Jadi Saksi Pembunuhan, Bayi Bos Ayam Goreng Bekasi Terus Panggil Mamanya, Kondisi Terkininya Terungkap

Minggu, 19 Februari 2023 | 07:36
Instagram

Bayi bos ayam goreng Bekasi yang menjadi saksi pembunuhan terus memanggil mamanya.

Fotokita.net -Bayi inisial A, anak MIM (29) menjadi saksi kunci dalam pembunuhan bos ayam goreng di Sukakarya, Kabupaten Bekasi. Anak berusia 1,5 tahun ini terus memanggil mamanya. Keluarga mengungkap kondisi terkini.

Bayi A kini menjadi yatim piatu setelah ditinggal ayah dan ibunya untuk selamanya. Anak laki-laki inisempat dibawa kabur oleh 2 tersangka, HK (21) dan MA (14) setelah keduanya membunuh MIM. Kedua tersangka membawanya ke Subang, Jawa Barat.

Dari video yang beredar, bayi itu diselamatkan di sebuah pos ronda kosong di wilayah Subang pada Jumat (17/2) dini hari. A lantas digendong oleh seorang anggota dari Tim Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya.

Dalam video itu, terlihat polisi membekuk tersangka pembunuhan. Polisi saat itu meminta tersangka untuk menunjukkan posisi bayi korban.

Tersangka pun menuntun polisi ke sebuah pos ronda kosong yang gelap gulita tempat anak tersebut dibuang. Pos tersebut berjarak sekitar 150 meter dari lokasi kedua tersangka dibekuk polisi.

Setelahnya anak korban yang saat itu mengenakan pakaian hijau dan jaket hitam pun diamankan polisi. Polisi kemudian membawanya ke Polda Metro Jaya.

"Alhamdulilah anak sudah dapat, sudah selamat," kata polisi di lokasi.

Dalam video yang lain, terlihat anak tersebut diserahkan oleh Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Indrawienny Panjiyoga kepada pihak keluarga yang sudah berada di Polda Metro Jaya. Momen ini berlangsung mengharukan.

"Alhamdulillah anak saya selamat, ganteng ya Allah. Terimakasih pak polisi terimakasih semuanya, Masyallah terimakasih banyak atas bantuannya," kata nenek korban sambil menangis.

Tersangka HK dan MA membawa kabur bayi A seusai ibunya dibunuh. Keduanya mengaku membawa anak bos ayam goreng karena khawatir akan menimbulkan kecurigaan warga.

Baca Juga: Dikatain Gini, Karyawan Atur Strategi Habisi Bos Ayam Goreng Bekasi, Fotonya Ungkap Sikap Janggal

Istimewa

Petugas gabungan Polda Metro Jaya menyerahkan bayi bos ayam goreng Bekasi kepada keluarga.

"Karena anak korban (A) terus menangis, Tersangka HK dan anak MA memutuskan membawa anak korban (A) agar tidak dicurigai dan memancing warga sekitar," ujarDirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi dalam jumpa pers di Polda Metro Jaya, Jumat (17/2/2023).

Rencananya, anak korban akan dibawa ke Yogyakarta untuk dititipkan kepada saudara dari pelaku pembunuhan. Namun niat tersebut urung karena ongkos bus tidak cukup.

Akhirnya korban ditinggalkan di sebuah pos di wilayah Subang, Jawa Barat, yang jaraknya 150 meter dari lokasi penangkapan tersangka.

"Karena tidak cukup ongkosnya, yang bersangkutan turun di Subang, dan anak diletakkan di pos ronda yang dalam keadaan kosong," ujarnya.

Hengki menambahkan, selama sekitar 13 jam dalam penguasaan kedua pelaku, anak korban yang baru berusia 1,5 tahun tersebut diberi makan nasi.

"Kami tanyakan, dalam kurun waktu itu, dikasih apa. Ternyata dikasih nasi orek, menurut keterangan yang bersangkutan," imbuhnya.

Istimewa

Bayi bos ayam goreng Bekasi terus memanggil mamanya usai diselamatkan petugas Polda Metro Jaya.

Sejak ibunda meninggal, bayi A terus menangis. Bayi A terus memanggil ibunda yang telah tiada.

"Di rumah, nangis terus mengingat orang tuanya, manggil mamahnya," ujar adik MIM, Erik Julianto saat ditemui awak media detik di Bekasi, Sabtu (18/2/2023).

Sebelum ditinggal ibunda, bayi A sudah ditinggal ayah kandungnya. Ayah A diketahui meninggal sejak ia berumur 3 bulan dalam kandungan sang ibu.

"Sebelumnya ditinggal orang tuanya laki-laki (ayah kandungnya), dia butuh kasih sayang di usia segitu," imbuh dia.

Baca Juga: Yah Namanya Tukang Ayam, Ini Jawaban Karyawan Saat Bos Ayam Goreng Bekasi Minta Bantuan

Pihak keluarga, kata Erik, khawatir A mengalami trauma hingga dewasa. Terlebih, kata dia, A melihat langsung peristiwa pembunuhan ibunya.

"(Kondisinya) trauma, masih anak-anak juga. Ini yang kita takuti. Dia bener-bener menyaksikan ibunya dipukuli hingga mati dengan elpiji," ucap Erik.

"Takutnya trauma itu berlanjut sampai dewasa. Itu yang kita takutkan," paparnya.

Bayi A kini menjadi yatim piatu. Ayah kandungnya meninggal lebih dahulu saat ia masih berusia 3 bulan di kandungan ibunda.

"Bayi itu anak yatim. Bapak kandungnya meninggal saat dia di kandungan, saat ibunya hamil 3 bulan," kata Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi kepada awak media, Sabtu (18/2/2023).

Terpisah, Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Indrawieny Panjiyoga mengatakan ayah kandung korban meninggal pada 2019.

"Jadi bayi itu pada saat usia 3 bulan itu bapaknya meninggal karena COVID," ujarnya.

Adapun suami korban saat ini, Febri Noviana, merupakan ayah tiri anak A. Febri-lah yang menemukan istrinya tewas bersimbah darah di dalam ruko ayam goreng di Sukakarya, Kabupaten Bekasi, Kamis (16/2).

Sebelum ibunda meninggal, ayah bayi A sudah meninggal lebih dahulu. Ayah kandung meninggal sejak bayi A berusia 3 bulan di kandungan ibunda.

Kini, bayi A bernasib lara. Bayi A yang masih membutuhkan perhatian khusus kini menjadi yatim piatu.

Tragisnya lagi, pembunuhan yang menimpa ibunya terjadi di depan matanya. Bayi A juga sempat diculik oleh dua tersangka.

Baca Juga: Tragis! Tabiat Asli Bos Ayam Goreng Bekasi Terungkap, Ingin Lihat Anaknya Seperti Ini

(*)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya