Sebelum Heboh Kamar Istrinya Dimasuki Brigadir J, Ferdy Sambo Ngeluh Begini ke Sahabatnya, Foto ART Putri Candrawathi Ikut Terseret

Selasa, 06 September 2022 | 14:19
Kolase

Irjen Ferdy Sambo sempat mengeluh begini ke sahabatnya sebelum heboh kamar istrinya dimasuki Brigadir J. Foto ART Putri Candrawathi terseret.

Fotokita.net - Irjen Ferdy Sambo sempat mengeluh kepada sahabatnya sebelum peristiwa yang terjadi di rumah pribadi di Magelang, Jawa Tengah. Dalam peristiwa itu, Ferdy Sambo menyebut, Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat melakukan tindakan yang melukai harkat dan martabat keluarga eks Kadiv Propam Polri.

Keterangan Ferdy Sambo kepada penyidik Tim Khusus bentuk Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memantik banyak tafsir. Namun, Komnas HAM menduga ada pelecehan seksual yang dilakukan Brigadir J terhadap Putri Candrawathi di Magelang. Komnas Perempuan juga menyatakaan dugaan yang sama.

Bentuk pelecehan seksual yang ditudingkan ke Brigadir J membuat publik bertanya-tanya. Sebab, Kuat Maruf, sopir Ferdy Sambo yang berada di rumah Magelang hanya melihat Brigadir J mengendap-endap keluar kamar Putri Candrawathi. Sebelum heboh kamar istrinya dimasuki Brigadir J, Ferdy Sambo sempat mengeluh begini ke sahabatnya. Foto asisten rumah tangga (ART) Putri Candrawathi ikut terseret.

Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik menanggapi respons dari sejumlah pihak yang mempertanyakan perihal dugaan pelecehaan seksual terhadap Putri Candrawathi sebagai salah satu kesimpulan penyelidikan lembaganya. Komnas HAM menyerahkan penyidikan soal dugaan pelecehan itu kepada polisi.

"Tidak yakin itu pun mesti dibuktikan toh. Maka biarkanlah penyidik membuktikannya. Sekali lagi dengan bantuan ahli," kata Taufan Damanik kepada awak media pada Sabtu (3/9/2022).

Taufan mengatakan Undang-Undang Tidak Pidana Kekerasan Seksual (UU TPKS) mengatur bahwa keterangan saksi atau korban adalah alat bukti. Dia menyebut dugaan pelecehan seksual yang dilakukan Yosua kepada Putri Candrawati itu berdasarkan ketengan Putri, Ferdy Sambo, Kuat Ma'ruf, Ricky Rizal dan ART Ferdy Sambo, Susi.

"Perlu juga dipelajari UU TPKS yang mengatur alat bukti di pasal 25. Keterangan saksi atau korban adalah alat bukti, ini berbeda dengan tindak pidana lain di mana keterangan adalah alat bukti yang paling rendah," kata dia

"Di kasus dugaan pelecehan di Magelang, ada keterangan PC selaku korban, keterangan Susi, KM dan RR. Maka alat buktinya ada 4 sesuai dengan UU TPKS," terang Taufan.

Baca Juga: Pantas Kabareskrim Bilang Cuma Tuhan yang Tahu, Begini Posisi Putri Candrawathi Saat Bicara ke Brigadir J, Foto Yosua Sudah Bikin Kering Air Mata

Antara

Irjen Ferdy Sambo sempat mengeluh begini ke sahabatnya sebelum heboh kamar istrinya dimasuki Brigadir J. Foto ART Putri Candrawathi terseret.

Taufan mengatakan dugaan adanya pelecehan seksual kepada Putri Candrawati cukup dibuktikan dengan keterangan saksi dan korban. Dia menyebut prosedur pembuktian tindak pidana kekerasan seksual berbeda dengan tindak pidana umum.

"Alat bukti itu cukup keterangan saksi dan/atau korban. Prosedur pembuktian tindak pidana kekerasan seksual berbeda degan tindak pidana umum lainnya yang membutuhkan barang bukti selain keterangan," tutur dia.

Taufan juga menekankan, kekerasan seksual sering kali terjadi di raung privat. Itu sebabnya, sebut dia, pembuktian dugaan pelecehan ini cukup dengan keterangan saksi dan korban.

"Ini karena kekerasan seksual seringkali terjadi di ruang privat dan sangat mungkin di dalam ruang privat tersebut hanya ada pelaku dan korban saja. Makanya prosedur pembuktiannya lebih mudah," terang Taufan.

Brigadir Yosua tewas ditembak di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo di Kompleks Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan, Jumat (8/7/2022). Polisi saat itu menyatakan Yosua tewas dalam peristiwa yang disebut dengan 'tembak-menembak' antara Yosua dan Bharada Eliezer atau Bharada E.

Sebelum tembak-menembak, Yosua disebut melakukan pelecehan terhadap Putri hingga membuat istri Ferdy Sambo itu berteriak dan didengar Eliezer. Baku tembak kemudian disebut terjadi hingga menyebabkan Yosua tewas. Dugaan pelecehan itu juga dilaporkan ke polisi.

Namun belakangan, laporan dugaan pelecehan di rumah dinas Ferdy Sambo di Duren Tiga itu disetop polisi. Menurut polisi, tak ada dugaan tindak pidana pelecehan yang terjadi di Duren Tiga. Menurut polisi, jika memang ada, dugaan pelecehan itu mungkin terjadi di Magelang.

Proses penyidikan pun dilanjutkan. Polisi telah menetapkan lima orang sebagai tersangka dugaan pembunuhan berencana terhadap Yosua, yakni Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Kuat Ma'ruf, Bharada Eliezer, dan Bripka Ricky Rizal.

Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) menilai ada sejumlah kejanggalan terkait dugaan pelecehan seksual ke istri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, di Magelang, Jawa Tengah (Jateng). Salah satu dasar LPSK menyebut ada kejanggalan ialah adegan saat rekonstruksi kasus pembunuhan Brigadir J.

Baca Juga: Sebelum Pergoki Brigadir J Keluar Kamar Putri Candrawathi, Kuat Maruf Sempat Terinfeksi Penyakit Berbahaya, Foto Sopir Ferdy Sambo Dibahas

Youtube

Irjen Ferdy Sambo sempat mengeluh begini ke sahabatnya sebelum heboh kamar istrinya dimasuki Brigadir J. Foto ART Putri Candrawathi terseret.

Wakil Ketua LPSK Edwin Partogi menyebut salah satu kejanggalan itu terlihat ketika reka adegan peristiwa di rumah Ferdy Sambo di Magelang saat rekonstruksi, Selasa (30/8/2022). Dia mengatakan ada adegan yang menunjukkan Putri Candrawathi masih bertanya tentang keberadaan Yosua dan bertemu dengan Yosua.

"Ini kan tergambar di rekonstruksi, bayangkan saja bagaimana kok korban dari kekerasan seksual masih bertanya tentang pelakunya dan masih bisa bertemu dengan pelakunya secara fisik di ruang pribadinya yang merupakan tempat peristiwa dugaan itu," ujar Edwin.

Edwin mengatakan, korban pelecehan seksual pada umumnya akan mengalami trauma atau depresi untuk bertemu kembali dengan pelaku. Kelima, korban dan pelaku masih berada satu rumah pada 7 dan 8 Juli.

"Yosua masih tinggal menginap di rumah itu. Itu rumahnya kalau kita pakai pendekatan kekerasan seksual itu rumahnya korban, korban punya kekuasaan, kok korban masih bisa tinggal bersama pelaku," tanya Edwin.

Adegan Putri dan Yosua bertemu itu memang ada di dalam rekonstruksi seperti yang ditayangkan kanal YouTube Polri TV pada Selasa (30/8) lalu. Saat itu, Putri Candrawathi yang menggunakan baju putih tampak memperagakan adegan berbaring di kasur.

Setelah Putri berbaring, ada adegan Kuat Ma'ruf datang mendekat ke Putri yang sedang berbaring. Kuat Ma'ruf dalam reka adegan itu tampak duduk di lantai. Tak ada suara yang terdengar dalam siaran langsung rekonstruksi itu.

Namun belakangan, Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik yang mengikuti langsung rekonstruksi itu mengungkap isi obrolan Kuat dan Putri. Dia menyebutkan Putri saat itu berpesan agar Kuat tidak terlibat keributan dengan Yosua. "Bilang gitu, 'Jangan ribut-ributlah, selesaikan saja dengan baik-baik'," kata Taufan.

Taufan mengatakan, sebelum adegan itu, ada peristiwa Putri terjatuh di kamar mandi. Namun, katanya, peristiwa itu tidak direka ulang. Adegan lain yang tidak diperagakan ialah dugaan pelecehan serta momen saat Yosua disebut-sebut hendak membopong Putri Candrawathi.

"Iya terus dia naik itu tanggal 7 (Juli), tanggal 4 (Juli) nggak ada, gitu saja. Ada upaya mereka menganggap itu tidak lazim, mereka bilang nggak senonoh, masa dia mau bopong ibu, walaupun dia nggak sendiri, dia ajak si Richard, tapi sebelum dilakukan ditegur," ujar Taufan.

Kembali ke rekonstruksi, adegan kemudian dilanjutkan dengan pemeran Brigadir Yosua datang mendekat ke Putri Candrawathi yang masih berbaring. Dalam reka adegan itu, Putri Candrawathi tampak berbaring, sementara Brigadir Yosua terlihat duduk di lantai. Tak ada suara yang terdengar dari siaran langsung lokasi rekonstruksi ini. Yosua hanya terlihat duduk dan Putri tetap berbaring.

Baca Juga: 'Kalau Itu Terjadi Nekat Banget' Pelindung Bharada E Sentil Hubungan Unik Putri Candrawathi dan Brigadir J Selama Ini, Foto Sosoknya Jadi Sorotan

Youtube

Irjen Ferdy Sambo sempat mengeluh begini ke sahabatnya sebelum heboh kamar istrinya dimasuki Brigadir J. Foto ART Putri Candrawathi terseret.

Sementara itu,Kabareskrim Komjen Agus Andrianto mengungkapkan asisten rumah tangga (ART) Susi mengaku mendengar rintihan dari Putri Candrawathi pada tanggal 7 Juli di Magelang.

“Susi mendengar PC diduga sedang menangis, merintih atau ekspresi lain. Hal ini terkomunikasi antara S (Susi) dan KM (Kuat). KM ada di kamar untuk memastikan kondisi PC (Putri) yang ada di kamar terduduk di depan kamar mandi dikuatkan dengan keterangan S,” ungkap Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto.

Agus juga menepis isu perselingkuhan antara Putri Candrawathi dan Kuat Maruf. "Kuat Maruf baru seminggu masuk (kerja) setelah hampir dua tahun (berhenti) karena pandemi Covid-19. Kuat Maruf kena Covid, hal itu terkonfirmasi dari saksi-saksi yang lainnya,” ujar Agus seperti dikutip dari Antara.

Dalam rekonstruksi peristiwa yang terjadi di Magelang, Jawa Tengah, Kuat Maruf berada di dalam kamar Putri Candrawathi lebih dulu daripada Brigadir J. Hal inilah yang menimbulkan spekulasi di masyarakat.

Namun Agus mengatakan, pada saat kejadian tersebut terdapat saksi lain di lokasi, yakni Susi, asisten rumah tangga keluarga Ferdy Sambo. Susi ada di tangga dekat kamar dan Kuat Maruf yang berada di bawah sedang merokok melihat Brigadir J mengendap-endap keluar dari kamar Putri Candrawathi.

Lantaran membuat kesaksian seperti itu, foto ART Putri Candrawathi sampai ikut terseret. Baru-baru ini muncul sosok yang diduga Susi dalam video viral di TikTok.

Dalam video yang heboh, sosok yang mirip Susi menyebutkan, ada ruangan rahasia yang menjadi tempat penyiksaan Brigadir J sebelum dieksekusi di rumah dinas.

Apa yang sesungguhnya terjadi di rumah Magelang sudah memantik rasa penasaran publik. Kepada polisi, seperti tercantum dalam pemberitaan majalah Tempo, Putri Candrawathi mengubah keterangan sebanyak tiga kali.

Baca Juga: Timsus Didesak Pakai Lie Detector, Saksi Ngaku Lihat Brigadir J Banting Pintu Dapur Rumah Magelang, Foto Adegan Putri Candrawathi Disorot

Kompascom/Kristianto Purnomo

Irjen Ferdy Sambo sempat mengeluh begini ke sahabatnya sebelum heboh kamar istrinya dimasuki Brigadir J. Foto ART Putri Candrawathi terseret.

Pada pemeriksaan pertama, ia mengklaim dilecehkan Brigadir J di kamarnya. Saat diperiksa untuk kedua kali, istri Ferdy Sambo mengatakan Yosua mendadak masuk ke kamar, lalu melucuti pakaiannya.

Keterangan Putri Candrawathi berubah lagi pada pemeriksaan ketiga. Saat menjawab pertanyaan nomor sebelas dari penyidik, Putri mengatakan ia sedang berbaring di kasur ketika Yosua masuk ke kamar dan duduk di ujung tempat tidur, tepat di bawah kakinya. Setelah itu keduanya berkontak fisik. Keterangan mana yang benar, polisi belum bisa memastikannya.

Sebelum heboh kamar istrinya dimasuki Brigadir J, Irjen Ferdy Sambo sempat mengeluh begini kepada sahabatnya. Informasi ini didapatkan penyidik Tim Khusus Polri.

Sekitar enam bulan lalu Ferdy Sambo mengeluh kepada seorang sahabat tentang hubungannya dengan Putri Candrawathi yang kurang harmonis. Ferdy menduga istrinya berselingkuh. Majalah Tempo meminta konfirmasi atas informasi ini kepada sahabat Ferdy Sambo itu. Dia membenarkan informasi tersebut, tapi menolak identitasnya dibuka.

Seusai kehebohan pada malam 7 Juli 2022 itu, sekitar pukul 23.00 WIB, Putri menelepon Ferdy yang sudah ada di Jakarta. Sambil menangis, Putri mengaku merasa tertekan dan takut kepada Brigadir J. Namun, Putri belum menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi kepada suaminya di telepon itu.

"Nanti di Jakarta saya jelaskan semua," kata Putri seperti dituturkan pemeriksanya. "Tapi tolong jangan tanya Kuat dan para ajudan," sebut Putri seperti dilansir dari Tempo.

Baca Juga: Saksi Kompak Bikin Brigadir J Terpojok, Bareskrim Ngaku Gagal Dapat Bukti Kunci di Rumah Magelang, Foto Sopir Putri Candrawathi Jadi Sorotan

Youtube

Irjen Ferdy Sambo sempat mengeluh begini ke sahabatnya sebelum heboh kamar istrinya dimasuki Brigadir J. Foto ART Putri Candrawathi terseret.

(*)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya