Fotokita - Berita Foto Dengan Fakta Sebenarnya

Timsus Polri Endus Peran 3 Kapolda di Kasus Brigadir J, Ajudan Ferdy Sambo Diperiksa Pakai Lie Detector, Foto Sosoknya Sampai Dicari

Senin, 05 September 2022 | 21:35
Grid Networks Ajudan Ferdy Sambo diperiksa pakai lie detector. Timsus Polri mengendus peran 3 kapolda di kasus Brigadir J.
Istimewa

Ajudan Ferdy Sambo diperiksa pakai lie detector. Timsus Polri mengendus peran 3 kapolda di kasus Brigadir J.

Fotokita.net - Tim Khusus (Timsus) bentukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengendus informasi yang menyebutkan peran 3 kapolda dalam kasus dugaan pembunuhan berecana terhadap Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat.

Informasi yang sudah dikantongi itu membuat Timsus Polri bergerakmendalami dugaan keterlibatan 3 kapolda di kasus Ferdy Sambo. Ketiga kapolda itu diduga ikut membantu menyebarkan cerita pembunuhan Brigadir J bergulir versi Ferdy Sambo.

Sementara Timsus Polri mengendus peran 3 kapolda di kasus Brigadir J, ajudan Ferdy Sambo menjalani pemeriksaan dengan memakai lie detector. Foto sosoknya sampai dicari.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo memberikan konfirmasi atas informasiketerlibatan 3 kapolda di kasus Brigadir J. Dedi mengatakan timsus sudah mendapatkan informasi dugaan keterlibatan 3 kapolda itu.

"Ya dari timsus sudah mendapat informasi tersebut. Tentunya dari timsus juga akan mendalami apabila memang ada keterkaitan terkait menyangkut masalah kasus FS," ujar Dedi yang dijumpai wartawan di gedung DPR Jakarta pada Senin (5/9/2022).

Menurut Dedi, sampai saat inibelum ada rencana untuk memeriksa 3 kapolda yang disebut punya peran di kasus Brigadir J. Jenderal bintang 2 ini menyerahkan keputusan pemeriksaan atas 3 kapolda itu kepada timsus Polri."Ya nanti progresnya dari timsus. Yang jelas belum," sebut Dedi.

Dedi tidak menjelaskan lebih jauh perihal informasi yang sudah didapatkan timsus mengenai dugaan keterlibatan tiga kapolda itu. Dia menekankan saat ini timsus tengah fokus bekerja menuntaskan berkas perkara lima tersangka pembunuhan Brigadir J.

"Yang jelas untuk tim sidik saat ini fokus terkait menyangkut masalah penuntasan 5 berkas perkara yang sudah di-P19 oleh JPU," kata dia.

Baca Juga: Disebut Anak Kesayangan Ferdy Sambo, Bawahan Kapolda Metro Jaya Dipecat Karena Terima Uang dari Sini, Foto Kombes Edwin Hatorangan Disebarkan

Grid Networks Ajudan Ferdy Sambo diperiksa pakai lie detector. Timsus Polri mengendus peran 3 kapolda di kasus Brigadir J.
Instagram

Ajudan Ferdy Sambo diperiksa pakai lie detector. Timsus Polri mengendus peran 3 kapolda di kasus Brigadir J.

Dedi juga enggan membocorkan dugaan peran ketiga kapolda tersebut. "Tidak boleh berandai-andai, semua sesuai fakta. Nanti biar timsus yang bekerja," tegas Dedi.

Keterlibatan 3 kapolda dalam kasus Brigadir J bermula dari informasi yang didapatkan tim wartawan majalah Tempo. Awalnya, majalah mingguan ini mengungkit video Irjen Ferdy Sambo dan Fadil Imran beberapa hari setelah kasus penmbakan Brigadir J terungkap, viral di media sosial.

Dari penelusuran majalah yang sempat dibredel Orde Baru itu, Ferdy Sambo menghubungi Fadil Imran satu-dua jam setelah kematian Brigadir J. Dua petinggi Polri yang mengetahui informasi tersebut mengatakan, Ferdy mengabarkan kepada Fadil Imran bahwa Yosua dan Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumia alias Bharada E, ajudannya yang lain, terlibat baku tembak. Yosua tewas di tempat.

Ferdy juga menceritakan Yosua telah melecehkan istrinya, Putri Candrawathi. Menurut dua petinggi polisi itu, Fadil percaya terhadap informasi itu. Itulah mengapa Fadil menemui Ferdy lalu memeluk dan menghiburnya pada Rabu, 13 Juli 2022 lalu.

"Saya memberikansupportkepada adik saya, Sambo, agar tegar menghadapi cobaan ini," kata Fadil saat itu.

Fadil juga meneruskan informasi Ferdy Sambo itu kepada Kapolda Jawa Timur Inspektur Jenderal Nico Afinta dan Kapolda Sumatera Utara Irjen R.Z. Panca Putra Simanjuntak. Mereka bertemu di kantor Polda Metro Jaya beberapa hari kemudian. Seorang penyidik mengatakan pertemuan itu atas inisiatif pensiunan pimpinan Polri.

Mereka adalah penasihat di Satuan Tugas Khusus Merah Putih. Ferdy Sambo menjadi Kepala Satgassus Merah Putih sejak pertengahan 2020. Mereka kerap bekerja sama menjalankan operasi, khususnya pengungkapakan kasus kasus narkotika.

Fadil, Nico, dan Panca berbagi tugas menyebarkan informasi tembak menembak dan pelecehan seksual oleh Brigadir Yosua itu ke banyak orang. Sedangkan Nico dan Panca bertugas melobi para pejabat utama Polri, seperti Komjen Agung Budi Maryoto dan Kepala Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri Komjen Agus Andrianto.

Agung tak membantah jika disebut telah mendengar pertemuan tiga kepala polda itu untuk menyokong cerita Ferdy Sambo. "Peristiwa itu juga turut kami dalami," kata Agung seperti dikutip Majalah Tempo.

Baca Juga: Lihat ART Ferdy Sambo Siram Darah di TKP, Anak Buah Kapolda Metro Jaya Cuma Respons Begini, Foto Putri Candrawathi Tanpa Baju Tahanan Dibahas

Facebook

Ajudan Ferdy Sambo diperiksa pakai lie detector. Timsus Polri mengendus peran 3 kapolda di kasus Brigadir J.

Saat ditanya wartawan, Fadil Imran tak menjawab seputar kabar itu. "Nanti saja," kata dia pada Sabtu, 3 September 2022 lalu. "Kalau mau nanya itu, tanya ke Mabes saja."

Polisi telah menggelar sidang Komite Kode Etik Kepolisian terhadap beberapa anggota Polri yang diduga melakukan penghalangan penyidikan atau obstruction of justice dalam kasus pembunuhan Brigadir J. Sidang kode etik telah memutuskan Ferdy Sambo diberhentikan tidak dengan hormat atau dipecat.

Dua anggota polisi lainnya juga telah dinyatakan melanggar etik dan diberhentikan tidak dengan hormat. Keduanya adalah Komisaris Polisi Chuck Putranto dan Kompol Baiquni Wibowo. Mereka telah mengajukan banding atas putusan itu.

Pada Senin (5/9/2022) Polri sedianya akan menggelar lagi sidang etik, namun diundur jadi besok. "Cooling down dulu," kata Irjen Dedi Prasetyo.

Saat Timsus Polri mengendus peran 3 kapolda di kasus dugaan pembunuhan berencana terhadap Brigadir J, ajudan Ferdy Sambo menjalani pemeriksaan dengan memakai lie detector. Foto sosoknya sampai dicari.

Bripka Ricky Rizal, salah satu tersangka pembunuhan berencana terhadap Brigadir J, diperiksa Polri pada Senin (5/9/2022). Ricky diperiksa menggunakan alat pendeteksi kebohongan (lie detector) di Puslabfor Polri.

Istimewa

Ajudan Ferdy Sambo diperiksa pakai lie detector. Timsus Polri mengendus peran 3 kapolda di kasus Brigadir J.

"Siang tadi memonitor pemeriksaan lie detector tersangka RR (Ricky Rizal) di Puslabfor Kriminal Polri di Sentul," ujar pengacara Bripka Ricky Rizal, Erman Umar, kepada wartawan.

Erman mengatakan, kliennya diperiksa mulai sekitar pukul 12.00 WIB hingga berakhir pukul 18.00 WIB sore ini. Menurutnya, pemeriksaan dengan lie detector itu untuk membuktikan keterangan Ricky Rizal.

"Intinya menguji dengan berbagai teknik pertanyaan untuk membuktikan apakah keterangan yang telah dia berikan benar-benar fakta atau berbohong," ucapnya. "Dia di ruangan diperiksa oleh petugas Puslabfor Kriminal Polri dengan bantuan alat," tambahnya.

Baca Juga: Ditanyai Irsus Soal Ferdy Sambo, Anak Buah Kapolda Metro Jaya Ini Sempat Tantang Ormas Seragam Loreng, Begini Foto Kombes Hengki Haryadi yang Viral

Istimewa

Ajudan Ferdy Sambo diperiksa pakai lie detector. Timsus Polri mengendus peran 3 kapolda di kasus Brigadir J.

Setelah rekonstruksi kasus pembunuhan Brigadir J digelar, Bripka Ricky Rizal kabarnyatidak ingin dihukum lebih lama. Itu sebabnya, ajudan Ferdy Sambo mengajukan diri menjadi justice collaborator (JC).”Seperti Bharada E,” dikutip dari pemberitaan Jawa Pos yang memiliki sumber terpercaya atas informasi ini.

Dalam reskonstruksi yang sudah digelar, tersangka Irjen Ferdy Sambo bersikukuh tidak ikut menembak Brigadir J. Dia mengaku hanya memerintah Bharada E untuk menembak Brigadir J. Karena itu, rekonstruksi akhirnya dilakukan dengan dua versi.

Versi pertama menunjukkan Ferdy Sambo yang ikut menembak ke bagian belakang kepala Beigadir J alias Yoshua. Versi lain menggambarkan Ferdy Sambo hanya menembaki tembok untuk menimbulkan kesan seolah terjadi baku tembak.

Ricky berharap menjadi justice collaborator dan akan memberikan keterangan bahwa Ferdy Sambo turut menembak langsung Brigadir J.

Sementara itu, pemeriksaan kedua Putri Candrawathi sebagai tersangka pada Rabu (31/8/2022) berlangsung hingga hampir tengah malam. Kuasa hukum Putri, Arman Hanis, mengungkapkan, ada 23 pertanyaan yang diajukan penyidik kepada kliennya.

”Pemeriksaan tersebut berlangsung hingga pukul 23.45,” ujarnya.

Dalam pemeriksaan itu, keterangan Putri dikonfrontasi dengan pengakuan tersangka lain dan saksi bernama Susi, asisten rumah tangganya.

”Intinya begitu, itu materi penyidikan. Lebih lengkapnya tanya ke penyidik,” kata Arman.

Baca Juga: Desakan Kapolda Metro Diperiksa Makin Nyaring, Ini Profil Putri Irjen Fadil Imran Pemegang Rekor Mentereng di DPR, Foto Nikahnya Tersebar

Istimewa

Ajudan Ferdy Sambo diperiksa pakai lie detector. Timsus Polri mengendus peran 3 kapolda di kasus Brigadir J.

(*)

Tag

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya