harta Kahiyang?) 54 milyar, Kaesang 63 milyar. Jadi Joko Widodo dan keluarga total 213 milyar rupiah. Wow... Wow...

Jadi biasalah untuk ukuran pejabat-pejabat di rezim Jokowi ini, punya harta kekayaan puluhan hingga ratusan milyar. Yang konglomerat macam Prabowo, Sandiaga Luhut Trenggono atau Erick jangan tanya, sudah triliunan. Meskipun dulu Jokowi awalnya punya citra wong ndeso, wong miskin tinggal di tempat kumuh. Tapi itu kan duluu...

Nah, lalu sekarang kenapa pejabat-pejabat lain seperti berlomba-lomba ingin menghukum Rafael Alun ??? Habis Sri Mulyani terbitlah Mahfud MD yang ikut naik panggung berita Alun dan Mario. Kalau saya jadi Rafael saya keheranan. Salah saya apa? Saya hanya meniru pejabat2 di atas saya kok.

Spekulasi properti dengan menumpuk-numpuk berapa rumah dan bangunan kan memang dibebaskan di negeri ini? Perumahan rakyat golongan bawah yang kumuh dan tambah banyak kan memang tak dipedulikan? Punya mobil mewah kan memang jagonya pejabat? Dirjen yang punya hummer juga ada kok. Kan memang kerjaan pejabat kalo ngga main proyek, main izin, main jabatan, main sertifikat, ya main laporan pajaklah.

Jadi ini para pejabat menteri kok heran? Justru kita rakyat biasa yang heran lihat kalian suka purak-purak kaget. Hehehe... Sudah, jangan sok miskin dan sok lupa kekayaan sendiri. Apalagi, jangan sok ngga paham keadaan birokrasi negeri. Jangan sok lupa bahwa presiden dan petinggi negeri yang justru memberi teladan bergaya hidup mewah.

Ini yang paling bikin muak, jangan sok pencitraan lalu jadikan Rafael Alun sebagai kambing hitam! Sudahi kemunafikan elit negeri ini. Mari introspeksi dan urut dada menyaksikan dampaknya pada gen Z macam Mario dan semua anak muda negeri ini.

Baca Juga: Terlanjur Dihujat Se Indonesia, Ayah Mario Dandy Akhirnya Klarifikasi, Buka-bukaan Pemilik Rubicon yang Sebenarnya

(*)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya