Fotokita - Berita Foto Dengan Fakta Sebenarnya

Ini Alasan Polisi Tembakkan Gas Air Mata di Tragedi Kanjuruhan, Jika Terhirup Efeknya Ternyata Sangat Fatal

Minggu, 02 Oktober 2022 | 09:50
Grid Networks Jika gas air mata terhirup efeknya ternyata sangat fatal. Ini alasan polisi tembakkan gas air mata di Tragedi Kanjuruhan.
Istimewa

Jika gas air mata terhirup efeknya ternyata sangat fatal. Ini alasan polisi tembakkan gas air mata di Tragedi Kanjuruhan.

Fotokita.net - Polisi terpaksa menembakkan gas air mata untuk menghalau para supporter Aremania yang menyerbu lapangan Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur. Ini alasan polisi menembakkan gas air mata di Tragedi Kanjuruhan. Jika terhirup efeknya ternyata sangat fatal.

Tragedi Kanjuruhan merebak setelah ratusansuporter Arema FC turun ke lapangan. Mereka mengejar pemain karena kecewa dikalahkan Persebaya 2-3.

Laga Arema FC dan Persebaya digelar di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022). Lantaran kerepotan menghalau massa yang beringas, polisi melepaskan gas air mata ke arah suporter. Ini alasan polisi tembakkan gas air mata di tragedi Kanjuruhan.

Aparat keamanan telahberhasil mengamankan pemain dari kejaran suporter yang mengamuk. Mereka lebih dulu diselamatkan untuk masuk ke ruang ganti seluruhnya. Namun, massa suporter yang turun ke lapangan semakin banyak.

Dari pantauan wartawan yang bertugasdi Stadion Kanjuruhan, massa suporter semakin beringas dan melempar kursi hingga botol ke arah aparat.

Lantaran kewalahan, polisi lantas mulai menembakkan gas air mata ke arah suporter agar bubar dan kembali ke tribun.

Akibat tembakan gas air mata, tampak puluhan suporter mengalami sesak dan pingsan. Mereka yang pingsan kemudian digotong ke tempat aman oleh rekannya.

Tembakan itu rupanya tak membuat massa suporter mundur. Justru mereka semakin beringas dan membuat kekacauan di dalam lapangan.

Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan Jadi Sorotan Media Asing, Jokowi Sampai Hapus Foto Postingan Ini Usai Digeruduk Netizen

Grid Networks Jika gas air mata terhirup efeknya ternyata sangat fatal. Ini alasan polisi tembakkan gas air mata di Tragedi Kanjuruhan.
Istimewa

Jika gas air mata terhirup efeknya ternyata sangat fatal. Ini alasan polisi tembakkan gas air mata di Tragedi Kanjuruhan.

Alasan polisi tembakkan gas air mata di Tragedi Kanjuruhan Malang terkuak.Jika terhirupgas air mata menyebabkan iritasi pada sistem pernapasan, mata, dan kulit.

Tingkat keparahan gejala yang dialami setelah terpapar gas air mata dapat bergantung pada seberapa banyak gas air mata yang digunakan dan jarak dengan paparan gas air mata.

Merujuk Healthline, kebanyakan orang sembuh dari gas air mata tanpa komplikasi. Namun, orang yang terpapar jumlah besar atau yang memiliki kondisi medis yang sudah ada sebelumnya dapat mengalami gejala parah seperti gagal napas, kebutaan, dan bahkan kematian.

Efek pada mata

Segera setelah terpapar gas air mata, seseorang dapat mengalami gejala mata berikut:

1. Mata berair

2. Mata gatal

3. Mata terasa terbakar

4. Luka bakar di area mata

Baca Juga: 7 Fakta Terkini Kerusuhan Kanjuruhan yang Diliput Media Asing, Foto Ratusan Jenazah di Lantai Bikin Syok

Istimewa

Jika gas air mata terhirup efeknya ternyata sangat fatal. Ini alasan polisi tembakkan gas air mata di Tragedi Kanjuruhan.

5. Pandangan kabur

6. Kebutaan

Efek pada pernapasan

Menghirup gas air mata dapat menyebabkan iritasi pada hidung, tenggorokan, dan paru-paru.Orang dengan kondisi pernapasan yang sudah ada sebelumnya memiliki risiko lebih tinggi mengalami gejala parah seperti gagal napas. Beberapa efek yang muncul yakni:

1. Rasa terbakar dan gatal di tenggorokan

2. Kesulitan bernapas

3. Batuk danDada sesak

5. Mual danMuntah

6. Gagal napas

Dalam kasus yang parah, paparan gas air mata konsentrasi tinggi atau paparan di ruang tertutup atau untuk jangka waktu yang lama dapat menyebabkan kematian.

Baca Juga: 9 Foto Pilu Kerusuhan Kanjuruhan yang Renggut Nyawa 2 Polisi, Jenazah Korban Bergelimpangan Bikin Nyesek

Istimewa

Jika gas air mata terhirup efeknya ternyata sangat fatal. Ini alasan polisi tembakkan gas air mata di Tragedi Kanjuruhan.

(*)

Tag

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya