Demo Tolak BBM Naik di Patung Kuda Ricuh, Gubernur Ini Nongkrong Bareng Mahasiswa Pengunjuk Rasa, Foto Sosoknya Diviralkan

Selasa, 13 September 2022 | 22:12
TVRI

Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah nongkrong bareng mahasiswa pengunjuk rasa. Demo BBM naik di Patung Kuda malah ricuh.

Fotokita.net - Massa demonstrasi menolak kenaikan harga BBM di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat sempat ricuh dengan pihak kepolisian. Saat kericuhan terjadi massa demo tolak BBM naik itu terlihat menyalakan flare di lokasi.

Massa pendemo sempat enggan membubarkan diri hingga pukul 20.00 WIB, Selasa (13/9/2022). Padahal, batas waktu demonstrasi yang diizinkan hanya sampai pukul 18.00 WIB. Sekalipun begitu, pihak kepolisian tetap tenang, tanpa terpancing massa yang melemparkan flare ke arah aparat yang berjaga-jaga.

Sementara demo tolak kenaikan harga BBM di Patung Kuda sempat ricuh, Gubernur Provinsi Bengkulu Rohidin Marsyah malah nongkrong bareng mahasiswa pengunjuk rasa yang mengepung gedung DPRD.

Demonstrasi menolak harga BBM naik di Patung Kuda, Jakarta Pusat, sempat memanas. Massa menarik kawat berduri, membakar water barrier, hingga melempar botol ke aparat.

Dari pantauan wartawan yang bertugas di lapangan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 17.39 WIB. Massa mendadak menarik kawat duri yang terpasang melintang di sekitar lokasi aksi.

Kawat duri yang awalnya terpasang di bawah JPO ditarik sekitar 20 meter. Tak hanya menarik kawat duri, mereka juga merobohkan barrier dan melempar botol ke arah polisi yang mengawal demonstrasi.

Hingga selepas pukul 19.00 WIB, massa masih bertahan. Pendemo tampak menyalakan flarelalu melemparkannya ke arah polisi. Polisi tampak menghindari lemparan flare itu.

Ada juga lemparan botol plastik dari arah massa ke arah polisi. Massa juga terus meminta barikade dibuka.

Baca Juga: Sebelum Digoyang Penolakan Gereja, Wali Kota Cilegon Sempat Digeruduk Massa Demo Gegara Masalah Ini, Foto Sosoknya Viral

Kompascom

Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah nongkrong bareng mahasiswa pengunjuk rasa. Demo BBM naik di Patung Kuda malah ricuh.

"Saya berharap kegiatan ditutup dengan kegiatan yang baik. Jangan ditutup dengan kegiatan yang merusak citra," kata polisi lewat pengeras suara.

Sebelum bubar, suasana demo sempat memanas karena massa menjebol kawat berduri hingga meletuskan petasan.

Massa yang terdiri atas mahasiswa dan buruh itu membubarkan diri pada pukul 20.00 WIB. Massa membubarkan diri ke arah Jalan Medan Merdeka Selatan sembari menyalakan flare dan bernyanyi lagu 'Buruh Tani'.

Terlihat para petugas kepolisian memadamkan beberapa titik api yang dibuat massa sebelum membubarkan diri. Massa diketahui membakar barrier cone hingga ban.

Sementara itu, Polda Metro Jaya memastikan demo berakhir kondusif. "Massa sekarang sudah membubarkan diri. Kegiatan hari ini berjalan lancar artinya kegiatan menyampaikan pendapat ini menunjukkan kita negara demokrasi," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan kepada wartawan yang menghubunginya pada Selasa (13/9/2022).

Zulpan menyebutkan, tidak ada tindakan represif yang dilakukan pihaknya dalam proses pengamanan demo. Aparat kepolisian tetap melakukan pendekatan persuasif kepada para peserta aksi.

Kata Zulpan, tidak ada polisi yang terluka. Massa aksi pun tidak ada yang diamankan dari jalannya demo hari ini.

"Nggak ada. Kegiatan hari ini berjalan dengan lancar berjalan dengan baik walaupun massa tadi sempat melewati ketentuan dari waktu demo. Kita tetap mengawal dengan persuasif dan penuh kasih sayang. Situasi saat ini telah kondusif," terang Zulpan.

Baca Juga: Sandera Mobil Dinas Wali Kota Cilegon, Massa Demo BBM Tanpa Sengaja Ungkap Fakta Mengejutkan, Foto Aksinya Viral

Berita Terbit

Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah nongkrong bareng mahasiswa pengunjuk rasa. Demo BBM naik di Patung Kuda malah ricuh.

Sementara demo tolak harga BBM naik di Patung Kuda ricuh,Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah bersama 19 Anggota DPRD Provinsi Bengkulu turun ke jalan menemui ribuan massa aksi pada Selasa (13/9/22).

Ribuan massa aksi terdiri dari berbagai organisasi kemahasiswaan dan kepemudaan seperti HMI, PMII, GMKI, BEM, PMKRI.

Sembari nongkrong bareng, Gubernur Bengkulu kemudian berdiskusi dengan massa aksi. Dia menerima dan menampung seluruh aspirasi massa. Hanya saja seluruh keputusan tak dapat diambil secara sepihak melainkan berada di tangan pemerintah pusat.

“Kami memahami betul keinginan adik-adik. Namun untuk membatalkan kebijakan ini, kami pemerintah daerah hanya bisa menampung dan aspirasi yang masuk hanya bisa kami sampaikan ke pemerintah pusat,” terang Rohidin.

Rohidin mengatakan, dia tidak bisa menghadirkan semua atau sebanyak 45 anggota dewan untuk menemui massa. Namun, dengan anggota dewan yang menjumpai mahasiswa pengunjuk rasa sudah cukup untuk mewakili.

Istimewa

Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah nongkrong bareng mahasiswa pengunjuk rasa. Demo BBM naik di Patung Kuda malah ricuh.

“Tidak mengharuskan 45 orang dewan hadir semua, karena keputusan dari perwakilan yang di ambil pun tetap legal dan sah. Yang hadir juga ada semua unsur pimpinan fraksi, ketua dan wakil ketua, keterwakilan seluruh partai politik, 50 persen plus satu. Andai saya Gubernur bersama DPRD akan membuat regulasi ini sudah sah,” terangnya kepada massa aksi yang meminta semua anggota dewan hadir.

Rohidin sangat mengapresiasi massa aksi yang tetap semangat untuk mewakili suara rakyat. Selain itu massa menuntut lembaga pemerintah terkait untuk menangkap dan menindak tegas migas, mendesak pemerintah bertanggung jawab penuh atas kebocoran BBM subsidi, dan menuntut wakil rakyat provinsi bengkulu bertanggung jawab atas penderitaan rakyat.

Baca Juga: Jadi DPO, Pengeroyok Ade Armando Dapat Jas Almamater Mahasiswa Pakai Cara Ini, Foto Aksinya Bikin Geram

Istimewa

Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah nongkrong bareng mahasiswa pengunjuk rasa. Demo BBM naik di Patung Kuda malah ricuh.

(*)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya