Keterangan Bareskrim Polri Bikin Gigit Jari, Tante Brigadir J Minta Contoh Kecil Ini Diungkap, Foto Jadul Ajudan Ferdy Sambo Kuras Air Mata

Senin, 05 September 2022 | 08:54
Facebook

Tante Brigadir J meminta contoh kecil ini diungkap. Keterangan terkini dari Bareskrim bisa bikin gigit jari. Foto ajudan Ferdy Sambo ditangisi.

Fotokita.net - Bareskrim Polri memberikan keterangan termutakhir mengenai perkembangan penyelidikan kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat. Keterangan ini berkaitan dengan dugaan pelecehan seksual yang dilakukan Brigadir J terhadap Putri Candrawathi di Magelang, Jawa Tengah.

Dugaan pelecehan seksual yang dialamatkan ke ajudan yang paling diandalkan Irjen Ferdy Sambo itu muncul dari kesimpulan Komnas HAM. Dalam rekomendasi yang diserahkan ke Polri, Komnas HAM menyebutkan, peristiwa kekerasan seksual menjadi pemicu terjadinya pembunuhan Brigadir J di rumah dinas eks Kadiv Propam.

Atas dasar salah satu poin kesimpulan itu, Komnas HAM meminta Tim Khusus Polri mendalami dugaan kuat pelecehan seksual terhadap istri Ferdy Sambo. Bareskrim mulai merespons dengan memberikan keterangan terkini yang bisa bikin gigit jari. Namun, tante Brigadir J, Roslin Simanjuntak meminta contoh kecil ini diungkap. Foto jadul ajudan Ferdy Sambo kuras air mata.

Komnas HAM menyampaikan salah satusalah satu poin kesimpulan terhadap penyelidikan kematian Brigadir J pada 8 Juli 2022 di rumah dinas Kadiv Propam Polri yang dihuni Ferdy Sambo saat itu, Kompleks Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan.

"Terdapat dugaan kuat terjadinya peristiwa kekerasan seksual yang dilakukan oleh Brigadir J kepada Saudari PC (Putri Candrawathi) di Magelang, tanggal 7 Juli 2022," kata komisioner Komnas HAM, Beka Ulung Hapsara kepada awak media dalam konferensi pers di kantor Komnas HAM, Menteng, Jakarta Pusat pada Kamis (1/9/2022).

Kesimpulan paling mendasar adalah pembunuhan Brigadir J adalah peristiwa extrajudicial killing atau pembunuhan di luar hukum. Kesimpulan selanjutnya, tak ada penyiksaan terhadap Brigadir J. Tewasnya Brigadir J disebabkan oleh luka tembak di kepala dan dada sebelah kanan.

Sementara itu, Berita Acara Pemeriksaan (BAP) Ferdy Sambo, tersangka kasus pembunuhan Brigadir J, mengungkap adanya dugaan peristiwa pemerkosaan dan pelecehan yang dialami istrinya, Putri Candrawathi, di Magelang.

Baca Juga: Saksi Kompak Bikin Brigadir J Terpojok, Bareskrim Ngaku Gagal Dapat Bukti Kunci di Rumah Magelang, Foto Sopir Putri Candrawathi Jadi Sorotan

Facebook

Tante Brigadir J meminta contoh kecil ini diungkap. Keterangan terkini dari Bareskrim bisa bikin gigit jari. Foto ajudan Ferdy Sambo ditangisi.

Ferdy Sambo menyebut peristiwa dugaan pemerkosaan itu diceritakan langsung oleh Putri Candrawathi di rumah pribadi yang beralamat Jl Saguling 3 Nomor 29, Duren Tiga, Jakarta Selatan, pada 8 Juli. Kala itu, Putri Candrawathi baru tiba di rumah setelah perjalanan dari Magelang.

BAP Ferdy Sambo saat sidang etik kasus pembunuhan Brigadir J berhasil dilihat sejumlah wartawan. FerdySambo dalam BAP mengungkap, Berdasarkan cerita Putri Candrawathi, bahwa terjadi dugaan pemerkosaan yang dilakukan oleh Brigadir J di Magelang saat istrinya beristirahat.

"Brigadir Nofriansyah Joshua masuk kamar dan membuka paksa kunci kamar dan melakukan pelecehan dan pemerkosaan," kata Sambo dalam BAP.

Ferdy Sambo juga mangatakan bahwa Putri sempat melawan namun dilawan balik oleh Yosua. Ferdy Sambo mengaku emosi setelah mendengar cerita istrinya.

Ferdy Sambo mendapat telepon dari Putri Candrawathi yang masih di Magelang. "Istri saya tidak enak badan dan merasa ketakutan karena Brigadir Yosua telah melakukan sesuatu yang kurang ajar kepada istri saya, istri saya menyampaikan bahwa Yosua telah melakukan hal kurang ajar masuk paksa ke dalam kamar istri saya," kata Ferdy Sambo di BAP-nya.

Putri Candrawathi kemudian minta pulang ke rumah pribadi di Jalan Saguling, Jakarta Selatan.

Tiba di Jakarta, Putri Candrawathi mengadukan peristiwa di Magelang kepada Ferdy Sambo. "Istri saya menceritakan peristiwa di Magelang bahwa saat istri saya istirahat, Brigadir Yosua masuk ke kamar, membuka paksa kunci kamar dan melakukan pelecehan dan pemerkosaan," ujar Ferdy Sambo.

"Istri saya melawan dan Brigadir Yosua membanting istri saya sampai lantai kamar. Dan kemudian istri saya tergeletak di pintu kamar mandi dan minta tolong kepada saudari Susi (ART) dan Sdr Kuat (Kuat Ma`ruf)," ungkapnya.

"Mereka (Susi dan Kuat)yang menyaksikan istri saya tergeletak di depan kamar mandi," imbuhnya.

Baca Juga: 'Ini Orang Paling Pinter di Bareskrim' Mantan Pengacara Bharada E Ungkap Penyidik yang Bilang Ada Potensi LGBT di Kasus Ferdy Sambo, Foto Sosoknya Ditutup

Facebook

Tante Brigadir J meminta contoh kecil ini diungkap. Keterangan terkini dari Bareskrim bisa bikin gigit jari. Foto ajudan Ferdy Sambo ditangisi.

Ferdy Sambo lantas memanggil Bripka Ricky dan menceritakan apa yang dialami istrinya. Berikutnya, Ferdy Sambo berkata akan menanyakan langsung kepada Yosua soal kebenaran istrinya. Namun, Sambo meminta Bripka Ricky untuk melindunginya.

Ferdy Sambo mengaku meminta perlindungan Bripka Ricky untuk mengantisipasi perlawanan dari Yosua. Saat itu, Sambo menyebut Bripka Ricky tak siap melindungi dirinya.

Pengacara Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak, pun merespons BAP Sambo tersebut. Dia menegaskan apa yang disampaikan Sambo dalam BAP terkait pemerkosaan tidak betul. "Tidak betul, itu hoax," kata Kamaruddin saat dimintai konfirmasi.

Pengacara Brigadir J lainnya, Johnson Panjaitan, merespons dugaan kekerasan seksual terhadap istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi. Johnson heran dengan pernyataan Komnas HAM tersebut.

"Aneh bener ya dan ini menurut saya langkah mutakhir ini, mutakhir, yang paling canggih dari duet antara Sambo dan istrinya, karena di masa lalu skenario yang dibangun ada pelaporan itu justru ditutup.

Pertanyaan saya sekarang, Komnas HAM dapat dari mana sehingga bisa dapat kesimpulan begitu, karena Komnas kan kerja berdasarkan data yang bener ya, misal BAP, karena kemarin saya tidak lihat ada soal pelecehan seksual di rekonstruksi," ujar Johnson kepada wartawan, Kamis (1//92022).

Johnson menyebut Komnas HAM terkesan propelaku. Dia mengatakan hal itu akan meruntuhkan legitimasi Komnas HAM.

"Kalau memang benar temuan Komnas begitu, ini membuktikan Komnas HAM lebih propelaku, ke negara, daripada korban atau rakyat yang memiliki hak asasi, dan cara kerja seperti ini menurut saya meruntuhkan legitimasi Komnas HAM," ujarnya.

Johnson juga menyinggung Komnas HAM yang tidak pernah berkoordinasi dengan keluarga Brigadir J. Menurutnya, Komnas HAM hanya sekali bertemu dengan keluarga Brigadir J.

Baca Juga: Duduk di Kursi Pesakitan, Ferdy Sambo Ternyata Penyidik Bareskrim yang Bikin Ahok Jadi Tersangka, Foto Terkini Eks Kadiv Propam Disorot

Facebook

Tante Brigadir J meminta contoh kecil ini diungkap. Keterangan terkini dari Bareskrim bisa bikin gigit jari. Foto ajudan Ferdy Sambo ditangisi.

Putri sebelumnya melaporkan dugaan pelecehan seksual ke Polres Metro Jakarta Selatan pada Jumat (8/7/2022) dengan tempat kejadian perkara di Kompleks Polri Duren Tiga, terlapor Brigadir J.

Namun, pada 12 Agustus 2022, laporan tersebut telah dihentikan atau SP-3 karena penyidik tidak menemukan peristiwa pidananya dan laporan tersebut terindikasi sebagai upaya untuk menghalangi penyidikan 'obstruction of justice'.

Kemudian, pada 26 Agustus 2022, kuasa hukum keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak, melaporkan Putri dan Sambo terkait fitnah ancaman pembunuhan dan dugaan pelecehan seksual.

Dihubungi terpisah, pengacara Putri Candrawathi, Arman Hanis, mengatakan pihaknya akan membuktikan di pengadilan kliennya tidak berbohong terkait dugaan pelecehan tersebut. "Nanti di pengadilan semua akan kami buktikan," ucap Arman.

Tante Brigadir J, Roslin Simanjuntak juga meminta Komnas HAM tak hanya mendengarkan pernyataan Putri Candrawathi dan Kuat Maruf. Ia mendesak agar diberi bukti yang konkret berupa video rekaman.

“Kami minta ya ke Komnas HAM (tunjukkan) bukti-bukti yang akurat, contoh kecil aja ya, di Magelang, ndak mungkin ada CCTV ya, tolong donk ditunjukkan kebenarannya, jangan cuma omongan ibu PC yang didengarkan ataupun omongan si Kuat,” kata Roslin.

Roslin menambahkan agar Komnas HAM bijak dalam menangani kasus ini. Selain itu, pihaknya meminta kepada Putri Candarawathi untuk jujur dan memberikan keterangan yang sebenarnya, jangan membuat fitnah kepada Yosua.

Roslin kerap mengunggah foto jadul ajudan Ferdy Sambo yang menguras air mata netizen. Tante Brigadir J ini terkenang akan kebaikan almarhum, yang begitu menyanyangi keluarganya. Brigadir J juga punya kedekatan khusus dengan neneknya. Karena itu, ketika sang nenek meninggal dunia, Brigadir J sampai menangis tersedu-sedu.

Sementara itu, Bareskrim Polri menyebut tidak ada rekaman CCTV di rumah Irjen Ferdy Sambo di Magelang, Jawa Tengah. Diketahui, istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi mengaku mengalami kekerasan seksual di Magelang.

"Tidak ada CCTV di rumah Magelang," kata Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian Djajadi dikutip dari Antara, Minggu (4/9/2022).

Baca Juga: Pantas Deolipa Yumara Berani Gugat Bareskrim, Mantan Pengacara Bharada E Punya Sosok Bekingan Sakti, Jangan Lagi Tanya Foto Wajahnya

Facebook

Tante Brigadir J meminta contoh kecil ini diungkap. Keterangan terkini dari Bareskrim bisa bikin gigit jari. Foto ajudan Ferdy Sambo ditangisi.

(*)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya