Bisa Bawa Sial, Ini Fakta Tersembunyi Batik Parang yang Dilarang Dipakai Tamu Pernikahan Kaesang dan Erina, Foto Motifnya Diulas

Rabu, 07 Desember 2022 | 18:25
Instagram

Ini fakta tersembunyi batik parang yang dilarang dipakai tamu pernikahan Kaesang dan Erina. Foto motifnya diulas.

Fotokita.net - Batik parang diyakini masyarakat Jawa bisa membawa sial apabila dipakai dalam acara pernikahan. Inilah fakta tersembunyi batik parang yang dilarang dipakai tamu pernikahan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono.

Kaesang Pangarep, putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi) selengkah lagi meminang kekasih hatinya, Erina Gudono.

Pernikahan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono bakal digelar di Pendopo Ageng Royal Ambarrukmo Yogyakarta pada Sabtu (10/12/2022) mendatang.

Selain tak menerima sumbangan dalam bentuk apapun, pernikahanKaesang PangarepdanErina Gudonojuga menerapkan sebuah aturan di mana tamu dilarang mengenakan batik motif parang atau lereng.

Merujuk pemberitaan Tribunnews, Rabu (7/12/2022), putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka mengatakan bahwa aturan tersebut merupakan perintah langsung dari Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegoro X.

Menurutnya, hal tersebut memang sudah lama diatur dalam adat Mangkunegara.

Masyarakat Jawa menyakini batik parang bisa membawa sial apabila dipakai di acara pernikahan. Inilah 6 fakta tersembunyi batik parang yang dilarang dipakai tamu pernikahan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono.

Instagram

Ini fakta tersembunyi batik parang yang dilarang dipakai tamu pernikahan Kaesang dan Erina. Foto motifnya diulas.

1. Motif batik tertua di Indonesia

Motif parang adalah salah satu motif batik tertua di Indonesia yang sudah ada sejak zaman Keraton Mataram, seperti dikutip dari Kompascom.

Nama motif parang diambil dari kata 'pereng' yang berarti lereng.

Penamaannya sesuai dengan corak perengan yang berbentuk sebuah garis menurun dari tinggi ke rendah secara diagonal, dengan ciri khas susunan motif seperti huruf S yang saling menjalin dan tidak terputus.

Baca Juga: Tegas! Tamu Nikah Kaesang dan Erina Dilarang Pakai Batik Motif Ini, Foto Kondisi Pura Mangkunegaran Tampak Berbeda

Instagram

Ini fakta tersembunyi batik parang yang dilarang dipakai tamu pernikahan Kaesang dan Erina. Foto motifnya diulas.

2. Batik parang dianggap sakral

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwabatik parangsudah ada sejak berdirinya Kerajaan Mataram.

Hal ini juga disampaikan pengamat seni tradisional sekaligus pensiunan dosen Universitas Negeri Semarang (Unnes) Aryo Sunaryo.

"Karena itu, kalangan keraton menganggapnya sakral," kata Aryo kepada wartawan Kompascom yang menghubunginya, Selasa (6/12/2022).

Motif parang bahkan dikeramatkan, sehingga hanya bisa dikenakan oleh keluarga kerajaan, seperti Sri Sultan Hamengku Buwono VI dan Susuhunan Paku Buwono XII.

Instagram

Ini fakta tersembunyi batik parang yang dilarang dipakai tamu pernikahan Kaesang dan Erina. Foto motifnya diulas.

3. Batik parang cuma boleh dikenakan keluarga keraton

Batik motif parang memang tidak digunakan warga biasa.

Motif itu hanya boleh dikenakan oleh raja, permaisuri, keturunannya hingga para bangsawan dan bupati.

Aturan ini berlaku baik di Keraton Yogyakarta maupun Keraton Solo.

"Di dalam lingkungan keraton, ada motif-motif batik yang hanya boleh dikenakan oleh raja, permaisuri dan keturunannya. Ini diatur dalam peraturan keraton," ujar Sekretaris Umum Paguyuban Pecinta Batik Indonesia Sekar Jagad, Murdijati Gardjito.

Baca Juga: Desain Taman Pura Mangkunegaran Dibuat Pola Batik, Foto Dekorasinya Kian Cantik, Tuan Rumah Pernikahan Kaesang Pangarep

Istimewa

Ini fakta tersembunyi batik parang yang dilarang dipakai tamu pernikahan Kaesang dan Erina. Foto motifnya diulas.

4. Batik parang terdiri dari beberapa jenis

Batik parang terdiri dari beberapa jenis yang hanya boleh dikenakan raja, permaisuri, dan keturunannya.

Murdijati Gardjito mengatakan, parang barong atau disebut dengan pengageman ndalem hanya boleh dikenakan raja.

"Motifnya bentuk dasarnya letter S yang jarak masing-masing di atas 12 centimeter," sambungnya.

Makna dari motif parang barong, seorang raja harus selalu hati-hati, agar dapat mengendalikan diri lahir batin sehingga menjadi pemimpin yang bertanggungjawab, berwatak dan berbudi luhur.

Sementara, motif batik yang dikenakan oleh permaisuri bernama parang gendreh.

"Yang jaraknya (jarak miring letter S) lebih kecil dari parang barong, dikenakan oleh Permaisuri dan dinamakan parang gendreh. Ragam hiasnya sama, hanya ukuran lebih kecil," tuturnya.

Adapun untuk putri raja, mengenakan motifbatik parangklitik yang melambangkan perilaku halus dan kelemah-lembutan.

Motif ini lebih kecil lagi dari parang barong dan parang gendreh.

Baca Juga: Deretan Fakta Unik Pura Mangkunegaran di Solo, Tempat Jamuan Ngunduh Mantu Kaesang Pangarep dan Erina Gudono, Lihat Foto Interiornya

Istimewa

Ini fakta tersembunyi batik parang yang dilarang dipakai tamu pernikahan Kaesang dan Erina. Foto motifnya diulas.

5. Ketentuan peraturan motifbatik parang hanya berlaku di lingkungan keraton

Menurut Murdijati Gardjito, ketentuan peraturan motifbatik paranghanya berlaku di dalam lingkungan keraton.

Jikabatik parangdigunakan di luar keraton, kata dia, aturan tersebut tidak lagi berlaku.

"Kalau sudah di luar keraton tidak berlaku. Seperti misalnya saya mengenakan parang rusak di dalam keraton, pasti ditegur, tapi kalau di luar itu tidak ada orang yang peduli," sebut dia.

Instagram

Ini fakta tersembunyi batik parang yang dilarang dipakai tamu pernikahan Kaesang dan Erina. Foto motifnya diulas.

6. Batik parang diyakini bisa bawa sial dalam acara pernikahan

Masyarakat Jawa percaya jika motifbatik parangsebaiknya tidak dipakai dalam acara pernikahan.

Aji Setyowijoyo, jebolan Sastra Nusantara Universitas Gadjah Mada sekaligus produsen batik di Yogyakarta berpendapat jika mitos tersebut ada kaitannya dengan asal usul motif tersebut.

"Parang bisa diartikan sebagai senjata namun juga karang, yang konon menjadi inspirasi penciptaan motif ini," ujarnya kepada Kompascom.

Ia menjelaskan, motif parang, yang dimaknai karang, dianggap sebagai karya otentik raja sehingga tidak seharusnya dipakai sembarang orang.

Konon,batik parang diciptakan Panembahan Senapati saat mengamati ombak Laut Selatan yang menerpa karang di tepi pantai.

Namun ada pendapat lebih populer yang mengartikan parang sebagai senjata, sehingga melambangkan kekejaman dan kekerasan. Hal itu tentunya berlawanan dengan kebahagiaan dalam acara pernikahan.

Baca Juga: Loji Gandrung Punya Arti Nama Ini, Intip Foto Aesthetic Tempat Kaesang Pangarep dan Erina Gudono Ngunduh Mantu

(*)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya