Heboh Pilot Papua yang Ditangkap Polisi Filipina Berfoto Bersama Gubernur Lukas Enembe, Jenderal Bintang 2 Turun Tangan

Kamis, 12 Januari 2023 | 09:42
Istimewa

Antin Gobay pilot asal Papua yang ditangkap polisi Filipina karena membawa senjata api ilegal.

Fotokita.net - Seorang pilotWarga Negara Indonesia (WNI), Anton Gobay, ditangkap oleh polisi Filipina lantaran membawa senjata api (senpi) ilegal. Setelah peristiwa itu, pilot asal Papua ini kedapatan pernah berfoto bersama Gubernur Lukas Enembe.

Kepolisian Filipina meringkus Anton Gobay saat membawa puluhan senjata berat. Gobay ditangkap bersama dua warga lokal di Provinsi Sarangani, Filipina pada Sabtu (7/1/2023).

Tak lama kejadian upaya penyelundupan senjata api itu terkuak, foto Anton Gobay bersama Gubernur Papua Lukas Enembe bikin heboh jagat maya. Jenderal bintang 2 sampai turun tangan.

Berdasarkan keterangan yang dikumpulkan, senjata api yang dibawa Anton Gobay rupanya untuk kepentingan kegiatan KKB Papua.

Dia ditangkaptim operasi yang dipimpin oleh Kapten Polisi Ralph Marvin Fracia Rivera sedang melakukan operasi pos pemeriksaan serentak di area tersebut.

Mereka mencurigai tiga tersangka yang menumpang satu becak motor. Ketika digeledah tim operasi menemukan puluhan senjata berat yang diangkut dalam karung.

Anton Gobay diduga membeli senjata api ilegal itu dari seseorang yang menggunakan nama alias di wilayah Danao City, Provinsi Cebu, Filipina. Ada 10 pucuk senpi laras panjang dan 2 pucuk senpi laras pendek tanpa amunisi yang dipunyai Anton Gobay.

"Berupa 10 pucuk senpi laras panjang jenis M4 kaliber (5,56 milimeter) senilai 50 ribu peso tanpa amunisi," kata Kadiv Hubinter Polri Irjen Krishna Murti saat dimintai konfirmasi awak media pada Rabu (11/1/2023).

Krishna mengatakan harga 50 ribu peso tersebut untuk pembelian satu pucuk senjata laras panjang M4. "Satuan," ujarnya.

Baca Juga: Ngaku Main Judi di Singapura, Lukas Enembe Naik Ojek Diam-diam ke Negara Ini, Foto Gubernur Papua Sampai Viral

Istimewa

Kartu lisensi pilot asal Papua yang tertangkap basah membawa swnjata ilegal untuk kegiatan KKB.

"Dua pucuk senpi laras pendek merek Ingram (9 mm), senilai 45.000 peso, tanpa amunisi," lanjut anak buah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo ini.

Krishna Murti mengungkapkan pengakuan Anton Gobay soal senpi tersebut. Anton Gobay mengaku senpi tersebut akan dibawa ke Papua untuk mendukung kegiatan organisasi Papua.

"AG mengaku akan membawanya ke Papua untuk mendukung kegiatan organisasi Papua," ujar jenderal bintang 2 itu.

Informasi mengenai penangkapan Anton Gobay oleh otoritas Filipina itu sebelumnya disampaikan Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo kepada wartawan, Senin (9/1/2023). Polri melakukan investigasi bersama polisi Filipina terkait kasus ini.

"Para pelaku tidak dapat menunjukkan dokumen kepemilikan senjata api atau ilegal. Sehingga ditahan oleh polisi setempat guna proses lebih lanjut," kata Dedi.

Dedi juga mengungkap asal usul senpi yang dibawa Anton Gobay. Menurut dia, Anton Gobay membeli senpi itu di wilayah Danao City.

"AG membeli senjata dari seseorang yang menggunakan nama alias di wilayah Danao City, Provinsi Cebu," kata Dedi Prasetyo kepada wartawan, Rabu (11/1/2023).

Istimewa

Senjata api ilegal yang dibawa Anton Gobay rencananya akan digunakan untuk kegiatan organisasi terlarang KKB Papua.

Dedi mengatakan ada sepuluh senpi laras panjang berjenis M4 tanpa amunisi yang dibawa Anton Gobay. Senpi laras panjang itu disebut seharga 50 ribu peso atau senilai Rp 14 juta.

"Berupa 10 pucuk senpi laras panjang jenis M4 kaliber (5,56 milimeter), senilai 50 ribu peso, tanpa amunisi," tuturnya.

Selain itu, Dedi menyampaikan ada dua senpi laras pendek merek Ingram berkaliber 9 mm tanpa amunisi. Harga senpi laras pendek itu disebut mencapai 45 ribu peso.

Baca Juga: Jadi Tersangka KPK, Gubernur Papua Lukas Enembe Pernah Disemprot Mendagri Tito Gegara Pergi ke Papua Nugini Pakai Cara Begini, Foto Sosoknya Sempat Viral

Istimewa

Foto tampang Antin Gobay yang dikabarkan sempat bekerja untuk maskapai penerbangan.

"(Ada) dua pucuk senpi laras pendek merek Ingram (9 mm), senilai 45 ribu peso, tanpa amunisi," ujarnya.

Sementara itu, kini di media sosial (medsos) ramai beredar Anton Gobay berfoto bersama Gubernur Papua Lukas Enembe yang telah ditetapkan KPK sebagai tersangka penerima suap. Polri mendalami foto tersebut.

Foto yang beredar ialah momen foto bersama Lukas Enembe bersama sejumlah pria berseragam putih hitam yang diduga merupakan para pilot. Dalam foto tersebut, Lukas Enembe duduk di kursi dan yang lainnya berdiri berjejer di belakangnya.

Belum diketahui kapan dan lokasi foto tersebut diambil. Polisi tengah mendalami foto tersebut.

"Sedang didalami," kata Kadiv Hubinter Irjen Krishna Murti saat dimintai konfirmasi awak media, Rabu (11/1/2023).

Istimewa

Anton Gobay (yang dilingkari hijau) pernah berfoto bersama Gubernur Papua Lukas Enembe. Jenderal bintang 2 turun tangan.

Anton Gobay pernah mengenyam pendidikan penerbangan. Anton Gobay lulus di tahun 2018.

"Didapatkan informasi bahwa AG pernah mengenyam pendidikan penerbang di perusahaan Asia Aviation Academy (AAA) dari tahun 2015 dan lulus tahun 2018," ujar Krishna Murti.

Setelah lulus, belum diketahui pasti aktivitas dari Anton Gobay. Namun, ia terdeteksi pernah bekerja di perusahaan maskapai.

"AG setelah lulus dari sekolah tsb belum diketahui aktivitasnya sampai dengan tertangkapnya baru ditemukan adanya ID bahwa AG pernah bekerja di perusahan maskapai Topflite," jelas Krishna.

Saat ini tim Polri sudah berada di Filipina. Mereka tengah berkoordinasi dengan KBRI serta kepolisian nasional Filipina terkait penanganan Anton Gobay.

Baca Juga: Warga Tuntut Hukuman Setimpal, Perwira TNI AD Terseret Kasus Mutilasi Simpatisan KKB Papua Gegara Nikmati Uang Korban, Foto Pelaku Sempat Disebarkan

(*)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya