Ucapan Ferdy Sambo Terekspos, Cara Suami Putri Candrawathi Eksekusi Brigadir J Sesuai Hasil Autopsi Ulang, Foto Rekonstruksi Disebarkan

Rabu, 31 Agustus 2022 | 12:35
Youtube

Cara Ferdy Sambo eksekusi Brigadir J sesuai hasil autopsi ulang. Ucapan suami Putri Candrawathi ke Brigadir J terekspos.

Fotokita.net - Rekonstruksi kasus pembunuhan Brigadir Yosua atau Brigadir J sudah digelar di rumah dinas Irjen Ferdy Sambodi Kompleks Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan. Dari situ, ucapan Ferdy Sambo ke Brigadir J terekspos.

Ucapan suami Putri Candrawathi saat mengeksekusi Brigadir J terekspos melalui video animasi reka ulang adegan rekonstruksi. Dalam video animasi tergambar bagaimana Ferdy Sambo dan tersangka lainnya membunuh Brigadir J.

Ucapan Ferdy Sambo terkespos, cara suami Putri Candrawathi eksekusi Brigadir J sesuai hasil autopsi ulang. Foto rekonstruksi kasus pembunuhan Brigadir J disebarkan.

Rekonstruksi kasus pembunuhan berencana Brigadir J disiarkan secara langsung lewat akun YouTube Polri TV, Selasa (30/8/2022). Dalam rekonstruksi itu, Brigadir J terlihat sempat mengiba sebelum ditembak Bharada E.

Bharada E, yang mengenakan baju tahanan oranye, tampak berdiri menghadap Brigadir J. Dalam rekonstruksi ini, adegan Brigadir J diperankan oleh pemeran pengganti yang tampak mengenakan baju berwarna putih.

Bharada E tampak memegang pistol dan mengarahkannya ke Brigadir J. Brigadir J, yang diperankan pemeran pengganti, tampak menunduk dan seolah memohon-mohon kepada Bharada E. Keterangan mengenai momen Brigadir J menunduk dan memohon-mohon juga disampaikan oleh pembawa acara Polri TV.

"Terlihat Bharada Eliezer seperti mengeluarkan senjata dari dalam saku celananya. Kemudian seperti mengarahkan senjata itu kepada korban Brigadir Yosua. Kemudian korban Brigadir Yosua nampak seperti menunduk atau memohon kepada Bharada Eliezer," terang pembawa acara Polri TV.

Awalnya, Brigadir J bersama keempat tersangka: istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi; Bharada Richard Eliezer; Bripka Ricky Rizal; dan Kuat Ma'ruf dalam perjalanan dari rumah pribadi di Jalan Saguling menuju ke rumah dinas di Jalan Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Baca Juga: Bekas Jerat Tali di Leher Brigadir J Dipatahkan Autopsi Ulang, Ahli Forensik Punya Jawaban Pamungkas, Foto Jenazah Anak Samuel Hutabarat Diunggah Lagi

Youtube

Cara Ferdy Sambo eksekusi Brigadir J sesuai hasil autopsi ulang. Ucapan suami Putri Candrawathi ke Brigadir J terekspos.

Brigadir J, Putri dan rombongan lainnya tiba di rumah dinas dan turun dari kendaraan. Putri Candrawathi menuju ke kamar. Dia diantar oleh Kuat Ma'ruf yang merupakan sopir pribadinya. Putri kemudian terlihat duduk di tempat tidur.

Bharada Eliezer naik ke lantai 2. Eliezer naik ke lantai 2 melalui tangga besi menuju kamar Aide de Camp (ADC) atau ajudan. Sementara, Kuat Ma'ruf naik ke lantai 2 melalui tangga dalam untuk menutup pintu balkon.

Bripka Ricky posisi berada di garasi. Sedangkan Brigadir Yosua berjalan menuju taman. Ferdy Sambo bersama sopir bernama Yogi dan ajudan berinisial AR tiba di Duren Tiga menggunakan kendaraan. Dalam mobil itu, Yogi dan AR duduk di depan, sementara Ferdy Sambo duduk di belakang.

Pistol yang dibawa Ferdy Sambo untuk membunuh Brigadir Yosua (Brigadir J) sempat terjatuh di depan rumah dinas. Ajudan berinisial AR sempat ingin membantu mengambil pistol tersebut, namun dilarang oleh Sambo.

Momen pistol yang dibawa Sambo terjatuh diilustrasikan dalam video rekonstruksi yang dirilis versi animasi oleh Polri. Dalam video animasi, Ferdy Sambo tiba di rumah dinas pukul 17.09 WIB.

Mobil yang ditumpanginya disopiri oleh saksi bernama Yogi. Ajudan berinisial AR duduk di samping kemudi, sementara Ferdy Sambo duduk di kursi belakang. AR turun lebih dulu. Lantas, Ferdy Sambo tampak turun dari mobil dengan membawa senjata.

Senjata yang dibawa Sambo sempat terjatuh. Dalam keterangan video animasi tersebut, jenis senjata yang terjatuh adalah HS-9.

AR, yang masih berada di depan rumah dinas, berlari untuk mengambil senjata yang terjatuh. Namun, Ferdy Sambo melarangnya. Ferdy Sambo mengambil sendiri senjata HS yang terjatuh itu kemudian dimasukkan ke saku celana kanan.

Ferdy Sambo lalu masuk ke rumah dinas dan sudah memakai sarung tangan hitam. Ferdy Sambo lantas memanggil Bharada E yang sudah lebih dulu tiba untuk turun ke lantai 1. Termasuk meminta Kuat memanggil Y, yang berada di area taman untuk masuk ke dalam rumah.

Baca Juga: Hasil Autopsi Ulang Brigadir J Cuma Luka Tembak, Komnas HAM Sebut Ada Dokter Forensik yang Sampai Lakukan Begini Saat Diperiksa, Foto Sosoknya Dirahasiakan

Youtube

Cara Ferdy Sambo eksekusi Brigadir J sesuai hasil autopsi ulang. Ucapan suami Putri Candrawathi ke Brigadir J terekspos.

Di pojok itu lah Ferdy Sambo turun dari mobil. Senjata api (senpi) HS yang dipegang mantan Kadiv Propam Polri itu kemudian jatuh. AR lalu tampak berlari hendak mengambil senpi yang terjatuh itu. Namun, Ferdy Sambo melarangnya.

Ferdy Sambo kemudian mengambil sendiri senpi yang terjatuh. Dia lantas memasukkan senpi itu ke saku celana kanan.

Adegan selanjutnya, Ferdy Sambo memasuki rumah. Saat memasuki rumah itu, dia sudah memakai sarung tangan hitam di kedua tangannya. Brigadir J sambil menelepon di taman.

Ferdy Sambo memanggil Bharada Eliezer untuk turun. Kuat Ma'ruf juga turun dari lantai 2. Ferdy Sambo kemudian menyuruh Kuat Ma'ruf memanggil Brigadir Yosua. Kuat Ma'ruf dan Brigadir Yosua pun masuk ke dalam rumah bersama Bripka Ricky.

Ferdy Sambo, Bharada Eliezer, Brigadir Yosua, Bripka Ricky, dan Kuat Ma'ruf berkumpul di dalam rumah dekat meja makan. Brigadir Yosua terlihat berdiri di depan tangga. Di depannya, Ferdy Sambo bertanya ke Brigadir Yosua mengapa sang ajudan tega kepadanya.

"Kamu tega sekali sama saya, kamu kurang ajar sekali sama saya," kata Ferdy Sambo.

Ferdy Sambo kemudian berteriak kepada Bharada Eliezer. Dia meminta anak buahnya itu untuk menembak Brigadir Yosua. "Woy kamu tembak, kau tembak cepat, cepat woy kau tembak," teriak Ferdy Sambo.

Bharada Eliezer pun lalu menembak Brigadir Yosua sebanyak tiga atau 4 kali. Tembakan pertama terlihat mengenai dada kanan Brigadir Yosua. Tembakan kedua terlihat mengenai bahu Brigadir J. Selanjutnya, Brigadir J terlihat mencoba menghalangi kepala dengan tangan kirinya.

Bharada Eliezer kembali melepas tembakan saat posisi tangan Brigadir Yosua terlihat mengalangi bagian kepalanya. Peluru dari tembakan Bharada Eliezer kemudian mengenai tangan dan wajah Yosua.

Setelah itu, Brigadir Yosua terlihat jatuh telungkup bersimbah darah di samping tangga dekat gudang. Ferdy Sambo kemudian menembak kepala Brigadir Yosua yang telah tersungkur. Dia lalu menembak sebanyak tujuh kali ke arah tembok tangga dan lemari untuk mengelabui seolah-olah telah terjadi baku tembak.

Baca Juga: Dituding Rekayasa Hasil Autopsi, Ini Sosok Dokter Forensik yang Tandatangani Surat Pengawetan Jenazah Brigadir J, Foto Profilnya Ditelusuri

Kompascom/Kristianto Purnomo

Cara Ferdy Sambo eksekusi Brigadir J sesuai hasil autopsi ulang. Ucapan suami Putri Candrawathi ke Brigadir J terekspos.

Setelah menghabisi Brigadir J, Ferdy Sambo kemudian menjemput istrinya yang berada di dalam kamar. Ferdy Sambo lalu keluar dari rumah. Putri Candrawathi juga menyusul keluar rumah bersama Kuat Ma'ruf. Bripka Ricky yang berada di dalam mobil kemudian mengantar Putri Candrawathi pulang ke rumah pribadi.

Ucapan Ferdy Sambo terekspos, cara suami Putri Candrawathi eksekusi Brigadir J sesuai hasil autopsi ulang yang dilakukan tim forensik independen pimpinan dokter Ade Firmansyah dari Ketua Umum Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia (PDFI).

hasil autopsi ulang jenazah Brigadir J sudah diumumkan. Ketua Umum Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia (PDFI)Dokter Ade Firmansyah menegaskan tidak ada intervensi dalam autopsi ulang ini.

"Kami di sini bersifat independen, tidak memihak, dan tidak dipengaruhi oleh apapun. Kami bisa yakinkan tidak ada tekanan-tekanan apapun kepada kami sehingga kami bisa bekerja dengan leluasa, bisa menyampaikan hasilnya dalam kurun waktu 4 minggu kurang sedikit," ungkapnya.

Hasil autopsi Brigadir Yosua atau Brigadir J telah diserahkan oleh dokter forensik kepada Polri. Dari hasil autopsi ulang terhadap jenazah Brigadir J, ada lima luka tembak masuk dan empat luka tembak keluar di tubuh Yosua.

"Dari luka-luka yang ada. Ada lima luka tembak masuk, empat luka tembak keluar," sebut Ade kepada wartawan dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (22/8/2022).

Ade menjelaskan dari semua luka itu, ada dua luka fatal di tubuh Yosua. Kedua luka itu terletak di dada dan kepala. "Ada dua luka yang fatal tentunya, ada dua luka fatal yaitu luka di daerah dada dan kepala," ujar Ade.

Ade mengatakan luka tembak itu masih bisa diidentifikasi jelas. Dia mengatakan hasil pemeriksaan autopsi itu bisa dijelaskan secara ilmiah.

"Dan itu memang kita bisa jelaskan, hasil pemeriksaan lain termasuk hasil pemeriksaan, kita bisa jelaskan sekali bagaimana arah masuknya anak peluru ke dalam tubuh korban. Serta dia secara sesuai dengan lintasannya akan keluar dari tubuh korban," ujar Ade.

Dari hasil autopsi, luka kekerasan yang ditemukan adalah luka akibat senjata api. Tidak ada bekas kekerasan selain luka senjata api. "Saya bisa yakinkan sesuai dengan hasil pemeriksaan kami baik saat melakukan autopsi, pemeriksaan penunjang dengan pencahayaan, dan mikroskopik bahwa tidak ada luka-luka di tubuhnya selain luka akibat kekerasan senjata api," terang Ade. "Tidak ada tanda kekerasan selain kekerasan senjata api pada tubuh korban," sambungnya.

Baca Juga: Disinggung Keterlibatan Dokter Forensik RS Polri, Ketua Tim Autopsi Ulang Brigadir J Cuma Jawab Begini, Foto Almarhum Terus Ditangisi

Kompascom/Kristianto Purnomo

Cara Ferdy Sambo eksekusi Brigadir J sesuai hasil autopsi ulang. Ucapan suami Putri Candrawathi ke Brigadir J terekspos.

(*)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya